Benar Benar Terjadi

183 10 0
                                    

Saat aku baru saja sampai dikamar tiba tiba seorang teman ku menyuruh ku untuk siap siap karena aku sudah diterima oleh kedua pasangan tadi. Aku segera memeluk teman ku sambil mengucapkan syukur atas keajaiban ini. Tetapi lala yang tak lain sahabat ku segera menyadarkan ku akan beberes.

Saat sudah selesai membereskan barang barang ku dengan segera aku kembali ke ruangan tadi. Guru ku menatapku penuh senang karena aku selalu cerita kepada nya bahwa aku selalu ingin punya keluarga dan sekarang aku mendapatkan nya. "Naomi, selamat sayang." Kata bu rena. "Terima kasih bu buat selama ini". Bu rena pun mencium kening ku dan memeluk ku.

Setelah itu aku diajak naik mobil untuk datang ke rumah baru ku. "Hai, naomi" sapa wanita itu. "Halo, tante" sapa ku sambil tersenyum manis. "Ko tante panggil bunda dan ini ayah kita sekarang oramg tua kamu sayang" wanita itu pun melihat kebelakang sambil tersenyum manis. "Iya tan... ehh bunda. Siap bunda" kata ku sambil membalas senyuman nya tadi. "Kamu punya handphone" kata pria itu sambil mengendarai mobil. "Gak punya ayah kan aku abis dari panti." Jawab ku di sambung dengan tawa receh dari kita bertiga. Ternyata keluarga ini humoris.

Setelah percakapan itu aku diajak ke mall untuk membeli baju baru dan handphone mereka membeli ku baju mahal dan handphone bermerek aku saja terkejut atas kekayaan mereka. Aku berfikir bahwa mereka tak memiliki anak maka nya mereka memanjakan ku.

Setelah itu aku berada dimobil bertiga seperti awal. "Nanti kamu kenalan nya ama orang rumah mi" kata wanita itu yang sudah menjadi bunda ku. "Siap bun" kata ku. Bahkan blum satu hari saja aku sudah nyaman dengan keluarga ini.

Saat sesampai nya di rumah aku sangat terkejud dengan bangunan yang mereka sebut rumah yang bagi ku adalah sebuah istana yang bisa menapung lebih banyak anak nyatim di negara ini.

"Ayo mii masuk bunda mau manggil orang rumah kamu duduk di sofa nya." Kata bunda ku sambil ku balas dengan anggukan. "Ayah mau ke kamar dulu nya mii, tunggu mami disini nanti kamu nyasar hehe. Kata ayah ku dilanjutkan dengan tertawa secara bersama.

Aku melihat ruang tamu yang sangat luas ,tangga yang mengkilau dan sangat tinggi, tiap rak yang tersusun rapi. "Wow..." batin ku berkali kali.
Tiba tiba ada suara gemuruh dari lantai atas ingin turun kebawah dengan segera aku kembali menjaga sikap ku  di bawah aku sangat terkejud dengan apa yang kulihat.
Ternyata apa yang kupikirkan salah.....

Orang baru maklum nya gaes
Jan lupa tinggal kan jejak 😊

keluarga bangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang