1. Dia, Alexa

691 71 12
                                    

Bustomi dan Lucas berdiri dengan malas menatap kain lap serta semprotan kaca didepannya yang berada didalam baskom. Mereka berlima benar-benar melaksnakan perintah Bu Lusi mengenai hukumanya yang membersihkan seluruh jendela kaca Manggala,.

Sedangkan Ace tampak semangat empat lima, dia mulai mengikat jaket kebanggaannya di pinggangnya lalu mengambil kanebo berwarna kuning ditangan kanan serta semprotan pembersih kaca di tangan kirinya,.

"Ngepel, nyapu, motong rumput, nyabutin rumput, bersihin jendela. Fix, cita-cita lo jadi pembantu",. Kata Lucas kesal lalu mulai mengelap jendelanya dengan malas,.

"Baru tau gue bule bobrok begini, mana jadi ketua Alastair lagi",. Tambah Mark,.

Bukannya tersinggung, Ace hanya berdecak lalu menaruh telunjuknya tepat didepan bibirnya,. "Jangan banyak protes, kerjain aja buru",. Kata Ace,.

"Sindrom ketua ya gini, gue berasa bego, mau aja diajakin jadi pembantu",. Kata Lucas kembali,.

Bustomi membersihkan kaca dengan malas seraya berkacak pinggang,. "Sekali ini aja Ace, besok lagi gue nggak mau ikutan, pegel gue",. Katanya,.

Ace berdecak lalu mencibirkan mulutnya,. "Gini doang pegel, liat noh si Zuko. Baek-baek aja, no komen kayak kalian",. Katanya,.

Lucas berdiri lalu memeras kain lap itu dengan sekuat tenaganya,. "Nggak tau aja lo, tuh dalam hati si Zuko pengen ngutuk lo jadi cumi-cumi. Mana ada anak sultan kayak kita disuruh bersih-bersih",. Kata Lucas lagi,.

"Ngaku-ngaku anak sultan, sini bayar utang lo",. Kata Bustomi galak,.

Lucas menatap Bustomi bingung,. "Utang apa Sih, Bas? Maaf gue amnesia",. Katanya seraya memegangi pelipisnya,.

"Kelewat banyaknya, sampek amnesia kan lo. Ntar gue cetakin tagihannya, tenang aja",. Seloroh Bustomi,.

Lucas berdecak,. "Iya-iya, perhitungan amat lo ama temen sendiri, gue bayar. Berapa sih?",. Kata Lucas seraya mengambil dompetnya,.

"Delapanratus Delapan puluh Tiga ribu rupiah, tapi berhubung gue baik dan dermawan, jadi lo cukup bayar Sembilan ratus ribu aja",. Kata Bustomi membuat Lucas membulatkan matanya,.

"Ya Allah ya Robbi, kok banyak Bas. Lo ngibul ya? Kenapa juga Delapan ratus jadi Sembilan ratus? Baik dermawan dari pantat nyak lo?",. Kata Lucas galak,.

"Iyalah, sisanya itu ada Pajak pertambahan nilai, alias PPN nya. Inget, lo utang semenjak jadi penghuni baru Manggala sampek sekarang mau naik kelas 12 belum lo bayar",. Kata Bustomi,.

"Katanya anak Sultan, tapi utang banyak",. Ledek Mark dilanjut dengan tawa,.

Lucas berdecak,. "Iya-iya, pada bawel amat kenapa sih. Ntar gue minta mami dulu, gue lagi melarat",. Kata Lucas memelas,.

"Melarat tapi isinya Black Card semua",. Ledek Mark,.

"Eh itu bukan gue ya, si Ace sama Zuko tuh. Isinya Black Card semua",. Kata Lucas pada Mark dan Zuko yang ternyata sudah jauh dari mereka bertiga,.

"Loh anjay, mereka ngebut amat bersihin jendelanya",. Kata Lucas lalu mengambil baskom dan berlari mendekati mereka berdua,.

"Kok lo udah sampe sini aja sih",. Pungkas Lucas, Ace berdecak malas sedangkan Zuko memilih melirik datar,.

"Lo sih, ghibah mulu. Makannya nggak kelar-kelar",. Kata Ace,.

Lucas mencibir lalu mulai ikut mengelap jendela kaca dengan malas,. Kaca jendela yang mereka bersihkan tadi merupakan jendela ruang lab kimia, jadi mereka bebas tak ada masalah,.

Kini mereka beralih pada jendela kelas dimana para peserta lomba festival berada untuk melakukan pengarahan sebelum melaksanakan lomba,.

"Gue tengsin nih",. Kata Bustomi,.

VANILA ACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang