PROLOG

2.1K 216 269
                                    

❖✾❀✾❖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❖✾❀✾❖

   Goresan kapur terdengar nyaring, papan tulis hitam yang kosong kini sudah hampir penuh dengan kata-kata asing dari bahasa internasional itu. Present continous tense, past tense, subject, verb serta kata-kata asing lainnya mendominasi papan itu.

     Bibir sang pengajar dengan fasih menjelaskan materi yang dianggap sebagai salah satu mimpi buruk bagi kebanyakan pelajar, Bahasa Inggris.

     Para siswa menyalin materi yang tertulis di papan itu ke buku tulis mereka masing-masing, suara goresan-goresan pensil yang lirih dapat samar terdengar. Semua orang di dalam kelas tersebut fokus pada kegiatan belajar mengajar itu, kecuali satu orang.

     Shiroyuki [Your name], siswi peraih peringkat kedua di angkatannya. Gadis berambut [h/c] panjang itu tertidur pulas di tengah kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung dengan posisi kepala di atas meja, sebagian poninya menutupi wajah porselennya. Dengkuran lembut sesekali keluar dari bibir ranumnya, senyuman tipis di bibirnya menunjukkan ia sedang bersenang-senang dalam mimpinya.

     Teman sebangkunya meliriknya sebentar, terbesit keinginan untuk membangunkan gadis itu. Namun ia memendam keinginannya itu dan hanya menghembuskan napas pelan.

     "Dia pasti ketiduran gara-gara begadang lagi," pikirnya sambil kembali menulis.

     Namun, senyum di wajah gadis bersurai [h/c] itu tiba-tiba memudar, bibirnya mengerut. Mimpi aneh yang menghantuinya akhir-akhir ini kembali mampir ke sesi tidurnya.

     "Waktunya tak akan lama lagi--"

     "Tunggu!" pekik [Your name] sembari terbangun dari tidurnya.

     Perhatian semua orang seketika beralih padanya, termasuk guru pengajar di kelasnya. Dengusan menahan tawa yang lolos dari bibir teman-teman sekelasnya terdengar dengan jelas di telinganya. Hal itu membuat pipinya bersemu karena malu.

     "[Your name], akhir-akhir ini kamu sering ketiduran di pelajaran saya. Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Bu Mira, guru pengajar pelajaran Bahasa Inggris di kelas [Your name]. Nadanya terdengar cemas dan khawatir.

     " Saya tidak apa-apa kok, Bu. Cuma kurang tidur saja," jawab gadis bersurai [h/c] itu sambil membenarkan posisi kacamatanya. Bibirnya membentuk sebuah senyum canggung.

     " Oh begitu ya. Kau harus beristirahat dengan cukup. Jika kau tidak bisa tidur, minumlah teh chamomile. Mungkin itu dapat membantu," ucap Bu Mira sambil menatap gadis bernetra [e/c] itu dengan senyum lembut, sang gadis hanya mengangguk pelan.

     Setelah itu, pelajaran berlanjut. Gadis keturunan campuran Jepang-Indonesia itu memijit pelipis bagian kanannya, berusaha menghilangkan rasa sakit yang masih terasa di kepalanya.

𝐒𝐔𝐍𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑 || 𝚃. 𝙼𝚞𝚒𝚌𝚑𝚒𝚛𝚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang