Dear Readers, Happy Reading 💕
Raja mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, berhias mata memerah karena terlalu banyak airmata yang tumpah diwajahnya.
Mobil hitam itu menerjang hujan yang menyisakan gerimis di pagi ini yang menambah lara dan pilu dihati sang pemilik, seolah ikut merasakan betapa menyakitkan berita yang baru sampai ditelinganya.
Saat berita itu sampai ditelinganya, ia masih berada di luar kota. Selama perjalanan ia menyesali kepergiannya ke luar kota, jika ia tak pergi mungkin ia masih bisa melihat wajah pujaan hatinya di sisa-sisa hidupnya.
Ia menyalahkan betapa dia terlalu percaya diri dan menganggap tidak akan terjadi apa-apa.
Tapi lihat~ kini yang terjadi adalah kebalikannya. Ketakutan yang ia derita selama ini dan ia coba tutupi rapat-rapat saat ini mencuat dipermukaan menemani perjalanannya yang membawa harapan redup, ah tidak~ lebih tepatnya harapan itu sudah mati menjelma tangisan dan teriakan 'kenapa?' yang menggema di dalam mobil yang tertutup rapat itu.
Tak ada yang bisa mendengar teriakan pilu dan bergetar itu kecuali Tuhan dan dirinya sendiri. Menyakitkan bukan?
Raja turun dari mobilnya dengan berlari di bawah guyuran hujan yang kembali deras. Ia sampai digundukan tanah yang basah yang di atasnya terdapat bunga-bunga yang menumpuk dengan cara terburuk.
Tidak ada yang tahu apa yang harus dikatakan tentang wanita cantik nan anggun yang meninggal.
"Rin..." suara Raja bergetar saat ia sudah duduk di samping makam yang masih segar itu.
Tangannya meraba tanah yang basah itu seolah membelai wajah sang pujaan hati yang selalu pucat seumur hidupnya.
Raja teringat langkah kaki telanjang yang ia temani di atas rumput yang berada di taman, Raja selalu menyuruh gadis pujaannya untuk selalu memakai alas kaki jika berada di luar ruangan, tapi gadis itu ngeyel dengan berdalih bahwa embun pagi itu menyehatkan jika terkena kekulitnya langsung.
Raja juga teringat tawa kecil dibibir yang pucat saat ia terus menggerutu karena harus menyingkirkan duri di tangkai mawar merah yang selalu dipetik di taman samping rumah gadis pujaannya itu.
Karena tak ingin sang pujaan terluka karena duri, Raja rela menyingkirkan duri-duri itu dari tangkainya.
Raja sangat mencintainya, bahkan sejak mereka masih kanak-kanak hingga sama-sama tumbuh menjadi dewasa kini.
Raja juga teringat dengan mata bulat yang sayu namun penuh binar harapan di dalamnya~ yang selalu menghunus jantungnya, saat mata itu menatap dirinya.
Ingatan dari mereka masih kecil hingga dewasa ini tersimpan jelas tanpa cacat di ingatan Raja, dimana sang gadis selalu menari sebelum waktu tidur lalu melompat ke arahnya untuk menyuruh Raja kembali datang ke esokan harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA || Jensoo
FanfictionKisah Jennie yang menjadi ayah sekaligus duda karena kepergian sang istri yang melahirkan bayi malang itu. Start: Senin, 31 Agustus 2020