Dear Readers, Happy Reading 💕
Long time no see!
Kangen gak?Suara canda tawa menggema tatkala Hayul dengan riangnya menunjukkan tawa tanpa suaranya.
Oma dan opa Hayul bersahut-sahutan membuat Hayul tertawa dengan tingkah lucunya, sedangkan sang ayah memangku bayi itu dengan sumringah~ melihat anaknya yang riang dan mertuanya begitu terhibur dengan tawa Hayul.
Saat Jennie sedang fokus memangku Hayul, tiba-tiba matanya beralih menatap suara dari tangga yang memunculkan paras ayu Jisoo diiringi aroma parfum yang semerebak memenuhi ruangan itu.
Ayah dan bunda menghentikan kegiatannya dengan sang cucu.
"mau kemana sayang?" tanya Yuna pada anak bungsunya saat Jisoo tiba di anak tangga paling bawah.
Jisoo menghampiri mereka dan langsung melambaikan tangannya ke Hayul~ menyapa bayi itu, tawa lebar langsung Hayul suguhkan pada tante cantiknya itu.
"mau ke toko parfumnya bang Raja mi, ketemu Lisa. Kangen banget nih" jawab Jisoo sambil berpamitan pada kedua orang tuanya, cium tangan bergantian.
"sendiri?" tanya pak Chang.
Jisoo hanya berdehem dan menganggukkan kepalanya.
"tidak usah khawatir, nanti kalau aku tidak pulang berarti nginep ya" ucap Jisoo sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
Jennie hanya diam tanpa bersuara, tapi matanya tak lepas memandang Jisoo. Dalam hati sangat ingin mengantar Jisoo tapi dia sadar diri~ saat ini ia sudah memiliki Hayul, tidak bisa dia main pergi-pergi seperti jaman lajang dulu.
"bagaimana kalau diantar Jennie?" usul Yuna memberhentikan langkah kaki Jisoo.
Jennie dan Jisoo sama-sama kaget mendengar penuturan Yuna. Jennie salah tingkah sedangkan Jisoo kaget, tidak menduga mami nya berkata seperti itu.
Sebelum Jisoo atau pun Jennie menolak karena malu-malu, buru-buru Yuna melontarkan kata.
"biar Hayul mami dan papi yang jaga. Kamu itu baru pulang tadi siang Jisoo dan malam ini langsung main pergi-pergi saja, mami lebih tenang kalau kamu diantar kakak ipar kamu. Atau lebih baik tidak usah pergi?" ancam Yuna dengan ekspresi serius.
Jisoo berdecak, tapi tetap menganggukkan kepalanya meskipun sedikit enggan.
Pak Chang hanya menyimak obrolan ini, dia tahu bahwa istrinya sedang melancarkan aksi pendekatan pada anak dan menantunya itu.
"Jen" Yuna memanggil Jennie yang sedari tadi bengong.
"sana antar dulu Jisoo-nya" imbuh Yuna sambil mengambil alih Hayul, tentunya diiringi rengekan bayi itu yang tidak mau pisah dengan ayahnya.
"sudah sana, kami bisa mengurus Hayul" ucap pak Chang untuk menenangkan Jennie yang bimbang antara pergi atau memilih tinggal karena rengekan Hayul.
Jennie mengangguk lalu buru-buru ke kamar untuk bersiap.
"naik motor bang, aku gak mau naik mobil" pinta Jisoo pada Jennie yang menuju kamar.
Jennie hanya mengangguk. Sedangkan Yuna dan pak Chang tersenyum jahil satu sama lain.
.
.
.
.Sepanjang jalan nampak Jisoo bingung harus berpegangan dengan apa.
"Pegang baju aja gak papa." Ujar Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA || Jensoo
FanfictionKisah Jennie yang menjadi ayah sekaligus duda karena kepergian sang istri yang melahirkan bayi malang itu. Start: Senin, 31 Agustus 2020