04 - Bertemu

660 105 11
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Pada akhirnya rindu menjadi pemenang dalam sebuah kegundahan. Sekuat apapun ia mengelak maka semakin kuat jua ia tertarik akan zona merindunya.

Dengan hati yang ragu, bahkan detak jantungnya semakin tak menentu,suhu badan yang panas dingin, hampir 30 menit Jennie berdiri di teras rumah mertuanya tapi berulang-ulang ia urungkan lagi niatnya untuk memasuki rumah itu.

Ia bingung kata apa yang akan di ucapkan setelah bertemu nanti~ sejak sayup-sayup ia mendengar suara seseorang yang selama ini ia rindukan dan coba lupakan.

Meskipun ia masih ragu dengan kemungkinan yang ia ciptakan sendiri, Jennie belum berani menghadapinya. Ia masih betah berdiri dan menggenggam erat plastik putih yang berisi susu Hayul.

Jennie menggigit-gigit kukunya tanda gugup dengan tatapan ke sana ke mari memindai benda apa saja berharap mengurangi kegugupan.

Namun akhirnya ia memberanikan diri untuk memasuki ruangan dengan pintu terbuka sebelah itu dengan amat pelan-pelan.

Belum sempurna langkah kakinya menuju pintu itu, ia berhenti sejenak, manik indah yang dirindukannya menatapnya dengan senyum manis sambil menggendong buah hatinya~ membuat ia makin gugup dan terpesona di waktu bersamaan.

Warna ungu pada rambut wanita itu semakin membuat Jennie tak berdaya. Membuat paras wanita itu semakin cantik bak putri dongeng yang visualnya tak tertandingi.

Dengan perlahan Jennie berjalan menghampiri wanita berambut ungu yang menggendong seorang bayi itu. Bibirnya kelu bahkan hanya untuk sekedar menyapapun susah.

"halo ayah" ucap orang yang menggendong Hayul dengan tangannya menggerakkan tangan Hayul untuk menyapa Jennie.

"Jisoo..." Jennie bergumam lirih.

"Apa aku semenakutkan itu, hingga membuatmu enggan melihat" ucap Jisoo dengan wajah memelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku semenakutkan itu, hingga membuatmu enggan melihat" ucap Jisoo dengan wajah memelasnya.

Karena sedari tadi~ meskipun mata Jennie mengarah ke wajah Jisoo, namun Jisoo tahu bahwa Jennie menatap atas kepalanya bukan matanya.

Seolah memandangnya tapi ternyata tidak.

"T-tidak, i-itu tidak b-benar" Jennie langsung menjawab dengan terbata-bata.

"Kalau begitu lihat aku" pinta Jisoo yang melihat Jennie lucu dengan tampang gugupnya.

Dengan perlahan Jennie mengarahkan matanya pada mata Jisoo yang menyipit karena tersenyum.

"kapan sampai sini?" tanya Jennie pada Jisoo sedangkan wajahnya sekarang fokus menyapa Hayul yang berada di gendongan tantenya.

"hmm satu jam yang lalu, mungkin? Entahlah tepatnya kapan" jawab Jisoo yang mulai sedikit panik karena Hayul mulai merengek, mungkin sedang kehausan dari tadi menunggu susunya.

RENJANA || JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang