Sunday Mornin, With a Little Jealousy, And a Confirmation

309 26 30
                                    

Udara yang segar dan cuaca yang cerah di pagi hari, cocok sekali untuk memulai hari dengan berolahraga di luar ruangan. Terlebih, hari ini hari minggu—hari yang santai—terbebas dari segala pekerjaan yang memeras otak dan tenaga. Jinyoung sudah bangun dan sedang bersiap untuk pergi menjemput kekasihnya, Jisoo. Keduanya sudah janji tadi malam; pagi ini mereka akan jogging bersama. Jinyoung bahkan sengaja bangun 30 menit lebih cepat dari waktu yang seharusnya untuk bersiap-siap. Dia tidak ingin membuat Jisoo menunggu lama. Hm ... tipikal pacar idaman setiap orang.

Jinyoung mengambil kaos lengan pendek berwarna hitam dari lemari baju dan memakainya. Dia sudah selesai, hanya perlu menghubungi Jisoo; memastikan gadis itu sudah bangun dan bersiap untuk olahraga. Jinyoung mengambil ponsel yang ia letakkan di atas ranjang tadi, menelepon Jisoo, menempelkan ponselnya di daun telinga dengan bahu yang mengapit ponselnya. Sambil menunggu Jisoo mengangkat, dia mengenakan jam tangan yang khusus dipakai untuk olahraga.

"Hm? Apa dia belum bangun?" gumam Jinyoung heran saat panggilannya tidak diangkat. Dia beralih membuka aplikasi chatting dan mengirim pesan pada Jisoo.

Dia memasukkan ponsel ke dalam saku celana pendek yang ia kenakan setelah selesai mengirim pesan pada Jisoo. Keluar dari kamar, memgambil sepatu running yang tersimpan rapi dalam rak sepatu.

1 hal yang membuat Jinyoung berbeda dengan laki-laki pada umumnya; Jinyoung orang yang rapi dan bersih. Bahkan Jisoo sendiri yang seorang perempuan mengagumi kerapihan dan kebersihan dari seorang Park Jinyoung. Jika Jisoo menikah dengan Jinyoung, sudah jelas dia tidak perlu pusing lagi soal beres-beres rumah. Biarkan saja Jinyoung yang membersihkan rumah, sedangkan Jisoo hanya perlu duduk duduk manis di atas sofa sambil menonton televisi—mengangkat kakinya saat Jinyoung sedang membersihkan lantai dengan vakum. Hm, beruntung sekali Jisoo jika dia benar-benar  menjadi istri Jinyoung di masa depan.

"Pagi sekali, kau mau kemana Nak?"

Jinyoung yang sedang mengikat tali sepatu menoleh dan tersenyum pada ibunya yang baru saja keluar dari kamar. "Selamat pagi Ma." Dia berdiri dari duduknya, "Aku akan jogging dengan Jisoo pagi ini."

Nyonya Park tersenyum saat mendengarnya. Setiap kali dia melihat sifat putranya yang begitu lembut dan menyayangi Jisoo, dia jadi teringat masa mudanya. "Pastikan kau menjaganya dengan baik. Awas saja jika calon menantuku diganggu pria lain!"

Jinyoung terkekeh, "Iya, iya ... aku akan menjaganya dengan baik." Jinyoung berdiri dan melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi sekarang.

"Sana pergi! Jangan buat Jisoo menunggu lama."

"Iya, iya. Aku pergi dulu Ma," pamitnya sebelum membuka pintu dan keluar dari rumah.

Jinyoung melihat ke atas langit dan tersenyum saat sinar matahari menyilaukan matanya. Dia tidak sabar untuk bertemu dan jogging dengan Jisoo. Sebelum dia mulai berlari, dia mengenakan topinya agar tidak dikenali oleh orang-orang. Jarak antara rumahnya dengan rumah Jisoo tidak begitu jauh bagi Jinyoung, jadi dia akan jogging ke rumah Jisoo untuk menjemput gadisnya terlebih dahulu.

***

"Woof!" Dalgom menggonggong, menggoyangkan ekornya dengan gembira—sedangkan Jisoo masih berada dalam alam mimpinya.

Suara sang kakak yang tidak berhenti memanggilnya dan ketukan dari luar terdengar olehnya. "Kim Jisoo!"

"Hm?" Jisoo melihat ke arah kakaknya yang sudah berdiri di ambang pintu dan berkacak pinggang. "Apa?" tanyanya dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

You & I - Jinji One Shot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang