2. Aplikasi Hits

60 14 2
                                    

Naruto dan Sasuke menghela nafas bosan, meski dari tampang Sasuke tidak menunjukkan kebosanannya. Sudah satu jam lebih dirinya berada dalam bus yang mengantarkannya pada kota temannya.

Jalanan cukup panjang, sangat membosankan bagi pemuda berambut kuning dengan bola mata biru, sedari tadi dia sibuk mengotak-atik ponsel yang sedari tadi bergetar menampilkan sederet pesan pada sebuah aplikasi hits saat ini.

Siapa yang tidak tahu aplikasi perpesanan yang sedang tren sekarang, mengirim foto, suara, serta mengirim video semudah menjetikkan jari. Ah, dalam aplikasi itu Naruto bisa memainkan segala jenis permainan yang sedang tren.

Meski menggunakan jaringan internet Naruto merasa tidak masalah meski dompet kodok yang perutnya menggembung akan kempis kembali, Naruto tidak pernah mempermasalahkannya.

Sedangkan Sasuke hanya menatap bosan pada kekasihnya yang sedari tadi menatap ponsel setelah membaca semua pesan yang mampir ke ponsel kesayangannya.

"Hoi, Bodoh," panggilan dari Sasuke membuat kepala Naruto mendongak menatap Sasuke yang kini berdiri di depannya.

"Berhentilah bermain barang terkutuk ini," ucapan Sasuke membuat Naruto bingung.

Apa salahnya memainkan ponsel di saat kalian bosan?

Naruto kembali menekan kunci untuk menghidupkan kembali ponselnya, dia kembali sibuk dengan pesan di aplikasi buatan Singapur yang dikembangkan di negara Jepang itu. Tidak mempedulikan Sasuke yang kini terlihat kesal meski wajah Sasuke tidak menunjukkan kekesalan.

Naruto menekan aplikasi berwarna hijau dengan tanda balon chat putih di tengahnya. Setelah diinterupsi oleh Sasuke, Naruto memilih untuk berbalas pesan dengan sahabatnya yang kini menunggu mereka di depan sebuah penginapan.

Amarah Sasuke semakin membara saat kekasihnya itu lebih memilih aplikasi sialan itu daripada dirinya. Sasuke segera mengambil ponsel Naruto dan melemparkannya ke luar bus.

Naruto hanya terbengong melihat kejadian itu, kemudian berteriak memaki Sasuke. Pertengkaran tak terelakkan Sasuke hanya diam menerima makian Naruto.

Kota dengan padang gurun yang indah terlihat di depan mata, wajah lesu Naruto berubah menjadi wajah-wajah bahagia melihat sekumpulan anak-anak yang bermain dengan gembira.

Sasuke dan Naruto segera turun dari bis dan berjalan menuju penginapan. Sasuke memeluk Naruto memberikan ponselnya sebagai ganti ponsel Naruto yang telah dia buang.

Naruto hanya tersenyum, meski tidak ada kata maaf Naruto tahu bahwa Sasuke menyesali perbuatannya.

Mereka memutuskan untuk memakainya berdua, Naruto sadar aplikasi perpesanan memang bagus, tetapi, tidak bagus untuk kesehatan mata dan dirinya. Bahkan, Naruto sadar jika dirinya terlalu naif saat menganggap bahwa dia sudah kebal dengan radiasi dari ponsel.

ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang