3. kesepakatan

53 14 5
                                    

Setelah sampai Sunagakure, Naruto dan Sasuke mulai mencari penginapan yang telah mereka sewa.

Perjalanan yang panjang membuat mereka ingin merebahkan diri sejenak, menikmati pemandangan gurun pasir yang membentang indah, rumah-rumah yang terbuat dari tanah itu terlihat indah.

Kedua remaja itu segera melangkah melewati jalan yang berdebu menuju sebuah penginapan yang terlihat sudah tua namun, tampak nyaman.

Sasuke dan Naruto mengobrol sepanjang perjalanan hingga tak sadar penginapan yang mereka tuju sudah berada di depan mata.

Kepala Naruto menengok ke kiri dan ke kanan mencari sosok yang ia kenal, pemuda berambut merah dengan kulit putih beserta lingkaran mata panda yang hitam. Sosok yang ia cari muncul dari dalam membawa sebaskom air dan lap kain yang menyampir pada pundaknya.

Setelah di antar Gaara menuju kamar mereka, Naruto merebahkan dirinya sambil membaca sebuah brosur yang diberikan oleh Gaara. Di dalam brosur itu terdapat banyak tempat makanan yang lezat serta pemandian air panas yang terkenal di desa Suna.

"Sas?" panggil Naruto yang kini sibuk melingkari tujuan yang akan ia datangi, baik dengan Sasuke maupun tidak.

"Hm," gumam Sasuke tidak jelas.

"Nanti kita akan ke pemandian air panas," ucap Naruto sambil membayangkan pemandian yang seru bersama kekasih tercintanya.

"Tidak," jawab Sasuke cepat

"Taman bermain?"

"Tidak."

"Restoran Ramen?"

"Tidak."

"Menonton lumba-lumba?"

"Jangan seperti bocah."

Perdebatan itu terus berlanjut yang hanya dijawab dua huruf andalan Sasuke, Natuto yang tidak puas terus menerus mengajukan pertanyaan yang membuat Sasuke bosan.

"Aku tidak peduli kau setuju atau tidak, yang jelas aku akan ke pemandian air panas." Keputusan Naruto sudah bulat, ia tidak ingin acara ke pemandian air panas di ganggu oleh sikap egois Sasuke.

"Kau tidak ikut, meski aku tawarkan semalam suntuk bersamamu?" goda Naruto yang membuat Sasuke menyepakati apa yang diucapkan Naruto.

"Deal," ucap Sasuke yang malah membuat Naruto panas dingin, dia paham apa yang dipikirkan kekasihnya itu.

ZeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang