2

1K 81 5
                                    

Voment juseyeo...
























Keesokan harinya, Guanlin bangun dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Wajah yang merah, mata yang sembab, disekujur tubuhnya penuh dengan tanda kiss mark dan lubangnya yang terasa sangat sakit.

Guanlin memandang kesekeliling kamar yang keadaannya juga sama berantakannya, baju yang berserakan, bantal yang berada di bawah kasur dan seprai yang penuh dengan sperma dan bercak darah.

Guanlin langsung berdiri menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang kotor. Dia menghiraukan keberadaan Wooseok yang masih terlelap di kasurnya.

Di dalam kamar mandi Guanlin menumpahkan semuanya, rasa sedih, kecewa, marah berlebur menjadi satu.

Setelah puas menangis Guanlin memilih untuk pergi keluar dorm untuk menuju ke apartemen pribadinya, dia butuh waktu sendiri.
Menghiraukan sosok Wooseok dan kamarnya yang masih berantakan.


----------------
Sebulan setelah kejadian itu, Guanlin selalu menghindar dari Wooseok. Ketika tidak sengaja berpas-pasan dengan Wooseok di agensi Guanlin mengalihkan pandangannya agar tidak melihat kearah Wooseok. Wooseok juga sudah beberapa kali mendatangi dorm Guanlin, namun tidak pernah dibukakan pintunya oleh sang empunya dorm.

Kebetulan hari ini Wooseok dan Guanlin ada jadwal bersama dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Wooseok untuk meminta maaf pada Guanlin.

Sekarang Wooseok dan Guanlin berada di backstag, mereka sedang menunggu giliran untuk tampil. Dengan diselimuti oleh kecanggungan antar keduanya, akhirnya Wooseok memberanikan diri untuk menyapa Guanlin.

"Mm... Guanlin apa kabar?"

"Baik kok hyung" Guanlin memberikan senyuman simpul pada Wooseok.

"Em... Lin boleh hyung bicara?" tanya Wooseok hati-hati.

Guanlin memfokuskan tatapannya pada Wooseok, "bicara apa hyung?" tanyanya.

"Hyung minta maaf atas kejadian itu. Sungguh hyung tidak bermaksud menyakitimu, hyung waktu itu tidak sadar telah melakukan itu padamu. Maafkan hyung ya?" Wooseok menggenggam tangan Guanlin dengan tatapan matanya yang menunjukkan rasa bersalah yang sangat besar.

"Iya hyung Guanlin maafkan" jawab Guanlin singkat.

"Makasih Lin. Tapi kalau boleh hyung tau selama ini kamu kemana saja, hyung cari ke dorm tidak ada?"

"Aku butuh waktu sendiri untuk menenangkan rasa kecewaku hyung"

"Sekali lagi maafkan hyung ya Lin. Sungguh hyung tidak bermaksud berbuat seperti itu padamu" Wooseok yang penuh dengan penyesalannya.

"Iya hyung"

"Hyung berharap kita bisa seperti dulu lagi, tidak secanggung seperti sekarang ini,"

"Iya akan aku coba"

Bertepatan dengan itu seorang staf memanggil keduanya karena sekarang sudah waktunya mereka untuk tampil.

Sebenarnya selama sebulan ini Guanlin lebih memilih untuk tinggal di apartemen pribadinya sendiri. Alasannya tentu saja untuk menghindari Wooseok dan untuk menghilangkan bayang-bayang kejadian itu dari pikirannya.

Guanlin merasa hancur dan kecewa karena dia yang notabenenya seorang seme di perkosa oleh laki-laki lain, bahkan laki-laki itu adalah orang yang sudah dianggap Guanlin seperti hyungnya sendiri. Yah walaupun pada saat itu Wooseok dalam keadaan mabuk dan mungkin tidak sadar bahwa dia telah melakukan hal keji pada Guanlin.

Fate or notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang