3

1K 72 8
                                    

Dont forget voment juseyeo...




















Hari ini Baejin akan ke apartemen Guanlin seperti biasanya mumpung dia mendapatkan jatah libur selama tiga hari. Baejin tidak menghubungi si empunya apartemen terlebih dahulu karena dia tahu Guanlin lebih sering tinggal disana sekarang daripada di dormnya sendiri. Niatnya sih memberi kejutan pada Guanlin karena akhir-akhir ini mereka jarang sekali bertemu.

Ketika sudah sampai di depan unit apartemen Guanlin Baejin memasukkan pasword kemudian membuka pintunya. Setelah pintunya terbuka ternyata apartemen dalam keadaan gelap gulita. Mungkin Guanlin belum pulang pikirnya. Baejin kemudian mencari saklar lampu untuk menyalakan lampu agar apartemennya menjadi lebih terang. Namun setelah lampunya menyala pemandangan yang dilihat Baejin adalah apartemen yang dalam keadaan sangat berantakan. Vas bunga dan beberapa bingkai foto yang pecah, meja yang sudah tidak pada tempatnya, bantal sofa yang berhamburan dan botol soju yang berserakan. Baejin merasa kaget sekaligus heran karena tidak biasanya Guanlin membiarkan apartemennya dalam keadaan berantakan seperti ini apalagi ini ada botol soju pula. Membuat rasa khawatir Baejin muncul.

Baejin langsung buru-buru menuju ke kamar Guanlin.

Dari luar kamar dia bisa mendengar suara isakan seseorang. Baejin mencoba mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari dalam kamar. Karena dilingkupi rasa khawatir yang sangat tinggi, Baejin memutuskan untuk membuka pintu kamar yang untungnya tidak dikunci oleh si empunya kamar.

Setelah pintu kamar terbuka betapa kagetnya Baejin melihat keadaan Guanlin yang sedang menangis sesenggukan di atas kasur dengan menekuk kedua kakinya di dada dan menenggelamkan kepalanya di sana. Kamarnya pun kondisinya tidak jauh berbeda seperti ruang tamu apartemen, sangat berantakan.

Baejin pelan-pelan melangkah kearah Guanlin berada. Setelah dekat dengan Guanlin Baejin langsung mengambil duduk disebelah Guanlin dan mengusap rambutnya lembut.
Guanlin yang kaget karena ada orang disampingnya akhirnya mendongakkan kepalanya, "Bb...Bae... Kenapa kamu disini?" tanyanya.

Baejin tidak menjawab pertanyaan dari Guanlin tapi malah balik bertanya padanya, "Kamu kenapa Lin?"

"Bukan apa-apa. Sebaiknya kamu kembali ke dormmu saja" ketus Guanlin. Dia memalingkan wajahnya tidak berani menatap kearah Baejin.

"Apa maksudmu? Kamu kenapa?" Baejin yang masih mendesak agar Guanlin mau bercerita karena dia tidak tega melihat Guanlin dengan keadaan wajah memerah antara efek dari menangis atau karena mabuk, matanya yang sembab, kantung mata yang menghitam dan bau soju yang kuat dari badannya.

"Tidak. Kamu kembalilah" tolak Guanlin. Matanya memandang lurus kedepan dengan sorot mata yang kosong.

Baejin kemudian menarik wajah Guanlin agar menatap dirinya yang berada di samping Guanlin. Dia menatap lurus tepat di mata Guanlin. "Lin kita sudah bersama selama dua tahun. Kita menjalani susah senang bersama. Selama ini juga aku sering menceritakan semua masalahku padamu. Jangan dipendam sendiri, berceritalah kamu sebenarnya kenapa? Atau kamu tidak percaya sama aku?" Baejin meyakinkan agar Guanlin mau menceritakan masalahnya.

Karena melihat tatapan teduh dan anggukan dari Baejin akhirnya Guanlin bercerita. "Aku takut... Aku takut kehilangan karirku. Aku takut dikeluarkan dari agensi. Aku takut akan tanggapan orang-orang terutama keluargaku. Dan... Lebih dari itu aku takut kehilanganmu Bae." ucap Guanlin yang suaranya mengecil diakhir kalimatnya.

Baejin yang pendengarannya tajam masih bisa mendengar kalimat akhir Guanlin, dia menjadi heran. "maksudnya bagaimana? Kenapa aku harus meninggalkanmu? Sudah tidak usah khawatir, buktinya aku sekarang disampingmu," Baejin menenagkan Guanlin.

Fate or notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang