TELINGANYA GAPAPA?

2 2 2
                                    

Vita cuma mau bilang kalo engga suka cerita Vita yaudah pindah ke cerita lain aja. JANGAN NGERIBETIN DIRI SENDIRI ALL

Dann jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah. Juga komen nyaa

Happy reading

•••


Bara
Kini lelaki itu sedang duduk di balkon kamarnya. Memikirkan kejadian yang tadi.

Kebiasaan bara memang seperti itu. Setiap malam Bara memikirkan kejadian yang telah dilaluinya dan menyusun kejadian untuk besok. Aneh memang, namun itu sudah menjadi kebiasaan.

Ditemani segelas susu serta angin yang berhembus menyejukkan dilengkapi dengan musik yang berputar melalui ear-phone nya.

Lea. Satu nama yang ada dipikirannya saat ini. Kejadian tadi siang terus berputar dikepala Bara.

"Kenapa mikirin dia mulu?" Tanya Bara kepada dirinya sendiri

"Huhhh. Gila gue ngomong sendiri" Bara menghabiskan susunya dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Tidak lupa menutup pintu balkon

•••


"Gimana sekolahnya?" Tanya Jesica Momynya Lea

"Baik mom"

"Lea mami mau ngomong"

"Kan dari tadi udah ngomong mom"

"Serius sayang" Jesica mengelus kepala Lea pelan. Lea yang diperlakukan seperti itu memejamkan matanya merasakan kehangatan tangan Momynya

"Lea jangan ikut balapan lagi ya" Lea langsung membuka matanya lebar.

"Why? Why momy ngelarang Lea? Momy tau balapan itu favorit Lea kan? Kenapa momy ngelarangnya?" Lea bertanya beruntun kepada Jesica sembari menatap Jesica

Jesica yang melihat anaknya tidak terima pun tersenyum dan menatap anaknya dengan lembut.

"Dengar momy sayang. Kamu anak perempuan tidak sepatutnya kamu ikut hal-hal begituan. Kamu taukan momy sama dady khawatir. Momy minta kamu jangan ikutan lagi ya"

"Engga bisa momy, Lea engga mau" Lea mengerucutkan bibirnya lucu

"Yaudah tapi Lea harus janji nanti kalau Lea sudah kelas dua belas Lea engga boleh ikut balapan lagi"

"Promise momy, tapi kelas dua belas semester dua yah. hehe..." Lea menyengir

"Yasudah sekarang masuk kamar waktunya tidur. Good night princess"

"Good night momy"

•••


"MOMYY KAOS KAKI LEA DIMANAAA??"
Teriak Lea dari lantai dua rumahnya. Sedangkan Jesica yang sedang mengobrol dengan teman Lea mengelus dada sabar.

"Di lemari, di bagian paling bawah"

"OHH IYA MOM ADA"

Lea turun sambil menenteng sebelah kaos kakinya sedangkan sebelah lagi sudah dipakai walaupun belum masuk semuanya.

"Leava ya Allah yang bener make kaos kakinya" Ucap Jesica

"Lea udah telat mom"Lea yang sedang memakai kaos kaki di ujung tangga pun langsung berlari kearah meja makan untuk mengambil roti selai kacang kesukaannya.

"Telat dari mana ini ada temen kamu yang jemput"

"Hah jemput?" Lea berlari dari arah dapur penasaran dengan apa yang dikatakan Momynya

"Iya"

"Ohh Bara. Yampun Bara lo repot-repot dateng kerumah gue ngapain?" Tanya Lea polos. Bukan sok polos ya tapi polos beneran

"Jemput lo lah ngapain lagi"

"Ohh ngejemput. Yaudah mom Lea berangkat yaa" Lea mencium punggung tangan Jesica

"Iya hati hati ya sayang" Jesica mengelus rambut Lea yang digerai bebas

"Tante bara berangkat" Bara ikut pamit kepada Jesica

"Hati hati bar jangan ngebut"

"Iya Tante"

"BARA BURUAN BEGO DAH MAU TELAT" teriak Lea dari luar rumah

"HEH ITU MULUTNYA" Jesica pun teriak memperingati Lea

"ASTAGFIRULLAH TERIAK MULU EMAK SAMA ANAK" kali ini bukan Jesica , Lea yang berbicara. Bara? Juga bukan tetapi dadynya Lea

Guys ingetin Bara nanti untung men-cek pendengaran nya. Semoga saja tidak terjadi apa apa ya.

"Bar" Bara yang sedang memakai helm menoleh kepada Lea

"Itu kuping gapapa?"

•••


Pendek ya?
Iya lagi engga ada ide soalnya

Oke pencet bintangnya jangan lupa yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang