Hi, balik lagi. Akhirnya bisa balik lagi setelah hampir beberapa bulan nggak lanjutin cerita ini. Hehe, maaflah. Lagi asik ngebucinin Kim Namjoon soalnya 😊
****
Hari sudah malam, akan tetapi Ellea masih mengurung diri di kamar sejak kembali dari butik milik Hanum siang tadi.
Ellea tidak menyangka semuanya akan terjadi. Gadis itu kembali menangis jika mengingat ucapan Anita dan Hanum di butik tadi.
Ia tidak ingin menikah muda, apa lagi dengan cowok yang sebelumnya tidak pernah ia kenal.
"Gue nggak mau nikah!" Ellea menyembunyikan wajahnya di atas bantal guna meredam suara tangisannya.
Beberapa menit berlalu, Ellea masih saja menangis. Hingga suara pintu kamar terdengar dibuka. Namun, Ellea masih tetap pada posisinya semula.
"Ellea ...?"
Ellea sama sekali tidak menggubris panggilan dari Anita. Hingga ia merasakan wanita itu duduk di samping tubuhnya yang tengkurap.
"Ell ... nggak boleh kayak gini, Sayang." Anita mengelus punggung putri tirinya pelan yang masih bergetar karena menangis.
"Ell, liat Mama, Nak!" pinta Anita.
Perlahan Ellea menoleh ke arah Anita. Mata gadis itu benar-benar sembab karena terus menangis.
"Papa pasti udah nggak sayang sama Ell, makanya nyuruh Ell nikah sama orang asing," isak Ellea menahan tangisnya.
Anita menggeleng, wanita itu menatap wajah Ellea kemudian mengelus kepala gadis itu pelan.
"Papa masih sayang sama kamu. Dia ngelakuin ini karena Papa tau yang terbaik buat kamu," ucap Anita menjeda ucapannya beberapa saat. Pandangannya tidak pernah lepas dari wajah Ellea.
"Dan untuk calon suami kamu. Dia bukan orang asing, Naufal cowok yang baik. Percaya sama Mama." Anita tersenyum hangat, kedua tangannya beralih menghapus air mata yang masih membekas di wajah Ellea.
"Terus sekolah Ell, gimana? Cita-cita Ell? Impian buat ketemu, Kim Namjoon nanti gimana? Pasti dia nggak bakal ngizinin Ell." Pertanyaan bertubi-tubi itu dilontarkan oleh Ellea dengan tangis yang kembali pecah.
Anita terlihat menahan senyum mendengar pertanyaan terakhir Ellea. "Kamu bakal tetap sekolah, karena pernikahan kalian hanya dihadiri keluarga terdekat saja, dan yang pasti pihak sekolah tidak akan tahu hal ini. Yang kedua, Naufal sudah mengatakan kalau dia tidak akan menghalangi kamu menggapai cita-cita kamu walaupun status kalian sudah menikah nantinya," tutur Anita pelan agar Ellea bisa mengerti.
"Terus, kalo Ell pengen ketemu sama Kim Namjoon, gimana?" Ellea memelankan suaranya di tiga kata terakhir, gadis itu menundukkan kepalanya tidak berani menatap Anita.
"Kita lihat takdir," jawab Anita cepat.
"Mama ...!" pekik Ellea histeris dan hal itu malah membuat Anita tersentak kaget, tapi tak ayal wanita itu malah terkekeh melihat kelakuan putri tirinya.
"Sudah-sudah. Lebih baik kamu makan sekarang. Kamu dari tadi siang belum makan."
"Ell nggak napsu makan," cicit Ellea.

KAMU SEDANG MEMBACA
NOVELLA [Hiatus]
Ficção Adolescente"Maaaakk pengen punya jodoh kayak Kim Namjoon!" "Pengen Kim Namjoon, tapi yang versi seiman."~Elleana Nafizatuz Zahra "Gue amiinin juga doa lo lama-lama, Ell!" *** "Saya terima nikahnya Elleana Nafizatuz Zahra binti Abraham Santoso dengan maskawin S...