Mona Lisa

6 2 0
                                    

Mona menatap layar ponselnya yang terdapat balasan DM dari Forex disana, senyumnya terus mengembang sepertinya dia bahagia sekali hari ini hingga tanpa ia sadari teman-temannya menatapnya geli.

“Na, lu ngapa dah? “Johana melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Mona yang sontak membuat Mona sadar dari lamunannya.

“Ehee gapapa kok” Jawab Mona dengan cengiran khasnya.

“Jangan-jangan kesambet setan beringin ya lu?

“Lahh kok setan beringin sih?”

“Gue tadi liat lu berhenti lama di bawah pohon beringin dekat pos satpam”

Aaahhhh itu saat Mona membuka pesan DM dari Forex, padahal dia sudah membaca itu berulang-ulang tadi malam tapi masih saja hari ini dia membacanya lagi seolah pesan itu baru saja masuk.

“Ahh itu, jadi sebenernya gue.. gini Jo..” Ucap Johana menggantung.

“Apasih gajelas anjir”

“Gue mau ketemuan Ama Forex nanti jam istirahat jadi nanti gue ga ke kantin bareng kalian ya”

“Oooo jadi ini penyebab lu senyum-senyum kek orang gila yang sering lewat depan rumah gue?” Tanya Yuli yang hanya di balas cengiran oleh Mona.

Bel berbunyi menandakan jam belajar sudah usai dan saatnya jam istirahat, Mona semangat sekali membereskan buku-bukunya dan langsung menghambur dari pintu depan.

“Gue duluan ya guys” Teriaknya pada teman-temannya yang menggeleng tidak habis pikir.

Mona berjalan melewati banyak mahasiswa lain di koridor yang berlawanan arah dengannya, bagaimana tidak, semua mahasiswa saat ini menunju kantin. Sebenarnya jarak menuju sekre UKM seni tidak terlalu jauh namun canggung saja melewati kelas dari mahasiswa jurusan lain yang sedang ramai berlalu-lalang di jam istirahat ini. Sesampainya di sekre UKM Seni Mona mencari ruang lukis, Forex bilang nanti saat jam istirahat cuma ada satu ruang dengan pintu terbuka, itu ruang lukis. Forex selalu menghabiskan waktu jam istirahat untuk melukis di sana. Saat sudah berada di ambang pintu, suara berat yang amat di kenalinya menyapa.

“Ngapain berdiri disitu, sini masuk” Ajak Forex.

“Kamu ngapain disini?” Tanya Mona bingung.

“Aku selalu sini kalo jam istirahat, disini sepi dan mahasiswa lain pada nongkrong di kantin”

“Kamu suka seni? Aku pikir anak ekonomi sangat suka angka dan berhitung” Tanya Mona

“Aku suka karna seni itu nyaman, seni itu memberi efek healing bagi penikmat-penikmatnya, kalau aku lagi lelah dengan angka, aku bakal melihat karya seni orang lain dan tenggelam di dalamnya. Seni itu wadah, seni bisa menampung semua emosimu, kalau kamu marah, sedih atau bahagia ungkapkan itu dalam setiap goresan tanganmu” Forex memberikan kuas yang di pegang nya pada Mona yang di terima oleh gadis itu. Mona menggores-gores asal kanvas yang ada di depannya hingga terbentuk coretan abstrak dengan warna acak.

 Mona menggores-gores asal kanvas yang ada di depannya hingga terbentuk coretan abstrak dengan warna acak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kamu tau ga apa yang aku rasain sekarang?” Tanya Mona

“Bahagia” Jawab Forex singkat.

“Ih kok tau sih?

“Iya bahagia, karna ketemu aku” Ucap Forex dengan senyum tipis di bibirnya yang langsung membuat gadis di sebelahnya itu tersenyum malu.

“Sebenarnya penggunaan warna pink ungu dan merah dan menciptakan kesan manis seperti ini menunjukkan bahwa yang membuatnya sedang jatuh cinta, kamu lagi jatuh cinta?” tanya Forex dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Mona yang sudah merah padam sekarang.

“Ehh enggak, siapa yang jatuh cinta, aku ga jatuh cinta” Elak Mona.

“Jadi kamu ga jatuh cinta?” Tanya Forex meyakinkan.

“Enggak loh”

“Tapi aku iya, aku jatuh cinta” Ucap Forex singkat sembari menarik kain putih yang menutupi kanvas di sebelahnya itu, menampilkan lukisan indah yang manis dengan gambar seorang gadis berbaju pink dengan background abstrak warna warni di belakangnya, dan tertulis di sudut bawah kanvas itu Mona Lisa 2020.

Ya, gadis dalam lukisan Forex adalah Mona, Mona yang saat pertama kali bertemu di terminal bus memakai seragam kejuruan Tata Busana berwarna pink. Mona menatap lukisan itu lama sekali seolah tenggelam di dalamnya hingga akhirnya kesadarannya kembali.

“Rex, ini aku? “Tanya Mona ragu.

“Iya, itu kamu. Aku lukis dengan banyak warna, warna-warna cinta”. Jawab Forex dengan senyum di wajahnya, benar saja lukisan itu banyak gradasi warna pink, merah dan ungu yang merupakan warna-warna cinta, sebenarnya tidak pernah Forex selebay ini dalam hidupnya.

“Aku melukis kamu dengan banyak warna-warna cerah yang manis” Jelas Forex

“Kenapa?” Tanya Mona singkat.

“Kamu tau lukisan Mona Lisa Leonardo Da Vinci seperti apa kan? Gelap dan suram dan penuh misteri banyak yang beranggapan Mona Lisa Leonardo Da Vinci itu bersedih, ku lukis kamu dengan penuh warna agar setiap yang melihatnya tau Mona Lisa ku bahagia.

🚧🚧🚧

Mona Lisa❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mona Lisa❤️

FOREX - NCT JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang