Pertunangan

3 2 0
                                    

Mona duduk termenung di kamarnya, Forex kemana? Kenapa dia tidak mengabari Mona belakangan ini, kekhawatiran itu kembali muncul, Mona takut Forex menyerah, Mona terus mengiriminya pesan.
Mona merenung, tak ada yang bisa ia lakukan untuk Forex, Forex sedang berjuang melawan papanya demi hubungan mereka tapi yang bisa Mona lakukan hanya menunggu. Mona merutuki dirinya yang tak berguna, yang tidak bisa berjuang bersama dengan Forex.

“Na, turun nak, bukain pintu ada paket itu” teriak ibunya

Mona turun dan membukakan pintu, ternyata yang di terimanya adalah undangan ulang tahun Forex, sepertinya acaranya besar sekali sampai undangannya semewah ini. Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba menggelar pesta?

Ternyata bukan hanya Mona yang menerima undangan itu, Lucas, Johana dan teman-teman lainnya juga di undang. Mereka memutuskan untuk menghadiri pesta itu, Mona harus bertemu dengan Forex, ia punya banyak pertanyaan untuknya.




Mona mengenakan dress putih Sabrina yang cantik memperlihatkan sepasang tulang selangkanya yang indah. Karena desain undangan yang mewah sudah pasti pestanya di gelar sangat meriah, Mona dan teman-teman memutuskan untuk datang dengan tampilan formal karena mungkin saja rekan kerja papa Forex juga hadir disana.

Sesampainya disana benar saja acaranya benar-benar meriah dan penuh dengan orang-orang dengan setelan dan dress mewah. Tapi dimana Forex ini acara ulang tahunnya kenapa dia tidak ada disana. Sembari menunggu, Mona menikmati hidangan yang ada, tanpa sengaja tangannya beradu dengan seseorang saat akan mengambil makanan.

“Eh duluan” Kata Mona segan.

“Ladies first” balas laki-laki di sebelahnya. Yang hanya di balas senyuman manis oleh Mona yang membuat laki-laki di sebelahnya jadi tersipu.

“Gue Yaksa” kata nya memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya.

“Mona”. Balas Mona singkat.

Mereka berdua akhirnya mengobrol seperti sudah kenal lama, mereka juga melontarkan lelucon satu sama lain. Akhirnya, Mona buka suara.

“Ini yang ulang tahun lama banget ya keluarnya”Ujar Mona yang di tatap aneh oleh Yaksa.

“Ulang tahun??” tanya Yaksa Heran.

“Mon ini bukan acara ulang tahun, ini acara per..”

Tiba-tiba lengkingan suara mic tedengar memutus kalimat Yaksa, membuat para tamu memusatkan perhatian kearah sana termasuk Mona, Yaksa  dan teman-teman lainnya.

Hadirin sekalian saya ucapkan terima kasih karena sudah menyempatkan hadir pada malam hari ini dalam acara pertunangan putra Tuan Jonathan Theodore, Forex Al Khawarizmi Theodore dan putri Tuan Arman Bramantyo, Kelly Agnesia Bramantyo. Berikan tepuk tangannya untuk kedua pasangan ini.


Seperti tersambar petir, tak dapat di gambarkan bagaimana terkejutnya Mona mendengar semua itu, gelas di tangan Mona pun jatuh sangking terkejutnya dia, kakinya bergetar, cairan bening itu lolos begitu saja dari sudut matanya tanpa di perintah. Yaksa yang menyaksikannya sepertinya mengerti apa yang terjadi.

“Anjir si Forex” umpat Lucas ketika Forex dan Kelly sudah keluar melewati karpet merah yang terbentang menuju tempat dimana MC tadi berada.

Lucas menghampiri Mona dan menarik tangannya.

“Ayo pulang!”Ajak Lucas.

Mona tak bergerak dari posisinya, sepertinya dia masih syok.

“Gila si Forex, kaget setengah mati gue anjir” kata Johana ketika sudah berada di antara mereka.

Johana saja terkejut setengah mati, apalagi Mona, sosok yang sangat amat ia cintai bersanding dengan perempuan lain disana.

“Bukannya kita harus ucapin selamat ke Forex baru pulang? “Kata Mona tercekat.

“Lu yakin, Mon?, jangan maksain diri” Kata Lucas.

“Enggak, Mona bener, apalagi kalian temen-temennya, kalian harus ucapin selamat” Yaksa tiba-tiba buka suara.

“Ayo...” Ajak Yaksa sambil memberikan lengan kirinya untuk di gandeng oleh Mona.

Mona menghapus air matanya dan menggandeng Yaksa menuju ke arah Forex dan tunangannya. Di ikuti oleh Lucas dan yang lain.
Ketika sudah hampir sampai, mata Forex dan Mona bertemu, tatapan kekecewaan yang sangat mendalam yang di tujukannya kepada Forex. Setelah sampai dan berhadapan dengan Forex, mereka berdua masih saling tatap dalam diam.

“Selamat ya Rex”,kata Yaksa sambil memberi salam pada keduanya Forex dan Kelly.

“Selamat ya.. “ Mona mengulurkan tangannya yang di sambut oleh Forex.

“Makasih” ucap Forex singkat.

Saat berjalan meninggalkan kedua pasangan yang bertunangan itu, tiba-tiba angin bertiup membuat bahu Mona terangkat karna dingin yang menerpanya. Yaksa menanggalkan Jas hitamnya dan menyampirkannya di pundak Mona.

“Makasih” Ucap Mona singkat yang hanya di balas senyuman oleh Yaksa.

“Kalian tadi naik apa kesini? Tanya Yaksa pada Lucas.

“Naik taksi”jawab Lucas singkat

“Mona biar gue aja yang Anter” Kata Yaksa.

“Gue ikut, gue tetanggaan ama dia” Jawab Lucas.

“Kalian udah panggil taksinya?”tanya Lucas ke Johana dan yang lainnya.

“Udah, kalian duluan aja bentar lagi juga nyampe kok” kata Johana yang di iyakan oleh Lucas.


Mona mengurung diri di kamar sejak pertunangan Forex dan Kelly, itu membuat ayah dan ibu Mona khawatir, ibu Mona terus mengetuk pintu kamar Mona dan membujuknya, sudah 3 hari Mona tidak keluar kamar. Forex juga diam begitu saja sebelum dan setelah kejadian itu, tidak ada penjelasan apapun ataupun ucapan selamat tinggal.

Rex,  Monalisa mu terluka.

🚧🚧🚧

FOREX - NCT JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang