BAB 3

18 5 0
                                    

Mei 2015, agensi memberikan satu hari libur kepada seluruh trainee. Doyoung mengajak Donghyuck, Mark, Jaemin dan Jeno untuk bermain di sekitar sungai Han. Dengan memakai masker dan topi akhirnya mereka berangkat jalan kaki menuju sungai Han. Disana mereka berpencar, Donghyuck mengajak Mark untuk membeli es krim, Donghyuck merasa ia harus membicarakan status tidak jelas ini bersama Mark secepatnya.

"Kau percaya soulmate?" tanya Donghyuck membelakangi Mark, mereka sedang bersantai di rerumputan yang berada di pinggir sungai Han dengan es krim di tangan mereka.

Mark tidak menjawab. Bahkan sampai es krim mereka habis, Mark tetap tidak menjawab pertanyaan Donghyuck. Karena merasa pertanyaannya tidak akan dijawab, Donghyuck pun berdiri bermaksud menghampiri Doyong yang sedang bersama Jeno, entah dimana Jaemin berada.

"Ku rasa aku percaya." jawaban Mark membuat Donghyuck membeku.

"Tidak adakah hal lain yang ingin kau sampaikan?" tanya Donghyuck, pertanyaan ini seperti tali yang ditarik ulur.

"Tidak." mendenger jawaban Mark membuat Donghyuck kecewa. Ia berjalan menuju Doyoung, ingin segera lepas dengan suasana canggung ini. Sesungguhnya dirinya dan Mark tidak mengalami kecanggungan, mereka malah tergolong akrab, sangat akrab. Mereka satu kamar, mereka sering berlatih bersama, bahkan pads penilaian bulanan trainee kemarin mereka berduet bersama dengan lagu 'Billioner', tetapi bila sudah mengangkut masalah soulmate suasana diantara mereka akan menjadi aneh.

"Kau habis dari mana?" tanya Doyoung saat melihat Donghyuck menghampirinya.

"Makan es krim dengan Mark hyung. Dimana Jaemin?" balas Donghyuck.

"Mereka menyewa sepeda." Jeno menjawab pertanyaan Donghyuck sambil menunjuk ke arah tempat sewa sepeda. Di dekat tempat sewa itu Donghyuck dapat melihat Jaemin sedang bermain sedangan sepeda yang ia sewa.

"Wah, itu terlihat mengasikan, aku juga mau." Donghyuck berlari meninggalkan Jeno dan Doyoung lalu ikut menyewa satu sepeda dan menghampiri Jaemin.

"Astaga anak itu, awas saja jika mereka sampai terjatuh." berselang 10 menit Doyoung mengatakan hal tersebut, Donghyuck pun jatuh dari sepedanya.

"Donghyuck-ah!" Doyoung, Mark dan Jeno bergegas menghampiri Donghyuck.

"Apa kau terluka?" tanya Doyoung, ia berniat mengajak mereka ke sungai Han bukan untuk mendapatkan luka. Taeoh Hyung, manager mereka pasti akan memarahinya.

"Aku rasa lututku luka." jawab Donghyuck, sesungguhnya ia ingin tertawa melihat ekspresi Doyoung dan Mark. Khususnya Doyong, itu ekspresi yang mengatakan 'aku akan dapat masalah', sudah pasti Doyoung akan di marahi oleh Manager mereka karena Donghyuck pulang dalam keadaan terluka.

"Coba ku lihat." Mark memegang kakinya, untuk melihat lutut yang dimaksud oleh Donghyuck. "Syukurlah tidak parah, kau bisa berdiri?" sambung Mark.

"Ku rasa ku bisa." dengan bertumpu pada Mark ia mencoba untuk berdiri dan ia berhasil, syukurlah bila lukanya tidak parah, resiko mereka di marahin oleh Manager Hyung makin sedikit.

"Jeno Jaemin tolong belikan air mineral, kapas dan plester luka di mini store." minta Doyoung. Mini store memang tidak terlalu jauh dari tempat mereka. Akhirnya Jeno dengan memakai sepeda yang disewa oleh Donghyuck pergi bersama Jaemin menuju mini store.

"Bukan kah aku bilang untuk hati-hati?" omel Doyong. Sungguh sial sekali ia membawa dongsae nya ke sungai Han. Hanya Jeno yang menurut kepadanya.

"Maaf hyung, ku juga tidak berencana untuk terjatuh." cengir Donghyuck. Mereka bertiga akhirnya duduk di bangku taman untuk memeriksa lukanya. Luka di lututnya tidak besar, tapi bagian lengan Donghyuck ternyata ikut terluka dan lukanya sedikit parah.

A Story About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang