Bagian 2

52 8 2
                                    

"hati hati dijalan ya sayang, jaga diri baik baik disana jangan telat makan jangan aneh aneh ya sayang" bawel mama Prilly yang mengantarkan Prilly kebandara.

Hari ini Prilly akan keindonesia satu minggu yang lalu.

"Kamu jaga diri baik baik ya disana ya" pesan papa mengelus rambut coklat Prilly.

"Iya mama bawelku"
"Iya pa siap" balas Prilly

"Ya udah Prilly berangkat dulu mama sama papa jangan lama lama nyusul Prilly ya" pamit Prilly.

"Ya udah hati sayang" mama Prilly

Setelah pamit ke kedua orang tuanya kini Prilly sudah berada didalam pesawat yang akan membawa ia bertemu dengan cinta lamanya.

"Aku nggak sabar untuk memulai cerita cinta kita" ucap Prilly sambil menatap kearah jendela pesawat.

Setelah menempuh perjalanan jauh akhirnya ia sudah mendarat di Indonesia dengan selamat.

"Welcome back indonesia" batin Prilly dengan girang.
Prilly berjalan menuju luar bandara mencari taksi.
Setelah menemukkan taksi ia pun segera pulang kerumah dan memikirkan kejutan apa untuk sahabat hidupnya itu.

Sesampai dirumah Prilly merebahkan diri di kasur ternyamannya setelah berberes diri.

Satu Minggu Ali selalu ada disamping Wilona mendukung Wilona bangkit dari keterpurukkannya.
Tak mudah bagi Ali untuk mengembalikan keceriaan wilona.

Sekarang ali sedang berada dikantornya. Ali yang sibukkan oleh kertas berkasnya. Ali yang tengah fokus membaca berkasnya dikejutkan oleh ketokan pintu ruangannya.

"Masuk" ucap Ali tanpa menoleh kearah pintu.
Pintu tak kunjung dibuka. Ali pun menoleh ke arah pintu dengan heran.

"Masa ada karyawan jail Ama gue?" Batin Ali
Ali yang kepo pun berjalan ke arah pintu dan
"Supprise!" Teriak girang seorang gadis mungil berpipi chubby yang tak lain adalah Prilly

"Ya ampun, ini Prilly? Gak mimpi? Ini" Ali yang tidak percaya Prilly ada dihadapannya sekarang. Prilly sahabatnya dari kecil. Sahabat cengengnya, manjanya dan sahabat yang paling ia cintai.

"Iya ini piyiiiiii bukan fatamorgana Ali" kesal Prilly
"Mimpi nih pasti. Ini bukan Prilly" Ali tak menyangka
"Tau ah" sungut Prilly melipat kedua tangannya didepan dada.
"Ini bukan prilly, tapi bidadari" Ali dengan langsung memeluk Prilly dari samping.
"Apaan sih li" malu prilly dengan mendorong tubuh Ali yang memeluknya dengan erat. Bukannya mengendorkan pelukkannya tapi Ali malah mengeratkan pelukan.

Sekelibat memori kemarin melintas diotaknya.

Memori kebersamaan mereka

Setelah beberapa menit berpelukkan dalam keheningan. Akhirnya pun Ali melepaskan pelukkannya.

"Kangen" manja Prilly masih memeluk Ali.
"Sama, aku juga kangen banget. Betah banget sih dinegara orang" balas ali
"Udah waktunya jam makan siang. Makan siang bareng kuy piy" ajak ali
"Ayukk, udah lama juga ya kita nggak pernah makan berdua. Ayo! Li aku udah laper buanget." Prilly dengan ketidaksabarannya menahan rasa lapar.

"Mau makan kemana?" Tanya Ali
"Hmm, gimana dicafe favorit kita?"
" Boleh yuk"

Setelah sampai dicafe favorit mereka

"Udah lama banget ya Li kita nggak makan bareng, jalan bareng kek gini" ucap Prilly
"Iya, lama banget. Elo sih betah amat di negara orang. Emang nggak kangen negara sendiri?" Ali sambil menunggu makanan datang

"Ya kangenlah. Yang paling ngangenin di Indonesia tuh makanan Li" Prilly
"Yakin makanannya doang. Orang Indonesia nggak kangen?" Goda Ali
"Ini ceritanya ngode minta dikangenin nih" ucap Prilly sambil tersenyum menatap Ali
"Gak ada yang bilang ya" Ali
"Iya gue kangen banget sama rakyatnya pak Jokowi" ucap Prilly yang mengode Ali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Not] Wrong LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang