2

21.4K 1.1K 148
                                    

Happy Reading...

Pagi yang cerah tapi tidak mampu mengusik mereka yang tertidur dengan pulasnya diatas ranjang dan sofa.

Tidak. Hanya satu orang saja yang terusik.

"Hoamm..." perlahan-lahan membuka matanya dan menggeliat kecil.

"Jam berapa ya... loh! Udah jam 7!".
Sedikit kaget melihat jam didinding kamar barunya. Biasanya Syifa tak pernah bangun kesiangan begini. Entah karena kelelahan atau karena terlalu nyaman dengan kasur mewah ini.

Syifa juga terkejut saat mendapati ia tidak tertidur sendirian.

"Kakak.." ucapnya pelan karena ragu dan takut salah menyebut orang.

"Engghh.." perlahan mata tajam itu terbuka. Ia tersenyum karena seseorang yang berada didepannya. Ia pikir kejadian tadi malam hanya mimpi. Tapi ini sungguh nyata.

"Selamat pagi Ifa" sapanya kepada adik tersayangnya.

"Ifa??" Dahinya mengkerut bingung.

"Hmm. Ifa adalah nama spesial kakak untukmu"
"Oh ya kakak belum memberitahumu. Nama kakak adalah Adnan Khair Winata"

"Kak Anan"

"Ehh. Anan?? Oke fix kamu harus memanggil kakak dengan panggilan Anan" dasar pemaksa.

"Kakak suka?" Antusiasnya, tidak menyangka bahwa sang kakak akan menyukai panggilan khusus darinya.

"Hmm. Kakak sangat suka nama panggilan yang dibuat darimu sayang. Tapi ingat! Hanya kamu yang boleh memanggil kakak seperti itu. Mengerti." Perintahnya tegas tanda tidak ingin dibantah. "Ouh ya. Satu lagi sekarang nama kamu adalah Asyifa Putri Winata"

"Iyaa" dengan anggukan kepala ditambah dengan wajah imutnya.

"Kenapa kak Anan tahu kalau namaku Asyifa Putri" menatap penasaran kepada Adnan, yang malah terlihat imut dimata Adnan.

"Dari kalung yang kamu pakai Ifa. Itu adalah kalung yang dibuat khusus untuk keluarga Winata jika ada anggota keluarga Winata yang melahirkan seorang Putri. Maka akan dibuatkan kalung nama untuk bayi perempuan." Jelasnya detail. Jarang jarang Adnan bisa bicara panjang lebar.

Oh ya Just Info. Sebenarnya ini merupakan pertama kalinya keluarga Winata membuat kalung nama. Karena Syifa merupakan satu satunya cucu perempuan Winata.

"Isssh kakak gemes sama kamu. Kamu imut banget sih" menciumi seluruh wajah Ifa bertubi tubi membuat Ifa menggeliat kegelian.

"Ha ha ha.. ish! kak Anan geli" rengek Syifa sambil tertawa.

"Eh Princess sudah bangun ternyata" Bara bangun karena terganggu oleh suara tawa Syifa karena ulah Adnan barusan. Disusul Revan yang ikut terbangun.

Adnan hanya bisa mendengus. Terpaksa aksi menggelitiki Ifa harus terhenti karena ulah dua adik sialan.

"Em" mengerutkan alis karena baru menyadari tidak hanya kak Anan yang ada dikasurnya, melainkan ada satu lagi seseorang. "Kak..."

"Bara Adi Winata"

"kak Bara"

"Rindu kakak Princess?" Menaikkan alis menggoda adiknya.

"Ifa rindu kak Bara" memeluk Bara dengan erat, menenggelamkan kepala diceruk leher Bara.

"Ifa... kamu tidak rindu pada kakak" tanya Adnan sedikit sewot. Wow sedang cemburu ternyata.

Melepaskan pelukan, dan berbalik menghadap Adnan. "He he Ifa juga rindu kakak" sekarang giliran Adnan yang berpelukan dengan Princess.

Overprotective Asyifa Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang