√√√
"Eh cupuu! Lo bersihin sekarang kaki gue!" ujar wanita bernama Agnes.
Ya, begitulah panggilan tren Lia. Dia wanita yang sangat sering di-bully oleh teman-teman sekelasnya bahkan juga ada dari kalangan kelas lain yang memperlakukan Lia seperti itu.
Lia, dia bukan tidak berani melawan orang-orang yang menghina dan selalu membully nya, hanya saja Lia malas untuk berdebat dengan mereka yang selalu menjadi pembully.
Lia memang lah dianggap wanita paling cupu di sekolah ini setelah Airin sahabat Lia pindah dari sekolah karna tidak tahan dibully lagi oleh lelaki yang dikenal dengan nama Aditiya atau SANG PEMBULLY YANG HANDAL.
"Iya," jawab Lia dengan mengambil beberapa tisu di atas meja kantin guna untuk me lap sepatu Agnes yang basah karna ulah Agnes sendiri.
"Eh, lu mau ngapain?" tanya Agnes.
"Kan tadi kamu suruh bersihin sepatu kamu," jawab Lia.
"Yang suruh lu bersihin pake tisu siapa?" ujar Agnes lagi.
"Lalu pakai apa?" tanya Lia heran dan tak mengerti jalan fikiran Agnes.
Tanpa di sangka-sangka Agnes menarik jilbab yang digunakan Lia. Dan hal itu sangat membuat Lia terkejut. Memang tidak sampai hijab itu lepas dari kepala Lia, tapi tetap saja Lia cemas dan merasa sakit ditarik sekuat itu.
"Lu bersihin pakai jilbab lo!" ujar Agnes yang membuat Lia semakin terkejut.
"Ha? Aku gak mau," jawab Lia.
"Jadi lo gak mau?" tanya Agnes menatap garang Lia.
"Nggak!" jawab Lia mantap.
Agnes tersenyum dan tertawa sumbang mendengar jawaban Lia yang terkesan sudah mulai berani melawan Agnes.
"Lo lupa kalau papa lo kerja jadi supir mama gue? Gue bisa aja telfon mama gue sekarang juga buat nyuruh mecat papa lo yang sok baik itu! Lo mau?" ancam Agnes pada Lia.
Ya, Lia bukanlah wanita yang lahir dari keluarga yang kaya raya. Lia terlahir dari keluarga yang sederhana dari segi materi, bagi Lia hidup berkecukupan dan sederhana karna usaha sendiri lebih baik dari pada bergelimang harta tapi hasil warisan keluarga. Papa Lia bekerja sebagai sopir di rumah Agnes (teman sekelas Lia), Itulah sebabnya mengapa Agnes selalu saja bisa semena-mena dengan Lia, jika Lia menolak perintah Agnes maka Lia diancam bahwa papanya akan dipecat.
Dengan sangat terpaksa dan air mata yang bergelinang Lia membersihkan sepatu Agnes dengan hijab putih yang biasa ia gunakan ke sekolah. Lia benar-benar tidak mampu berkata apa saat ini. Bagi Lia berdebat dengan Agnes hanyalah akan menimbulkan sakit hati yang teramat sakit.
√√√
Aditiya Pratama, saat ini dia sedang duduk bersama kedua teman-temannya. Mereka sedang mentertawakan para mangsa bullyan yang telah berhasil meraka buat keluar dari SMA elite Megantara ini.
Bagi Aditiya and the geng, menyampakkan cupu sekolah bukanlah hal yang sulit. Tiga kali bully dapat dipastikan para target akan segera hempas dari sekolah.
Para sahabat yang selalu berada didekat Aditiya bernama Radi dan Ikbal, mereka sangat dekat sekali karna sudah 5 tahun bersahabat dari menginjak bangku SMP sampai menginjak bangku SMA, khususnya kelas 2 SMA saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream (On Going)
Teen FictionAku tak pernah berharap orang lain menyukai ku karna aku sadar dengan segala kekurangan ku. Aku tak mempunyai waktu untuk membenci orang-orang yang telah menyakiti ku, bagiku mereka adalah penyemangat. Ya, penyemangat untuk aku menjadi lebih baik ke...