pt.1

153 9 3
                                    

Jung Jaehyun, seorang pria biasa yang baik. Dia punya satu sahabat cewek, namanya Bae Irene. Mereka bersahabat sejak masih kecil. Mereka selalu bersama dalam senang ataupun susah. Jaehyun terkenal karena dia ganteng, gak ada seorang pun yang menolak ketampanan Jaehyun, termasuk Irene sendiri.

Bae Irene, seorang perempuan biasa yang baik. Dia bersahabat dengan Jaehyun. Irene terkenal baik dan perhatian. Namun satu kekurangannya, dia mudah panik dan cengeng.

Suatu pagi yang cerah, kedua sahabat ini akan berangkat sekolah bersama. Jaehyun sudah berada di depan rumah Irene. "Irene, lama amat sih, gue tinggal nih!!" Teriaknya dari balik pagar rumah Irene. "Iya ah, bentar napa, bawel amat sih lu, sabar atuh kang!" Kata Irene sambil keluar dari rumah. "Buruan naik, udah telat nih, lu sih lama amat makannya! Nih helmnya." Omel jaehyun. "Sabarlah Jae, makan juga harus pake perasaan, biar rasa makanannya enak." Ujar Irene sambil memakai helmnya. Mereka berdua pun bergegas menuju sekolah. Sampai disekolah untungnya belum bel masuk.

Jaehyun memarkirkan motornya. Banyak anak perempuan yang bergerombol di dekat parkiran hanya sekedar untuk melihat Jaehyun. "Jae, fans lu banyak amat dah, mana teriak teriak gitu lagi, budek lama lama kuping gua." Oceh Irene yang membuat Jaehyun gemas dengan kelakuan sahabatnya itu. "Biasa orang ganteng mah gitu, fans nya banyak." Ujar Jaehyun. "Idih, lagu lu pede, cakep kali lu!" Kata Irene sambil berjalan meninggalkan parkiran. "Woi tungguin gua pendek!" Teriak Jaehyun. "Gua gak pendek ya, cuma kurang tinggi aja!" Omel Irene.

Mereka memang tidak ada di kelas yang sama, Jaehyun berada di kelas XI-A 2 dan Irene berada di kelas XI-A 1. Kelasnya cuma sebelahan, jadi Jaehyun gampang kalo nyari Irene. Sampai dikelas Irene duduk di kursinya, di ujung paling belakang. Ke 2 temannya menghampiri Irene. "Rene, kok lu betah sih sama Jaehyun?" Tanya Seulgi. "Iya ih, kok lu nyaman nyaman aja deket sama Jaehyun?" Timpal Wendy. "Ya mau gimana lagi, gua sama dia udah sahabatan dari kecil, jadi ya nyaman nyaman aja." Jawab Irene. Tak lama setelah itu bel masuk berbunyi. Semua murid duduk di kursinya masing masing.

Saat jam istirahat, Jaehyun langsung menghampiri Irene ke kelasnya. "Woi nyet, ke kantin yuk!" Ajak Jaehyun. "Gaslah, bosen gua lama lama disini!" Jawab Irene. Mereka pun pergi ke kantin. Keadaan kantin tidak terlalu ramai seperti biasanya. "Gua cari meja, lu yang pesen ya Jae!" Kata Irene. "Iya, buru cari meja keburu diambil orang mejanya!" Suruh Jaehyun ke Irene. Irene pun bergegas mencari meja kosong. Setelah dapat Irene langsung duduk dimeja itu. Jaehyun selesai memesan makanan, dia mencari tempat duduk Irene. "Woi Jae, sini!" Kata Irene sambil melambaikan tangannya. Jaehyun menghampiri Irene dengan membawa pesanan mereka. Setelah selesai makan, Irene dan Jaehyun kembali ke kelas.

Sesampainya di depan kelas. "Jangan lupa nanti sebelum pulang, lu anterin gua cari buku di Gramedia." Kata Irene. "Iya bawel, gua balik kelas dulu, bentar lagi bel masuk, dada pendek!" Ucap Jaehyun sambil menjauh dan melambaikan tangannya. Tiba tiba Seulgi berdiri di depan pintu, membuat Irene terkejut. "Bikin kaget aja lu!!" Omel Irene. "Cie yang ntar abis pulang sekolah mau jalan-jalan." Ledek Seulgi. "Apaan sih, padahal gua cuma mau cari buku di Gramedia doang." Jawab Irene dengan pipi memerah karena malu. "Iya cari buku sambil jalan-jalan." Ledek Wendy dari belakang. "Awas aja ya lu berdua, gua gak bakal traktir kalian lagi!" Kesal Irene. "Bahaya nih kalo ngambek, jangan ngambek lah Rene, kan cuma becanda doang." Kata Wendy panik. Tiba tiba Irene tertawa terbahak bahak. "Yah, kalian berdua kena tipu, hahahaha, mau aja di bohongin." Ucap Irene sambil tertawa. Kedua temannya jengkel karena telah ditipu Irene.

Skip pulang sekolah...

Jaehyun sudah menunggu Irene diparkiran. "Lama amat sih, gua sampe keringetan nungguin lu dari tadi!" Omel Jaehyun. " Lu skip kelas lagi?!" Tanya Irene. Jaehyun hanya cengengesan saat Irene bertanya. "Kebiasaan ya lu, gua bilangin Tante ya kalo lu suka skip kelas!" Ancam Irene. "Janganlah, ntar uang jajan gua dipotong, jangan ya, please!!" Mohon Jaehyun. "Lain kali jangan diulang." Jawab Irene. "Kita jadi ke Gramedia nyari buku kan?" Tanya Jaehyun. "Jadilah, ayo cepetan keburu sore, takutnya nanti dicari mama." Kata Irene.

Sampai di Gramedia dan mencari buku yang dibutuhkan Irene, segera mereka membayar ke kasir dan pulang. Diperjalanan pulang, sikap Jaehyun berbeda, dia tiba tiba bertanya sesuatu yang membuat Irene ingin menangis saat itu juga. Irene tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya diam menahan tangisnya keluar. Dia bingung kenapa tiba-tiba Jaehyun bertanya seperti itu.

Sampai dirumah, Irene langsung masuk begitu saja kedalam rumah. Hal itu membuat Jaehyun bingung. Saat didalam rumah, Irene akhirnya mengeluarkan tangisnya yang dia tahan sejak tadi. Mama Irene yang melihat anaknya menangis pun bertanya. "Ada apa sayang, kok kamu nangis gitu?" Tanya mamanya. "Irene gak apa-apa kok mah, tadi cuma kemasukan debu aja matanya." Irene langsung naik ke kamarnya. Sampai di kamar Irene masih memikirkan perkataan Jaehyun tadi. Perkataan Jaehyun membuat hatinya sakit. Irene tidak mau merelakan Jaehyun begitu saja. Irene benar benar takut itu akan terjadi.

Malam harinya, Jaehyun datang kerumah Irene. Tok...tok...tok, suara pintu diketuk, buru buru Irene membuka pintu, dia terkejut melihat Jaehyun yang terluka di bagian ujung bibirnya. "Jaehyun?! Lu kenapa bisa luka gini?! Siapa yang mukul lu?!" Tanya Irene bertubi tubi. "Irene, lu masih mikirin perkataan gua di motor tadi ya?" Tanya Jaehyun balik. "Jangan bahas itu dulu Jae, lu lagi luka, ayo masuk, kita obatin dulu lukanya biar gak infeksi." Jaehyun menatap Irene penuh arti. "Gua bahagia bisa punya sahabat kaya lu, jangan dipikirin lagi ya perkataan gua di motor tadi." Ucap Jaehyun. "Apaan sih Jae, kita udah sahabatan lama, dan lu masih bilang itu." Ucap Irene. Namun dalam hati Irene masih memikirkan perkataan Jaehyun tadi sore di atas motor. Irene menyingkirkan pikiran itu sejenak dan beralih mengobati luka Jaehyun. "Lu kok bisa luka gini sih Jae?!" Tanya Irene. "Tadi gua abis berantem sama jambret yang mau jambret ibu ibu di depan komplek." Jawab Jaehyun. "Ya tapikan, lu bisa minta tolong sama satpam, terus gunanya satpam buat apa Jae kalo gak buat jaga keamanan." Omel Irene. Jam mulai menunjukkan pukul 21.00. Cepat sekali waktu berlalu. Akhirnya Jaehyun pamit pulang. Saat Jaehyun pulang, Irene kembali memikirkan perkataan Jaehyun tadi sore di atas motor. Sebenernya apa maksud Jaehyun berkata seperti itu.

Apa yang Jaehyun bilang ke Irene ya?!
Penasaran kan?
Sama saya juga .g
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak
Vote
Komen
Follow

While I Die [Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang