1. HARI SIAL

61 13 4
                                    

Langit ~ 1

Assalamualaikum

-elanggita

"Ehh kok Lo ngeselin sih" -Elang

.
.
.

Pagi ini seorang gadis telah menikmati sarapan paginya dengan keluarganya
Papa
Mama
Kakak , dan
Jangan lupakan Gita!, Ya Gita gadiss ituu.
AKGITA MARANI AZEERIEL seorang gadis dengan stelan baju sekolah SMA yaitu rok pendek berwarna biru dengan warna sedikit soft dan baju putih lengan pendek dengan rambut panjang yang tergerai bebas dan sedang menikmati roti tawar dengan isian selai tersebut.

"Dek nanti kan kamu baru masuk sekolah jangan judes judes ya sama temennya" ujar bunda Gita yang sedang meyakinkan anaknya agar berperilaku baik dari kebobrokannya.
"Insyaallah" hanya jawaban itu yang terucap dari mulut Gita.
"Kenapa insyaallaah sih git?" Tanya kakak Gita yang ada di sebelahnya.
"Aelah bangg lu kaya g tau gua aja sih!"  jawab Gita tuh kan Ama abangnya aja gitu apalagi Ama temen.
"Yaelahh git hentiin ke pak gril an lu Napa" abangnya mengusulkan hal itu untuk Gita tapii..
"gua ngak pakgril bego!, dah lah kgak usah banyak bicid lu, lebih baik sekarang lu anterin gua keburu telat nihhh" sambar gita, kini dirinya mengubah duduknya menjadi berdiri dan membenarkan rok pendeknya.
"Iye iye bosss bentar nanggung sesuap lagi kenyang ini" abangnya pun tampak mengelak karna baginya sesuap roti lebih menyenangkan daripada menghadapi adik bobroknya itu.
"Berdiri apa gua cabut nyawa lu bangg" ucap Gita dengan menenteng sebuah pisang yang ia ambil dari tempat buah yang ada di hadapannya itu dan ingin melemparkan pisang itu kepada kakaknya.
"Ehh iye iye berdiri nih gue" Fadhil pun tampak berdiri, FADHIL BASTHIAN AZEERIEL yaitu Abang si pak gril ya siapa lagi kalo gak AKGITA MARANI AZEERIEL. pff si painem kepanggil
Lalu mereka berdua pun meminta izin kepada orang tua mereka yang sedari tadi diam mendengarkan pertikaian antara Abang dan adek tersebut , sotoy memang..
"Bun, yah Fadhil nganterin painem dulu ya assalamualaikum" ujar Fadhil yang berpamitan ke bunda dan ayahnya.
"Sapa yang Lo panggil painemm bangggg!!!!" Teriakan murka Gita yang berada di depan pintu pun terdengar hingga ruang makan, pita suara kgak jebol neng?
"Bun, yah Fadhil pergi dulu ya painemnya udah marah marah samlekommm" ujar Fadhil dengan tergesah gesah bersalaman dengan bunda dan ayahnya selepas itu menggambil kunci motor dari saku jaketnya yang ia kenakan pagi ini.
"Bukan anak gue" ujar sang ayah dengan tatapan kosong menuju ke arah depan.
"Duain deh" ujar sang bunda yang menatap sang ayah dengan tatapan kosong juga.
(Biasalah Mak bapak gaull)

Sekipipp....

.
.

Di pelataran lapangan sekolah terlihat seorang pemuda yang bermain basket sendiri ELANG FAZE BRAMAHSYA, sosok pemuda yang mempunyai kebahagiaan yang bergantung dengan mood jika baik ya dia tersenyum jika buruk ya berbeda lagi.

Kini elang sedang memainkan bola basket yang sedari tadi tergeletak di lapangan basket tersebut.
Berbeda dengan anak gadis yang berada di gerbang sekolah yang di atasnya tertera SMA MERAH PUTIH, gadis itu pun turun dari motor sport abangnya dan langsung menatap luas pelataran sekolah yang cukup ramai tersebut.
"Yakin nih bang gua sekolah di sini?" Tanya Gita memastikan
"Yaiya lah nemm" ujar Fadhil dengan panggilan kesayangannya itu, PAINEM!
"Yaudah deh jok gua masuk dulu, lu pulang sana" ucap painem tak mau kalah dari abangnya ehh mksd nya gitaa.
"Jok?,Saha atuh jok sepedah?? Lu pikir gua jok sepedah? " Dengan muka bertanya tanya bang Fadhil pun bertanya,, ehh naon sihh mksdna???.
"JOKO!!" kata kata itu di lontarkan tepat muka sang Abang dan orang yang tidak bertanggung jawab itu dengan serasa tidak ada dosa meninggalkan sang Abang yang diam mematung di depan gerbang sekolah.
"Joko lebih baik daripada painem sih sebenernya" ujar Fadhil bermonolog dan menatap punggung adiknya yang terlapisi rambut nan panjang itu menjauh.
"Yaudah lah pulang aja gua" ujar Fadhil.
"Ihh bangg ganteng ganteng kok gila" ujar salah satu wanita dari tiga wanita yang sedang melewati Fadhil dengan muka tanpa dosa,Orang ganteng kok di bilang gila
"Woyyy mataklu gilaaa, ganteng kek gini di bilang gila" dengan teriakan itu semua orang yang ada di dekat Fadhil pun menoleh ke arahnya dan menyisakan Fadhil yang malu karna menjadi pandangan dengan orang orang setempat ya, dengan rasa malu Fadhil pun memakai helm nya dan dengan perlahan mengegas motornya.

Lanjut lanjut

Kini gadis itu berjalan dengan membawa 2 novel di tangannya dan berjalan menghadap bawah karna ia sekarang menjadi tontonan semua siswa dan ada juga yang berucap...

'cantik bangett'

'pasti centil'

'judes gitu mukanya'

'ituya anak barunya'

'eh cantik yaa tapi judes banget mukanya'

Hanya komentar tanpa sebab lah yang muncul dari mulut mulut netijen itu eh mksdnya siswa yg lain🤣.

Tanpa dasar dia menyenggol seorang pemuda yang sedang memegang bola hingga bolanya memantul dan mengenai kepala salah satu guru yang ada di lapangan itu.

"AAAAA INI SIAPAA YANG NGELMPARIN BOLA BASKETNYAA" Ucap murka pak Mamat yaitu guru ipa.
"PASTI KAMU KAN LANGG" ujar pak Mamat lagi.
"Iya saya, tapi di senggol sama dia" ucap elang datar dan menunjuk gita.
"Lah ko gua lu aja yang ada di tengah tengah lapangan" elak Gita yang tak mau di salahkan, ingatlah perempuan itu selalu benar.
"Lo yang nyenggol gua!" ujar elang.
"Lo aja ngapain di tengah tengah lapangan!" Elaknya sekali lagi.
"Lah ini lapangan emang punya nenek moyang Lo?!" ucap elang dengan memutar bola matanya malas.
"Ehh kok Lo nyolot sih!" Kini perdebatan mereka masih berlanjut dan melupakan pak Mamat yang sedari tadi memegang kepala unyunya.
"Ehh kok lo ngeselin sih" ujar elang.
"KALIAN INI YA SAMA SAMA SALAH!!!, BAPAK HUKUM KALIAN!! MENGAHADAP KE ARAH BENDERA SAMPAI JAMM ISTIRAHAT!!" ujar murka pak Mamat pun tak bisa di bendung.
"Pakk saya kan murid baru masa di hukum sihh" ucap Gita yang ingin mengelak dari hukuman tersebut.
"Kalian tuh ngak tau gimana cara bapak buat merawat si gundul unyu ini tapi kalian bisa sakiti gundul ini dengan bola basket, kalian ngak kasian sama si gundul emang??" Ujar pak Mamat dengan kedramatisannya. Biasa orang tua lagi curhat.
"Gausah curhat curut!" Ujar elang, dasar emang gada akhlak babang elangg.
"Eh sekate Kate kamu lang!!" Ujar pak mamat, dan elang hanya berdiam diri.
"LAKUKAN SEKARANG!" Tanpa jawaban dua pemuda itu pun berserah diri dan menghadap bendera merah putih dengan tangan yang hormat tersebut, ayolahhh jangan lupakan panas paginya.

Lalu pak Mamat pun menuju ke arah ruang guru yang memang ingin ia datangi sedari tadi sebelum botak kinclongnya terkena bola basket,, dengan mengelus Elus botak kinclong nan glowingnya tersebut ia menuju ke ruang guru.

- - - - -
Maaf kalo ada typo ya..
Assalamualaikum.
Next chapter!👉🏻👈🏻

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang