5. IYA TUGAS

62 13 17
                                    

Hai hai
Assalamualaikum
Have fun ya!🌈

Setelah mereka semua pulang di rumahnya masing masing, mari kita mulai.

*Di kediaman keluarga bramahsya.

Kini terlihat sosok pemuda sedang melamun di balkon kamarnya, sosok itu adalah elang, dirinya merasakan keheningan yang ada di hidupnya selama ini mulai terisi karna adanya pertemuan dengan gadis cantik tadi pagi di sekolahnya.

"Kenapa gue ngerasa kalo Lo itu-" ucap elang terpotong karna mamanya memanggilnya.

"Lang!, Itu di depan ada bintang" ujar zera ibu dari elang.

AZERA DESIA BRAMAHSYA.
Sosok ibu yang selalu membuat kekelaman dalam hidup anaknya, kekelaman yang tercipta dalam hidup anaknya sama dengan kebahagiaan dalam hidupnya.

Tanpa jawaban elang pun langsung menemui bintang yang ada di bawah.

"Apa bin?" Tanya elang santai namun wajahnya datar.

"Kata lo mau ngerjain tugas di rumah Lo, gimana sih?!" Ujar bintang yang mulai emosi.

"Lo kerjain aja deh, gue males" ujar elang santai.

"Se enak jidat Lo aja!" Ujar bintang yang tidak bisa menahan emosinya. Bhaks

"Dua ratus ribu!" Ujar elang yang masih dengan wajah datarnya.

"Oke kalo gitu!, Mana bisa nolak gue" Final bintang.

"Jelalatan!" Ucap elang, sedangkan bintang hanya cengengesan.

Elang pun masuk ke rumahnya dan menuju ke kamarnya yang di ikuti oleh bintang di belakangnya.

"Dua ratus rebuh uhuyy" ucap bintang pelan sambil menyusuri jalan arah ke kamar elang.

elahh jalan katanya, jalan kenangan bang??

Sampailah mereka di kamar bintang, mereka pun mengerjakan tugasnya di balkon kamar bintang sambil menikmati angin yang menghantam mereka.

"Lang" panggil bintang.

"Hem?" Jawab elang cuek.

"Google in ini Napa sih Lang, susah beut" ujar bintang.

"Lu kan bawa hp tuh, ngapain nyuruh gue?" Jawab elang yang masih sama 'dingin'.

"Lu untung gue kerjain ya, suruh google aja gamau!" Tampaknya bintang sudah tak bisa membendung emosinya.

Bintang dikenal menjadi sosok yang pintar, rajin, dan berbaik hati.

"Aelahh lu mah ganggu aja sih bin!!" Ujar elang.

"Yaudah mana!" Finalnya dan langsung mencarikan jawaban di google.

Duhh kek daring aja nyontek google, yang daring jangan lupa absen ya!.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua selesai mengerjakan tugasnya, lebih tepatnya bintang sih yang mengerjakan mereka pun keluar dari kamar elang dan menuju ke depan rumah elang.

"Udah mana duitnya?!" Tagih bintang pada elang.

Dan kini bintang pun bingung, karna elang tiba tiba menuliskan sesuatu di buku, dan perlahan merobeknya.

"Nih" elang pun memberikan sobekan kertas tersebut.

"Apa apaan lu Lang!!" Bintang pun nampaknya emosi, karena yang di berikan bukan uang melainkan sobekan kertas yang bertuliskan angka 200.000, subhanallah langg!!.

"Lah itu udah 200 rebu kan bin!" Ujar elang dengan santainya.

"Awas Lo!!, Sampe nulis jawaban gue!!" Ujar bintang ketus.

"Lah udah gue poto, hehehe" ucap elang sambil cengengesan sendiri.

Bintang pun berdecak kesal dan langsung pergi ke arah motornya.

"Hehehe, makasihh binnn!!!!, Ailopyuuuu!!!" Ujar elang sambil berteriak.

"Masa bodo!, Serahlu!" Monolog bintang saat ia mulai mengenakan helmnya.

Berbeda di tempat yang lainnya.

*Rumah Ara.

"Hai git" sapa Ara saat motor sport milik Fadhil berada di pelataran rumah besar nan mewahnya, (Fadhil Kaka gita).

"Haii raaa" sapa gita juga.

"Masuk git" ujar Ara mempersilahkan Gita masuk.

"Iya Ra" jawab gita

"Nem, mau di jemput jam berapa?" Tanya Fadhil dengan panggilan kesayangannya, masih ingat kan?, The queen of painemm . Tolong di berikan tepuk tangan prok prok prok, oke oke lanjut.

Gita pun langsung membisikkan sesuatu di telinga kakaknya.

"Jangan panggil painem anjimm!!" Bisik Gita.

"Iyaa iya nemm maapl!!" Ujar Fadhil yang cukup keras, dan tanpa aba aba Fadhil mendapatkan bungkaman dari Gita.

"Kalian tuh ya, ade Kaka berantem mulu" ucap ada yang menyaksikan sambil terkekeh.

Hah terkekeh? Kekehyi ada ngak?

"Hehehe iya neng" ujar Fadhil sok manis kepada Ara, biasaa kan pakboi twinsnya ikan koii.

"Entar gue telpon bwangg!!" Ucap painem ehh Gita maksudnya.

"Okehh, gue pergi dulu ya" ucap fadhil yang langsung memakai helm.

Fadhil pun pergi lalu ara dan Gita memasuki rumah ada yang mewah.

Beberapa menit kemudian mereka menyelesaikan tugas rumahnya atau biasanya yang di sebut pr, pekerjaan rumah tangga ehhh hapunten salah.

Mereka adalah dua gadis yang pintar jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk mengerjakan tugas mereka.

Seperti yang di katakan Gita sebelumnya, dia akan menelfon abangnya yaitu Fadhil si kutu kupret.

"Jok!!, Jemput gue" ujar Gita saat menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Oke nemm otewehhh!!" Ujar Fadhil di sebrang sana.

Beberapa menit kemudian Fadhil pun sampai di rumah Ara, dan Gita pun berpamitan.

"Aku pulang dulu ya Ra, assalamualaikum!" Pamit gita.

"Pulang dulu ya neng assalamualaikum!" Fadhil pun berpamitan, tapi berpamitannya sambil mengedipkan 1 matanya ke arah Ara.

'cangtibb ueyy!!' -batin Fadhil.

Ara pun mengangguk sembari terkekeh, "iya, waalaikumsalam!" Ujar Ara yang masih terkekeh.

Gita dan Fadhil pun meninggalkan pelataran rumah besar nan mewah itu, kini menyisahkan gadis yang masih tersenyum lembut di pelataran rumahnya, perlahan gadis itu pun memasuki rumahnya.

Perlahan engkau pun meninggalkan diriku..

-Berakhir-
Jangan lupa tinggalin jejak yahh!!
Pote and komenn, sugrebb juga yaaa, ehh follow mksdnyaa.🌞
Bye, next part!
Semoga terhibur, assalamualaikum.
Salam dariku yang masih menunggu fajar terbit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang