Flash back

10 2 7
                                    

  Seperti yang gue bilang sebelumnya.
Gue udah punya pacaran, diakhir kelas 10 akhirnya gue ga jomblo.

Gimana Revan?
Jujur gue belum bisa lupain dia.
Kadang gue juga ga tega sama Azka, Raga gue punya dia, tapi hati gue masih aja di Revan :)
Bukannya gue ga sayang sama Azka.
Cuma, hati gue yang masih condong ke Revan.

Flash back kedekatan gue sama Azka.

-Flashback-

Siang itu, setelah mapel olahraga.
Gue sama Aulia sengaja mampir ke kantin sebelum balik ke kelas.

Disitu gue ketemu Azka.
Karna waktu istirahat sebentar lagi, jadi kantin udah lumayan rame.
Gue cuma beli air mineral, dan berniat mau bayar.

Setelah gue bayar, gue berniat mau balik ke kelas.
Tapi, dibelakang gue ada Azka yang mungkin mau bayar juga, karna tangannya tuh diatas pundak gue.

Dan pas gue balik badan, otomatis gue nabrak badan dia.
Untung ga jatuh :)

"eh sorry." Kata gue malu.
Azka agak nunduk lalu meminggirkan badannya. "Ga papa, gue yang minta maaf udah halangin jalan lo."
Gue cuma senyum, lalu jalan lewatin dia.

"Lama bener si." Omel Aulia yang masih berdecak pinggang.

"Lo ga liat rame gitu?" Gue nunjuk kantin yang makin ramai.

"Iye maap, udah yuk ke kelas." Ajak  Aulia, dan hanya gue bales sama anggukan.
*
*
"Eh sya, gue liat lu tadi nabrak cowo ya." Aulia tiba-tiba menghadap ke bangku gue, karna bangku dia sekarang di depan gue. Yap, dia ga sebangku lagi sama gue.

"Oh. Iya, kenapa?" Gue balik nanya ke Aulia, tumben banget dia ngomongin cowo ke gue.

"Lu ga mau tau gitu dia siapa, lu ga mau kenalan? Lu ga mau deketin?" Aulia memberi pertanyaan berbondong dengan raut muka yang— sulit di artikan.

"Haah?" Gue makin bingung sama sifat Aulia yang tiba-tiba mau deketin gue ke cowo.

"Ck! Ini kan cowo yang tadi Lo tabrak?" Aulia menunjukan foto cowo yang sedang berdiri dengan jari yang dibentuk 'V', dengan Jersey Tim futsal sekolah. Eumm.. bajunya sama kaya Revan.

"I-iya. Kok lu kenal? Terus kalo emang dia orangnya lu mau apain? Mau deketin gue sama dia?" Kata gue yang udah mulai bingung sama kelakuan dia.

"Iya." Aulia menjawab sambil mengetikan sesuatu di ponsel nya.

"Njir."

"Gini, dia tuh minta nomer Lo ke gue, dia temen gue. Kayaknya dia mau deketin Lo kali." Aulia sengaja membuka room chatnya dengan Azka yang berisi tentang Azka meminta nomer ponsel gue.

"Btw namanya Azka." Ucap Aulia sebelum kembali menghadap depan, karna guru udah masuk kelas.

"Ga peduli gue." Bisik gue.

*
*
*

Drrt..

Benda pipih disaku gue bergetar sedikit, menandakan ada pesan yang masuk.

+62.........

Btw P

Syaaa
??

+62......
Hay, gue Azka. Temennya Aulia.
Kalo Lo inget, gue yang tadi Lo tabrak di kantin.

Syaaa
Ooh, iya.
Ada perlu apa?

+62.....
Ga papa, cuma mau temenan aja.
Nama Lo siapa?

Syaaa
Nama gue Syasa.
Oke selamat berteman sama gue.

+62....
Jangan lupa save nomer gue ya.
Thx

Read

"Psst! Eh ul." Gue berbisik sambil menendang sedikit bangku Aulia, yang di panggil hanya berbalik badan sedikit, dengan bangku yang sengaja iya condongkan ke belakang.

"Azka ngechat gue."

Aulia langsung menoleh kebelakang kaget.

"Hah? Gercep juga tu anak. Terus gimana?" Tanya Aulia dengan posisi badan yang menghadap ke belakang, tidak mempedulikan guru yang didepan.

Gue melirik sedikit guru yang sedang mengajar, untuk memastikan keadaan aman untuk bergunjing.

"A- ntar aja deh, itu udh diliatin Bu Rini. Balik Lo balik" gue mengibas kan tangan. tanda untuk Aulia membalikkan badannya.


Tbc...

   Nisaaa

First love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang