“Sa!!” panggil Vika.
“Bentar Vik” Nita tengah mencari buku latihannya yang entah ada dimana padahal semalam ada di meja belajar.
“Nah ini, kenapa bisa ada di bawah meja ya? Ah bodo amat”Nita menghampiri Vika yang sudah menunggu di depan rumahnya.
“Tumben jemput, pake motor ya?”“Yoi, sepeda gue dipake adek gue soalnya sepeda dia rusak”
“Oh..”
Tibanya di sekolah setelah menempatkan motor milik Vika di parkiran, mereka melihat keramaian di lapangan. Saat Nita ingin mendekat Vika mencegahnya.
“Jangan kesana”
“Kenapa?”
“Lo mau masuk ke kelas telat jam kelas kita masuk lebih awal”
Nita melihat jam yang melingkar di tangannya. “Oh iya, lupa gue ayok”
Jam pelajaran telah berganti dan kini jam pembelajaran terakhir, kelas selalu riuh jika jam berganti.
Nita membuka laptop milik Vika yang baru saja ia pinjam.“Pupi tukeran tempat bentar gue mau deket jendela”
“Oke”
Kini Nita tengah mencari referensi dari laptop Vika, ia telah mencari selama 3 hari ini dan besok dirinya harus sudah menyelesaikan.
Tiba-tiba pintu kelas di buka keras dari luar.Duar
“Buset, siapa itu” ucap Vika yang tengah menyenderkan kepalanya di tembok sambil membaca buku.
“Woy kagak usah gitu juga bro” ucap Ben.
“Sorry-sorry, gue cuman mau kasih tau kalo jam akhir kosong kita bebas” ucap ketua kelas.
“Serius?” tanya Tia yang tengah makan roti, entah dapat darimana.
Ketua kelas hanya menganggukan kepalanya dan mendekat ke Pupi. “Pu, lo pindah dulu gue mau duduk sini”
Pupi menatap tak suka kepada Rizky, “Kursi kosong masih banyak”
“Gue maunya disini”
“Pu, lo ga tau aja si ketua kelas” ucap Gafa dari meja guru.
“Ish, ya udah” Pupi akhirnya menjauh.
“Ta, lo lagi ngapain?” tanya Rizky yang sudah duduk disampingnya.
Nita menoleh, “Oh lo Ky, lagi nyari referensi”
Rizky mengangguk paham, “Gue tidur sini boleh?”
“Tidur aja” tanpa mengalihkan pandangan dari laptop.
Kini kelas tak cukup riuh padahal jam pembelajaran kosong karena mereka sibuk sendiri dan Ben sang keamanan kelas tadi sempat memarahi yang ribut-ribut di kelas. Tanpa sadar bel telah berbunyi dan Nita tak menyadari itu jika Vika tak memegang pundaknya.
“Ayo pulang, Rizky bangunin”
“Oh iya” Nita membereskan peralatannya dan mengembalikan laptop milik Vika.
“Nit, tas gue”
“Nih Pu” memberikan tas Pupi.
“Gue duluan ya” ucap Pupi meninggalkan kelas.
Nita melihat Rizky yang masih tidur ia kira saat Pupi meminta tas Rizky mendengar dan bangun. “Ky bangun” menggoyangkan lengannya. “Ky, jam pulang udah bunyi”
“Hm”
“Bel udah bunyi lo ga mau pulang? Lo udah di tinggal Gafa”
“Oh, sorry Ta gue jadi ngerepotin lo”
“Enggak” jawab Nita sambil tersenyum. “Ya udah minggir dulu gue mau keluar sama ambil tas di belakang lo”
Rizky berdiri bergeser agar Nita bisa melakukan yang ia inginkan.
“Gue pulang duluan ya Ky” pamit Nita.Rizky mendekat mengacak rambut milik Nita sambil tersenyum, “Iya, hati-hati”
Vika yang masih berdiri di belakang kelas melihat suasana tersebut tersenyum senang. “Kalian manis, pantesan temen kelas iri” gumamnya.
Nita tersenyum mengangguk kemudian menoleh kesamping, “Vik ayo”
~ ~ ~ ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
Teen FictionKeadaan yang ada berbeda dengan keinginan Berawal dari biasa saja, berubah menjadi sangat jauh dari kenyataan #23 - forget Aug, 20 #58 - remember Aug, 20 #83 - ingatan Sep, 20