QUINTESSENTIAL
(adj.) really important; priority above all else, also interpreted as something which is perfect.
I told him, no one can rewrite the stars. But he said that i'm his quintessential and he's stuck with me. - Jeanneth Angela
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
gabole sombonk yh maniez, harus vomments yang banyak biar ak cemungut avv
*
***
Bunda Maria melahirkan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan para manusia, Mama Sari melahirkan Calvin untuk selalu menjaga Jeanne. Bener kan?
— Jeanneth Angela
***
Setelah menunggu Egi keluar dari mobil milik Calvin, Jeanne langsung membuka kaca yang ada dipintu mobil sambil menatap Egi yang masih berdiri disamping pintu mobil.
"Bawain makan—"
"Loh kan udah beli makanan." Permintaan Egi harus dipotong oleh sebuah protes dari Jeanne.
"Masih laper."
"Egi kan belum makan makanannya, ya iyalah laper. Masuk gih abis itu makan yang tadi kita beli." Egi memajukan bibirnya menatap Jeanne.
Jeanne tau kalau Egi lagi cemburu dengan Calvin karena lebih mendapatkan perhatian yang banyak dari Jeanne dibanding dirinya. Padahal dulu, sebelum ada Calvin, Egi selalu dinomor satukan oleh Jeanne tapi sekarang posisinya tergeserkan oleh Calvin.
"Lo lama baliknya."
"Bentar kok, tunggu aja."
"Nggak mau, nanti tau-tau malah nginep dirumah Ko Calvin." Sekarang Calvin yang paham kalau Egi lagi cemburu dengan dirinya.
"Gi." Calvin ikutan menatap Egi melalui kaca pintu mobil yang tadi sudah dibuka oleh Jeanne.
"Apa?"
"Entar kita pabji abis—"
"Alah, nanti ditengah-tengah permainan lo a-ef-ka gara-gara ditelpon seseorang." Egi menyindir Jeanne sambil melirik Jeanne dengan sinis sedangkan yang dilirik hanya terkekeh karena merasa jika adik laki-lakinya sangat menggemaskan saat cemburu.
"Terus lo mau apa?" Calvin menghela nafasnya.
"Minta duit jajan dong."
"Heh, Egi! Kebiasa—" Belum selesai Jeanne mengoceh, Calvin sudah mengeluarkan uang tiga lembar berwarna merah muda dan memberikannya kepada Egi.
"Nah, gitu dong! Ini baru namanya calon kakak ipar gue! Kalau udah begini, mau nggak pulang pun nggak masalah buat gue! Yang penting nyawa selamat—eh galak banget harimau peliharaan lo, udahlah gue masuk aja daripada diterkam, dadah!" Egi langsung kabur dari situ dan masuk ke dalam rumahnya sedangkan Jeanne masih menatap tajam kepergian Egi lalu menatap Calvin dengan tajam.
