Sepuluh

63 19 4
                                    


WARN! CHAPTER INI BISA DIBILANG CUKUP PANJANG KALO DIBANDINGKAN DENGAN CHAPTER SEBELUMNYA!

ADA YANG KANGEN GA SAMA QUINTESSENTIAL?!

ga vomments di tendang haechan

ga vomments di tendang haechan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kamu adalah kebahagiaan aku dan sekalipun nyawa yang harus aku taruhin buat kamu, aku akan berikan itu. Apapun, apapun itu buat orang yang aku cintai. Asalkan kamu selalu tersenyum dan merasa bahagia.

Calvin Devandra

***

Sehari sebelum peristiwa anniversary Calvin dan Jeanne, sebenarnya Calvin nggak merencanakan untuk melamar Jeanne dengan secepat itu. Namun ada satu hal yang membuat Calvin ingin cepat-cepat melamar Jeanne yaitu Yoshua.

Pada siang hari dihari Minggu, Yoshua memang nggak pernah berangkat kerja dihari itu, kecuali jika ada beberapa situasi yang mengharuskan dia pergi ke kantor, ke luar kota atau ke luar negri atau juga meeting dadakan. Sari juga memang seorang ibu rumah tangga namun disamping itu, dia berprofesi sebagai direktur dari kosmetik yang dia bangun sejak remaja karena Sari adalah seorang wanita yang sangat menyukai dandan sedari dulu. Maka dari itu, dia berniat untuk membangun perusahaan kosmetik dengan brand-nya sendiri. Walaupun dilihat lumayan sibuk, Sari lebih sering dirumah dibandingkan Yoshua. Itu yang membuat Calvin lebih dekat dengan Sari dibandingkan dengan Yoshua.

Ngomong-ngomong soal Calvin, saat ini Calvin sedang berenang dikolam renang yang ada dirumahnya. Tidak, bukan rumahnya tapi rumah orang tuanya. Kalau saja Calvin mendengar ada yang berbicara jika rumah yang dia tempati adalah rumahnya, pastinya dia akan berbicara seperti ini.

"Rumah orang tua gue, gue cuman numpang tinggal sementara aja sampai gue nikah sama Jeanne."

Itulah yang membuat Calvin terlihat humble dimata orang-orang, apalagi kenalan yang dia punyai nggak hanya dari orang kantor atau teman kampusnya saja tapi dari pedagang kaki lima yang sering dia datangi atau tukang ojek yang sering nongkrong bareng dengan dia. Sudah dibilang, Calvin itu mempunyai lingkungan yang luas jika dibandingkan dengan orang tuanya. Dari pengamen jalanan sampai pengusaha terkenal, semuanya Calvin temani. Bahkan diam-diam dan tanpa sepengetahuan Yoshua dan Sari, Calvin membiayai sekolah untuk pengamen jalanan yang pernah dia temui dijalanan, namanya Anton.

Begini ceritanya.

Waktu itu, Calvin baru saja pulang dari kantornya menggunakan motor kesayangannya atau si Jenner. Dia pulang pada pukul sembilan malam karena lembur. Selama perjalanan dia menggerutu dan mengumpati Yoshua yang telah membuat dia harus lembur pada malam itu. Nggak ada yang Calvin pikirkan selain mandi air hangat dan tidur dengan nyaman atau suara menggemaskan dari suara milik Jeanne pada saat lampu merah diwaktu itu. Calvin menatap lampu merah dengan tajam dan hatinya terus memarahi lampu merah yang sangat panjang sampai dimana, kedua matanya itu menemukan pengamen jalanan yang sedang membaca buku. Entah buku apa itu, pengamen itu duduk dikolong jembatan dengan uku lele yang ada disampingnya serta buku yang dia baca ditangannya. Diam-diam, Calvin merasa iba dengan anak itu. Dia kembali teringat masa SMA nya yang sangat nakal, dia sering membolos pelajaran atau mengerjai guru matematika, dia juga sering makan didalam jam pelajaran dan parahnya dia pernah menonjok ketua yayasannya karena dia merasa sekolahnya itu sedang menguras uang para orang tua atau wali murid. Lalu Calvin melajukan motornya mendekati pengamen yang dia lihat pada saat lampu merah tadi.

QUINTESSENTIALWhere stories live. Discover now