“Ketika aku berada dalam usahaku untuk melupakanmu, kamu malah hadir membawa kenangan itu kembali”
~Rendy Bratama~
Kemarin Rendy sebagai ketua OSIS sudah merundingkan apa saja yang akan kegiatan selama MOS dan juga membagi data-data siswa baru ke beberapa kelompok. Kemudian, Rendy langsung menempelkannya ke mading agar hari ini kegiatan MOS dapat berjalan.Para murid baru satu persatu mulai berdatangan dengan rantang sebagai topi mereka. Papan nama yang ditulis dengan tangan yang dikalungkan di leher mereka menggunakan tali rafia. Juga tak lupa memakai topeng bergambar kartun sesuai dengan nama kelompok yang sudah dibagi oleh kakak-kakak OSIS. Mereka kelihatan sangat lucu, para kakak senior memandangi mereka sambil tertawa dengan atribut yang mereka pakai.
Ada dua orang gadis dengan topeng Frozen yang saling berdorong-dorongan di gerbang sekolah. Sepertinya mereka tidak percaya diri untuk melanjutkan langkahnya ke dalam sekolah, karena atribut yang mereka pakai. Rendy memerhatikan tingkah mereka. Rendy menghampirinya.
“Kenapa gak langsung masuk?” tanya Rendy dengan nada datar.
“Ma—af kak, kami malu,” jawab salah satu gadis itu dengan kepala menunduk.
“Tidak apa-apa, mereka yang menertawakan kalian, juga pernah merasakan seperti itu,” kata Rendy meyakinkan mereka berdua.
“Ba—ik kak,” jawab gadis itu dengan sedikit gugup.
Kemudian, gadis itu menarik tangan temannya untuk segera masuk ke sekolah. Mereka berjalan dengan langkah cepat dengan pandangan yang menunduk. Pandangan Rendy tak lepas dari langkah mereka. Rendy seperti mengenal suara gadis itu. Apa mungkin hanya pendengarannya saja yang salah. Suara seperti itu, bisa saja banyak yang mempunyainya.
“Ren,” panggil Riko, Wakil OSIS. Rendy tersadar dari lamunannya.
Rendy menoleh ke arah Riko memanggil. “Ah, iya.”
“Ayo kita ke ruang rapat sekarang. Sebentar lagi kegiatan MOS dimulai,” ajak Riko. Rendy mengangguk.
Riko berjalan menuju ruang rapat, diikuti oleh Rendy di belakangnya. Di ruang rapat, sudah ada anggota OSIS yang lain yang sedang bersiap-siap untuk memulai pembukaan kegiatan MOS. Pembukaan kegiatan MOS akan bersifat resmi, dihadiri oleh kepala sekolah dan sebagian guru-guru yang lain. Untuk itu, mereka harus melaksanakannya sebaik mungkin.
“Eh, sudah ditulis semua kan susunan acaranya?” tanya Riko pada Reina, Sekretaris OSIS.
“Sudah, kak,” jawab Reina. Kemudian menyodorkan selembar kertas.
“Kamu kan nanti yang jadi moderatornya?” tanya Rendy pada Riko.
“Iya. Jangan lupa ada sambutan Ketua OSIS juga. Sudah kamu persiapkan, Ren?” tanya Riko.
“Tenang aja,” jawab Rendy sambil menepuk pundak Riko.
Tett ... tett
Bel dua kali berbunyi, pertanda masuk kelas dan dimulainya pembukaan kegiatan MOS. Segenap anggota OSIS segera keluar dari ruang rapat dan menuju ke ruangan MOS. Ketika sampai di ruang MOS, para murid baru sudah tertata rapi di tempat yang disediakan oleh anggota OSIS. Kemudian, para anggota OSIS segera menuju ke tempatnya masing-masing. Riko duduk di tempat moderator, sedangkan Rendy berada di sebelah Riko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Teen FictionKisah seorang laki-laki yang sangat setia menunggu kekasihnya. Sampai akhirnya, ada seseorang yang begitu mirip dengan kekasihnya. Siapa sebenarnya gadis itu? Kekasihnya yang sedang lama dinanti? Atau orang lain yang hanya ada kemiripan di wajahny...