Satu (1)

14 2 0
                                    

05.55 WIB

"AULIYA ADILA DHARMA ANAK PAK DHARMA!! MAU BANGUN JAM BERAPA KAMU?!" Teriak Gendis mama Auliya sambil menggedor pintu kamar anaknya itu.

"Hoaaaam... Iya-iya ini bangun maaaa" teriak Auliya dengan suara serak khas orang bangun tidur lalu berjalan kearah pintu,
"Cepet mandi siap-siap trus langsung turun sarapan" ucap Gendis setelah itu pergi meninggalkan kamar anaknya,
Auliya menutup pintunya kembali dan berjalan kearah nakas untuk membuka ponselnya "Emang sekarang jam berapa si, ribut amat" Monolognya sembari membuka ponsel untuk melihat jam "MAMPUS GUE!"

Dengan gerakan secepat kilat ia langsung menuju lemari untuk mengambil seragam dan langsung masuk ke kamar mandi yang terletak dikamarnya,
Tak perlu menunggu lama, Auliya sudah keluar dari dalam kamar mandi lengkap dengan seragam khas sekolahnya,
Ia berjalan menuju meja riasnya untuk sekedar memoles sedikit wajahnya dengan bedak bayi dan lipbalm, setelah dirasa selesai semua ia pun segera turun untuk menemui keluarganya.

"Akhirnya tuan putri turun juga" sinis Afgan, Auliya melirik sekilas kearah adiknya ia malas untuk berdebat dengan adiknya pagi ini, "Apa si lo, gausah mulai deh!" Ucapnya sembari menarik kursi meja makan untuk sarapan, "Weh ya biasa aja dong" balas Afgan namun tak digubris oleh Auliya.
Mereka semua sarapan dengan tenang, setelah selesai sarapan Auliya langsung pamit untuk berangkat sekolah.

"Pa Ma, Auliya berangkat dulu ya, Assalamualaikum" ucapnya sambil mencium tangan kedua orang tuanya dan langsung keluar rumah menuju garasi untuk mengambil mobil.

------------------------------------------------

Saat ini keadaan kelas XI IPA 4 sangat ramai dengan suara penghuni kelas itu karena bel masuk belum berbunyi, hal yang sudah biasa untuk dilihat,
Bagian sebelah kanan kelas itu terdapat 3 orang anak perempuan, siapa lagi kalau bukan Nida, Lisa dan Qila yang tentunya sudah membentuk formasi 'ghibah', kebiasaan perempuan yang sudah tidak asing.

"Woy woy tau gak?!" Ucap Nida tiba-tiba,

"Apaan?" Jawab Lisa yang memang duduk tepat disamping Nida,

"Kepo ae lo maemunah" kata Nida

"Lah kan tadi lo sendiri yang mo ngomong jubaedahhhh" Bisa habis kesabaran Lisa kalau begini, "Ck. Tau ni anak gak jelas banget" ujar Qila yang sama jengkelnya dengan Lisa.

"Oh iya ya hehe" cengir Nida tak berdosa

"Huft! Jadi lo mo ngomong apa?" Tanya Lisa kembali, mulai hilang kesabarannya dengan temannya yang satu ini,

"Ta..." Ucapan Nida terpotong karena suara cempreng yang tiba-tiba menusuk gendang telinga mereka.

"Hai-hai guys!! Tuan putri udah dateng nih" ucap Auliya yang baru saja datang,

"Woy ul, masih pagi jangan tereak-tereak nape dah, bisa jebol telinga gue kalo kek gini" ucap Nida yang kesal karena ucapannya terpotong tiba-tiba, "Tau ni anak dateng-dateng juga, udah teriak-teriak aja" timbrung Lisa,

Auliya duduk disamping Qila, "Hehe iya maap dah, ngapa jadi pada ngegas si" ucapnya sambil cemberut manja,

"Ewh!" ujar mereka kompak melihat ekspresi wajah Auliya,

Tak lama bel masuk pun berbunyi dan pelajaran pertama pun dimulai membuat kelas yang tadinya ramai menjadi hening seketika.

Mon maap kalo ceritanya pendek, karna emang gak pinter nyusun kata-kata,
Lanjut part selanjutnya yak<3
Jangan lupa Votenya ya kalian semuaa♡♡

Au.RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang