HAI GUYS!!! WELCOME BACK TO MY STORY🍃. MAAF YA AUTHOR BARU UPDATE SEKARANG SETELAH SEKIAN LAMANYA EAAA...MAAF BANGET KALO EMANG CERITANYA GAJE PLUS GANTUNG. GIMANA YA GUYS AUTHOR TUH BARU BIKIN CERITA JADI MOHON DIMAKLUMI AJA YA:). UDAH YU KITA BACA HUHU😭.
🍩🍩🍩-Happy Reading-
Jam demi jam dilalui sekarang waktunya istirahat, Vio dan kawan-kawan nya pun lebih memilih ke perpustakaan. Kenapa lebih milih perpus? Because...perpus itu adem banget ada AC terus ada WiFi nya pokonya enak banget deh! Mau tiduran juga bisa:).
"Rossi." ucap Vio.
"Naon?." Balas Sandra.
"Gue mau ke kantin dulu nih, kalian duluan aje ye."
"Eh bego! Di perpus kaga boleh bawa makanan, Lo ngapain ke kantin ih ngelama- lamain." Sandra tuh kalo ngomong suka... bener.
"Gue umpetin lah di totebag! Makanya punya otak digunain, San." Katanya sambil menunjukan totebag yang ia bawa dari kelas.
"IHH LO PINTER BANGET SI VIO."
"Gausah teriak juga keles!." Kata Vio.
"Udeh ye jangan banyak bicit." Lanjutnya sambil jalan menuju kantin.
🍩🍩🍩
"Ini kantin apa pasar subuh? Rame bener." Ucapnya dalam hati.
Ramainya kantin membuat siswa siswi yang ingin masuk pun jadi malas. Malas mengantri yang antriannya tuh bejibun.
"Gimana ya caranya supaya gue bisa lewatin ini semua? Kalo nunggu kelamaan, gue cuman mau beli roti doang masa ngantri si?!." Katanya sambil mendumel sambil mikir.
Tiba tiba dapat secercah ilham menemukan sebuah ide, " aha! Gue tau uhuy." Bahagianya dia itu sederhana.
"AWAS WOY AWAS ADA ORANG YANG SEKARAT INI TEH JADI LO SEMUA PADA MINGGIR!!!!!!!!!! GUE INGIN MENYELAMATKAN NYAWA SESEORANG SEBELUM DETIK DETIK AKAN MATI!!!!!!." Sambil berlari menerobos semua antrian yang ternyata membuahkan hasil. Walaupun beberapa orang banyak yang menghujat Vio, tapi Vio tetap semangat.
"Ternyata ada gunanya gue kek gitu tadi." Katanya tersenyum bangga.
Ketika selesai membeli apa yang diinginkan nya, Vio pun berjalan kearah perpus. Tetapi jalannya tidak semulus ia menerobos antrian.
"Anjim! Roti gue ASTAGFIRULLAH." Histeris nya ketika melihat rotinya sudah berbentuk cetakan sepatu.
"Gue beli capek capek tapi hilang dengan mudahnya, huwaaaa gue pengen tidur aja lah capek udah berjuang eh malah gini endingnya." Vio menangis melihat rotinya yang ia beli dengan susah payah musnah begitu saja.
Vio yang merasa tak terima, ia pun mendongakkan kepalanya melihat siapa si pelakunya itu. Ketika mendongak dia terkejut.
"OMAYGATTT DIA GANTENG BANGET MASA:( GUE JADI JATUH CINTA SAMA DIA HUWAAAA TOLONGIN GUE YANG LEMAH AKAN COGAN:(," Batin Vio ketika melihat si pelakunya ternyata seorang cogan alias cowok ganteng.
"Ehem, sorry..." Ucapannya membuat lamunan Vio terpecah.
"Dengan maaf aja ga bisa bikin roti gue balik ke semula, so Lo harus ganti roti gue."
"Ngga, gue gamau gantiin roti Lo."
"Heh! Lo udah nginjek roti gue jadi Lo harus bertanggung jawab dong gabisa seenaknya aja."
"Yang jatohin rotinya siapa?."
"Gue."
"Nah yang salah berarti siapa?."
"Gu--- eh Lo lah yang salah! Seharusnya Lo kalo jalan liat bawah dong jangan liat atas aja. Gamau tau pokonya gantiin roti gue titik ga pake koma!."
"Ngga! Sekali ngga ya ngga."
"Lo miskin ya?."
"Enak aja Lo bilang gue miskin?! Gue orang kaya, yang ada Lo tuh gembel." Angkuh sekali dia.
"Kalo orang kaya, gantiin roti gue tuh ga bikin Lo jatuh miskin. Lo bilang gue gembel? Iya gue emang gembel."
"Bagus mengakui diri sendiri."
"Setidaknya mengaku miskin tidak membuat gue dipandang sombong, yang ada kalo orang yang ngaku dia kaya itu malah dipandang sombong. So Lo sombong."
"Berani beraninya Lo sama gue! Mulai hari ini Lo---"
🍩🍩🍩

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) okay
Jugendliteratur••• Banyak tekanan terhadap suatu kehidupan. Mau itu tekanan ringan atau berat. Mau tidak mau kita harus menghadapinya. Terkadang hidup tidak terus terusan bergantung pada orang lain. Cibiran-cibiran orang yang selalu mengatakan bahwa,"kamu ga bisa...