BOUN GUNTACHAI is VAMPIRE
100years until meet his mate warut chawalitrujiwong known as ruth
//bounprem vampire\\
Boun telah menunggu lama sekali sampai saat waktu ini tiba, hari dimana dia akan menemui pasangan nya. 100tahun hidup untuk menunggu nya... mate-nya bernama ruth yang dalam bahasa Hebrew berartikan teman/rekan.
Boun pov
Ruth memang telah ditakdirkan untuk menjadi teman hidupku. dia adalah sosok laki laki muda yang ceria. Dia masih usia 20an dan sedang menempuh bangku kuliah, terkadang aku berpikir bagaimana jika ruth mengetahui bahwa pasangan nya adalah laki laki berumur 100tahun, aku merasa jika dia akan menganggapku sebagai kakek buyut nya.
Pertemuan yang telah ditakdirkan, aku akan menemuinya hari ini.
Hari dimana aku datang sebagai dosen tamu di kampusnya, aku adalah dosen s3 dibidang kedokteran, orang orang memanggilku sebagai profesor guntachai
Ruth berada di tahun ke-2 mahasiswa jurusan kedokteran gigi.
Aku benar benar tidak sabar untuk bertemu dengan nya. Aku benar benar sangat malu kepada diriku sendiri, bagaimana seorang kakek-kakek sangat girang dan kasmaran untuk menemui kekasih belia nya. Kurasa aku sudah benar benar gila karena menunggu saat ini tiba...
//._.\\
kuliah umum yang kusampaikan telah usai
tiba saat nya para mahasiswa menghampiri ku untuk berswafoto. di kehidupan formal aku adalah sosok profesor dan dosen berumur 30tahun, dan diberkahi wajah putih pucat, serta tinggi badanku yang semampai. tidak heran jika para mahasiswa mengajaku untuk berfoto dan berbincang, dan tak jarang mereka memberiku hadiah atau bingkisan bahkan bouqet bunga.
walaupun lelah setelah memberikan materi di kuliah umum tadi, aku pun berusaha ramah melayani anak anak belia ini yang terus mengajaku berfoto. dan tiba giliran seorang pria berwajah oriental khas, mata sipit menyabit, bibir merah dan pipi nya terlihat gembul, namun badan nya tidak gemuk malah dia memiliki tinggi yang hampir sama denganku..
"Hi, prof..bolehkah aku berfoto denganmu?"
"tentu saja"
saat dia mendekat memangkas jarak diantara kami, dan bahu kami bersentuhan, debaran jantungku sangat kencang, keringat dingin menyelimuti tubuhku, serta aku merasakan wewangian nya.. dan benar itu dia yang berada di hadapanku sekarang
"ruthh..."
"prof mengetahui namaku?" mata nya membulat, wajahnya kebingungan. oh tidak dia nampak seperti pria kecil yang lucu
"tentu saja. akan kujelaskan, maukah kau berbicara denganku sebentar keruangan transit?"
ruangan transit adalah ruangan yang dipergunakan untuk dosen tamu sepertiku
"bagaimana bisa prof mengetahui nama kecilku, orang orang disini hanya mengetahui aku sebagai warut, tidak satupun yang memangilku seperti cara prof memanggilku"
"aku telah lama menunggu mu, aku merasa mau mati saat kau tiba tiba berada dihadapanku, aku telah lama menunggu mu, aku hampir gila menunggu saat ini tiba..aku merindukanmu ruth...aku telah menunggu mu seumur hidupku...aku hanya hidup untuk menunggu mu...terimakasih telah datang...kita akan bersama selamanya"
"prof jangan bercanda, jangan mengerjaiku. aku benar benar tidak mengerti apapun"
"mendekatlah.." aku meraih nya, meletakan tanganku di bahunya, dia terkejut
lalu aku mengusap lehernya, ruth memiliki kulit yang sangat halus
"prof..apa yang kau lakukan"
"kau akan mengetahui nya nanti namun aku harus melakukan ini saat ini juga"
aku meraih tengkuk lehernya, membenamkan wajahku ke lehernya.. mengeluarkan gigi taringku dan memberinya gigitan penyambutan...
"selamat datang sayang.. kau adalah belahan jiwaku, penantian panjangku" aku berkata sambil mengusap darah yang menetas di sudut bibirku, darah segar yang mengalir dari leher ruth akibat gigitanku tadi...
"akhh..sakit" dia terkulai lemas sambil memegangi lehernya, maniknya memancarkan warna merah..sangat indah...dia memang miliku yang sangat indah
aku membawa nya ke mansion ku
tidak peduli, aku sudah terlihat seperti penculik pria belia
namun aku harus segera mengamankan ruth serta merawatnya
TBC
