•4

21 4 0
                                    

Jangan lupa vote, share and comment~
Enjoyyy
_______________
"Eh kenapa tuh??" Ucap Cahya yang terkejut mendengar suara teriakan, "Gatau. Susulin ayok!!" Sinta dan Cahyapun keluar kamar dan menuju kebawah.

"Ada ap—"

Namun Cahya dan Sinta hanya melihat semua teman nya yang lain sedang asik bermain game dan menonton televisi. Tidak ada kejadian apa apa
"E-eh, kalian tadi manggil kita berdua? ada apa?" tanya Cahya kepada semua temannya.

"Lah siapa juga yang manggil lu berdua? Jawab Tama
"Beneran? Tadi kita berdua denger ada yang manggil kita berdua, gue kira ada apa soalnya yang manggil kaya panik gitu! " ucap Sinta.

"Beneran kita semua ga manggil lo pada, dari tadi kita main game, kalian halu kali" ucap Hendra cengengesan. Sinta dan Cahya hanya bisa terdiam, karena mereka gak mungkin salah dengar jelas jelas ada yang memanggil mereka berdua dengan nada panik.

"Eh sin, kita tadi gak salah denger kan ya?  Masa sih kita cuma halu? " Tanya Cahya, "I-iya kok beneran gue juga denger gak mungkin salah tadi tuh jelas banget malah" Jawab Sinta.

"Eh tadi lo ngomong ke gue anak kecil yadi bukan apa? "

"Eng-engga kok bukan apa apa hehehe"

"Kirain apaan, eh ayo ikut gue kita liat anak kecil tadi" ajak Sinta kepada Cahya.

"E-eh jangan mending kita ke kamar aja" tolak Cahya
"Udaah ayoo, gue bosen di kamar terus mah! "
Sinta menarik Cahya ke luar villa karena untuk melihat anak kecil tadi yang sedang main petak umpet.

  Namun,saat mereka melihat ke pekarangan villa tidak ada siapa siapa sepi. Tidak ada, warga desa atau pun anak kecil yang bermain disini, "loh anak kecil tadi kemana? " ucap Sinta bingung, Sinta memang tidak melihat siapa siapa di pekarangan villa tetapi Cahya melihatnya. Cahya melihat 5 anak kecil tetapi mereka bukan manusia.

Ya bukan manusia.

  Mereka adalah mahkluk halus berbentuk anak kecil dengan wujud yang sangat seram, mereka terlihat berdarah-darah dan pakaian mereka sangat lusuh. Cahya hanya bisa mematung dan tidak dapat berbicara, "heh!  Lo kenapa ko bengong aja? " Tanya Sinta sambil menepuk bahu Cahya.

"E-engga kok, oh iya anak kecilnya gak ada tuh lo salah liat kali tadi" jawab Cahya. "Iya ya, kayanya gue salah liat tadi gara gara kecapean di jalan" ucap Sinta.

"Yaudah yuk ke kamar lagi istirahat"

"Yaudah ayo"

'Masa sih gue salah liat?  Jelas jelas tadi ada anak kecil lagi main petak umpet' batin Sinta.

'Semoga aja itu bukan apa apa, semoga aja mereka gak akan ngeganggu dan akan pergi' batin Cahya.

  Hari berganti malam, semua sibuk menyiapkan alat alat untuk barbequean, "eh, ajak gih Zul sama Aji" ucap Cahya. "Yaudah siapa yang mau ajak mereka ke rumahnya? " tanya Tama. "Ya elu lah, cepet ajak mereka gabung! " jawab Sinta.

"Lah ko gue sii, mageer udah jangan gue! Lu aja berdua sidiq sama Hendra"

"Yaelaah ko jadu kita berdua sii elah! " protes sidiq.

" mau siapa lagi?  Kan Risal lagi nyiapin barbequeannya, gue mager terus masa Sinta atau Cahya si kan gamungkin! " ucap  Tama.

"Yaelah yudah lah yuk dra" ajak sidiq.

"Yaudah lah hayuk" ucap Hendra dengan terpaksa.

"Eh bentar ya gue ambil minumannya dulu di dapur" ucap Cahya.

"Iya gih, ati ati loh" ucap Sinta jail, "Dih apaan si, jangan nakut nakutin deh! " kesal Cahya.

"Siapa juga yang nakut nakutin, gue bilang ati ati lu jatoh pas di jalan!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri Diujung DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang