Prologue

375 40 6
                                    

Sorak-sorak kemenangan terdengar dari jauh. Para kultivator dari beberapa klan besar maupun kecil bersama-sama bersuka ria, merayakan kemenangannya karena sudah berhasil mengalahkan sang Yiling Patriach—Wei WuXian, seorang kultivator iblis yang ditakuti.

Wei WuXian sudah mati. Tubuhnya sudah tercerai-berai, habis tak bersisa karena serangan balik para mayat hidup yang tidak terkontrol setelah segel harimau miliknya hancur.

Banyak dari mereka yang berpendapat bahwa itu adalah karma yang pantas didapat karena telah berkultivasi di jalur iblis yang tabu. Namun mereka tidak akan pernah tau dan mengerti kenapa dirinya harus memilih jalur itu.

Mungkin percuma saja. Mereka tidak akan pernah mengerti dirinya selama mereka tidak mau mendengar kebenarannya. Mereka semua berfikir bahwa apa yang keluar dari mulutnya adalah sebuah omong kosong dan kesalahan.

Sudah cukup. Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi.

Dirinya sekarang hanya ingin istirahat.

=ooo=

Wei Ying membuka kedua matanya perlahan, yang pertama kali ia lihat adalah sebuah langit kosong, terlihat sangat hampa.

'Dimana ini? Hampa sekali. Jiwaku kenapa bisa terbawa kesini? Kukira jiwaku akan berakhir ditempat yang menyiksakan. Ada apa sebenarnya?'

"Hey anak muda."

Wei Ying tersentak, ia dengan cepat menoleh kebelakang, melihat kearah sumber suara yang memanggilnya. Dilihatnya seorang tuan yang sudah terlihat agak tua, sepertinya umurnya berkisaran 40 hingga 50 tahun dengan rambut putih keperakan dan perawakan yang terlihat ramah dan tenang.

"Kau memanggilku?" Tanya Wei Ying sembari menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi wajah yang bingung.

"Kalau bukan kau, siapa lagi? Tidak ada siapa-siapa disini selain kau, anak muda. Kau seharusnya tidak berada disini, kau tau? ...Ah ya maaf sudah lancang, perkenalkan namaku Jing Liuzang." Ujarnya sembari menatap Wei Ying dengan prihatin.

Wei Ying memalingkan mukanya dengan pandangan yang tampak lelah. Ia tau kemana pembicaraan ini akan berakhir.

"Aku sudah mati. Tidak ada yang bersisa lagi selain jiwaku sekarang yang entah kenapa bisa bersatu lagi. Apakah kau tuan yang bertugas untuk mengirim jiwa? Kirim saja aku kemanapun kamu mau, aku sudah lelah. Aku ingin istirahat."

Jing Liuzang menggeleng pasrah. Pemuda yang dihadapinya ini terlihat sangat keras kepala namun juga terlihat begitu lelah dan putus asa, hampir diambang kehancuran. Sepertinya apa yang dihadapinya memang begitu berat.

"Kultivator iblis, Yiling Patriach—Wei WuXian dengan nama kecil Wei Ying, kau ini benar-benar anak yang keras kepala ya?" Jing Liuzang tersenyum kecil.

Wei Ying menghembuskan nafasnya kasar, ia berbaring dengan seenaknya seakan tidak peduli dengan apa yang Jing Liuzang ucapkan, "apa yang kau mau sebenarnya? Aku hanya mengatakan kebenaran."

"Hmm.. bagaimana ya? Kalau misalkan aku bilang bahwa kau seharusnya tidak mati sekarang, apa kau akan kembali?"

"Huh...? Tentu saja tidak. Untuk apa aku kembali? Tidak ada untungnya aku kembali. Dunia kultivasi sudah sangat benci padaku, tidak ada yang menginginkanku lagi. Kematiankulah yang bisa membuat mereka puas dan senang. Lagipula aku pun sudah lelah. Aku pantas untuk mati."

'Ya, aku pantas. Apalagi setelah... aku yang menjadi penyebab kematian shijie... dan yang lainnya.'

"Tetapi kau sudah menentang takdir. Waktu kematianmu masih sangat lama. Kau seharusnya tidak ada disini. Masih ada yang membutuhkanmu, anak muda."

A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang