"Wei WuXian!"
"Hey! Wei WuXian!"
Seseorang memanggil... Siapa..?
"Wei Ying!!"
Mendengar panggilan tersebut, Wei Ying membuka matanya lebar-lebar seakan terkejut. Pandangannya sedikit kabur, bahkan pendengarannya pun buruk seperti mendengung. Hingga beberapa saat menunggu, ia pun bisa mendengar dan melihat lebih baik. Hal pertama yang dilihatnya adalah ruang kelas Gusu.
'Ruang kelas...? Motif awan itu... jangan-jangan aku berada di Gusu?! Berarti ini saat pembelajaran satu tahun itu ya...'
"Wei WuXian! Kau mendengarku atau tidak?! Jangan hanya melamun dan jawab pertanyaanku!"
'Suara itu... Ah ya pak tua Lan...'
Wei Ying masih terdiam sembari mengedarkan pandangannya ke sekitar kelas. Dipandangnya Lan Qiren yang berekspresi masam, lalu Jiang Cheng yang memandangnya aneh namun terlihat khawatir karena tingkah diamnya yang tiba-tiba. Dan... Lan Zhan... Raut wajah Wei Ying langsung berubah sedih bercampur sakit saat ia memandang Lan Zhan. Hanya dengan membayangkan pengorbanan Lan Zhan untuk melindungi dirinya sudah membuat Wei Ying diliputi rasa bersalah yang besar.
Lan Zhan seharusnya tidak usah melindungi dirinya yang tabu ini sejak awal.
Dengan sopan dan perlahan, Wei Ying membungkuk hormat pada Lan Qiren, "maaf atas sikap saya yang kurang sopan dan tidak patut ini, Tuan Lan. Saya akan menerima hukuman apapun yang Tuan Lan berikan. Untuk sekarang saya pamit keluar dari kelas ini karena merasa kurang sehat, terimakasih."
Tanpa menunggu persetujuan dari Lan Qiren sendiri, Wei Ying sudah beranjak pergi dari tempatnya, keluar meninggalkan kelas. Hal tersebut mengundang kebingungan pada murid-murid kelas bahkan Lan Qiren sendiri.
Awalnya Wei Ying bersikap biasa saja. Ia masih jahil bahkan menyeringai senang saat Lan Qiren memberinya pertanyaan. Namun tak lama setelah itu raut wajahnya mulai berubah. Seringainya hilang seketika, digantikan dengan raut wajah yang terkejut, sedih, juga seperti terluka. Bahkan pandangannya terlihat sangat kosong dan lelah.
Sangat berbeda dari Wei Ying yang biasanya.
Melihat hal tersebut, Lan WangJi tidak bisa menahan perasaan khawatirnya. Perubahaan sikap Wei Ying yang drastis itu bukanlah pertanda baik. Semenjak berinteraksi dengan Wei Ying saat penghukumannya untuk menyalin peraturan Gusu di perpustakaan selama tiga bulan lamanya, Lan WangJi tidak bisa berhenti untuk memikirkan Wei Ying sedetik pun. Ia selalu memperhatikan Wei Ying dalam diam.
Wei Ying yang tidak tersenyum, sangat terlihat seperti bukan Wei Ying. Hanya ada penderitaan yang terpampang di wajah cerianya itu.
Sebenarnya apa yang terjadi?
=ooo=
Di sisi lain, Wei Ying berjalan dengan terburu-buru seperti dikejar sesuatu. Rasa panik dan ketakutan hinggap dalam dirinya. Wajahnya menggelap, keringat dingin pun mulai bercucuran di wajahnya.Dirinya kembali. Ia benar-benar kembali ke masa lalu. Entah Wei Ying harus merasa senang atau takut, namun dengan kesempatan ini ia bisa memperbaiki semuanya. Ia bisa menyelamatkan semua orang yang disayanginya. Bahkan Shijie.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Chance
General FictionWei WuXian diberikan kesempatan kedua untuk menyelamatkan semua orang yang disayangi olehnya. Namun resiko yang dihadapinya di kehidupan keduanya ini lebih besar, mengancam nyawanya kembali. Berhasilkah Wei Ying dalam menghadapi resiko itu? Dan mem...