10th - Confess (?)

52 5 9
                                        

.
.
.
.
.
.
"Eumm Seoyoung bisa ngomong sebentar?"

Otomatis Seoyoung seketika menoleh ke arah orang itu. Orang yang sedang tersenyum manis kearahnya, yang membuat Seoyoung seakan tersihir akan senyumnya.

"Eummm.... Seoy!" Panggil orang itu sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Seoyoung.

"Eh.... Maaf, mau ngomong apa kak?" Ucap Seoyoung yang sudah tersadar dari lamunannya.

"Maafin aku ya, untuk kejadian waktu itu. Kamu sampai pingsan karena kelelahan. Maaf ya, aku gak bermaksud buat bikin kamu sakit. Maaf ya, aku ngerasa bersalah banget waktu itu"

"Gapapa kok kak, santai aja. Lagian aku yang salah karena telat" Balas Seoyoung.

Sejujurnya Seoyoung menjawab orang itu dengan jantung yang berdegup kencang dan perasaan bahagia. Karena setelah menanti cukup lama, akhirnya ia bisa berbincang dengan seseorang yang ia sukai.

Atmosfer canggung menyelimuti mereka saat ini. Mereka hanya saling berpacu pada pikiran masing-masing. Saling salah tingkah satu sama lain. Dan bingung harus bagaimana.

Jika menyudahi obrolan, bukankah sayang rasanya momen yang sudah ditunggu-tunggu selama ini malah terlewat begitu saja tanpa makna yang mendalam.

Masing-masing dari mereka sedang memikirkan, bagaimana caranya agar perbincangan pertama mereka menjadi berkesan untuk satu sama lain dan menjadi awal mula kedekatan mereka.

Namun, keduanya terlalu kaku untuk memulai sebuah obrolan. Terlalu sulit mencari topik yang tepat sehingga salah satunya memilih untuk mengutarakan perasaannya saja.

"Eummm, Seoy!"

"I-iya kenapa?"

Lelaki itu meneguk salivanya kasar, ia begitu gugup untuk mengungkapkan ini. Namun, jika tidak hari ini ia takut jika ia didahului oleh orang lain yang bahkan baru mengenal gadis yang ia sukai.

"Seoyoung, kalo sebenernya gue sengaja nyuruh lu lari cuma karena gue pengen ngeliat lu gimana? Lu gak marahkan?"

"Hah?!" Seoyoung terkejut mendengar pernyataan lelaki itu, ia berusaha mencerna apa yang lelaki itu katakan.

"Maksudnya gimana ya kak??" Ucap Seoyoung untuk meluruskan pernyataan lelaki itu tadi.

"Hhhhhh......"

"Seoyoung,..... Kalo gue suka sama lu gimana?" Ucapnya dengan hati-hati.

Dengan suara pelan namun tegas, dan sorot mata yang tulus kearah Seoyoung, lelaki itu menyatakan perasaannya.

Tidak romantis memang, bahkan ini terkesan dadakan. Namun, yang terpenting ia tulus menyatakan perasaannya.

Disisi lain, Seoyoung yang mendengar ucapan lelaki itu hanya diam membeku ia bingung harus menjawab apa. Pipinya terasa panas dan jantungnya berdegup dengan sangat kencang membuat ia sulit untuk berbicara. Ia hanya bisa membalas tatapan tulus dari lelaki itu.

Namun, disaat adegan itu berlangsung. Di sudut pandang yang lain, terjadi keributan karena suatu hal yang sangat tidak penting. Dan hingga akhirnya mengganggu kedua insan yang sedang dalam suasana canggung itu.

"Seo.....liat deh Yejin aneh banget jangan-jangan kesurupan" Bisik Aera kepada Seoyoung.

Belum sempat Seoyoung menjawab penyataan itu, sudah datang saja orang yang menggangu.

You're The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang