6th - Melawan Takdir

44 6 11
                                    

Butuh beberapa saat aku memastikan siapa orang itu. Dan setelah aku yakin, aku mendekatinya. Ternyata benar dugaanku, orang itu adalah.....

.
.
.
.

Park Siyeon.

Salah satu teman dekatku saat aku masih hidup. Aku sangat mengingat sosoknya, bahkan dia salah satu ingatan terakhirku saat hidup.

Aku berteman cukup lama dengannya. Kami banyak berbagi cerita. Dan dia salah satu orang yang sangat mendukung hubunganku dengan Jeno, sebelum aku tau yang sebenarnya.

Aku penasaran bagaimana kabarnya setelah hari itu. Tapi, dia terlihat baik-baik saja sepertinya.

Melihat Siyeon membuatku merindukan teman-temanku yang lain. Apa kabar ya mereka ? Aku harap dalam waktu dekat aku bisa bertemu mereka.

Tumben sekali Siyeon kesini, sebelumnya tidak pernah. Aku rasa Siyeon sedang menunggu seseorang datang. Siapa ya ? Ahh, bukan urusanku.

Tapi, aku jadi berpikir, mungkin saja Siyeon tau dimana Jeno berada. Hanya Siyeon orang yang kami kenal saat peristiwa itu terjadi . Tidak mungkin jika dia tidak tau keadaan Jeno setelah hari itu.

Tapi, yang menjadi masalah, aku tak akan pernah bisa menanyakan pada Siyeon bagaimana keadaan Jeno. Siyeon saja tak akan bisa melihatku.

Andai saja buku yang setiap malam aku baca nyata. Andai saja buku yang dimaksud penulis itu benar-benar ada. Andai saja aku bisa hidup lagi.

Aku sudah coba mencari buku itu, tapi sulit sekali untuk menemukannya. Dan untuk abu ku, aku tak mau membuat keluarga ku kelimpungan mencari abu ku yang tiba-tiba hilang secara misterius.

Apa aku harus menyerah saja ? Dan menerima nasib menjadi hantu selamanya. Tapi, aku tidak mau. Kalaupun aku tak bisa menuntaskan janjiku, aku ingin pergi dengan tenang. Aku tidak suka menjadi hantu gentayangan.

Tapi, sepertinya tak ada cara lain agar aku bisa pergi dengan tenang selain itu. Mungkin aku harus meminta bantuan Baejin untuk yang kesekian kalinya.

Setelah ini aku akan pulang ke rumah Baejin. Aku akan meminta bantuannya, lagi. Maafkan aku Baejin, aku selalu merepotkan mu.

Author pov

Saat Seoyoung akan pulang ke rumah Baejin dan telah beberapa langkah menjauh dari Siyeon. Dia mendengar suara seperti seorang yang sedang mengomeli kekasihnya karena terlalu lama menunggu.

Dan saat Seoyoung menoleh, benar disitu ada Siyeon yang sedang bersama kekasihnya. Tapi, ia tak melihat wajah kekasih Siyeon karena lelaki itu membelakanginya. Jadi, Seoyoung tetap beranjak pergi tanpa ingin mengetahui siapa lelaki itu.

Dan Seoyoung tidak tau bahwa ia telah berbuat sedikit kesalahan lagi. Karena, lelaki yang saat ini sedang bersama Siyeon adalah lelaki yang selama ini ia cari, Lee Jeno.

.
.
.

Seoyoung pov

"Baejin !!!!"

Saat sampai dirumah Baejin aku langsung berteriak memanggil namanya.

"Kenapa sih ?!! Ngapain teriak-teriak. Ganggu orang lain tau"

"Biarin dong, kan ga bakal ada yang denger selain kamu"

"Hmmm, terus kenapa manggil ?"

"Aduh, gimana ya ngomongnya. Maaf Baejin, tapi aku boleh minta bantuan kamu lagi ?"

"Minta tolong apa ?"

"Baejin, kamu tau kan aku masih punya urusan yang harus aku selesaikan di dunia. Sebelum menyelesaikan urusan itu aku tidak akan pernah bisa pergi, aku akan selamanya di dunia"

You're The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang