02.

44 3 0
                                    

"Kansa Varisha!"

Kansa terkejut hingga hampir terhuyung jatuh ke belakang saat dia berbalik arah mendapati sang kakak berada di teras rumah menatap heran. "Eh iya iya, kenapa?"

"Kamu yang kenapa! Di panggil dari tadi juga di suruh masuk rumah kok, malah diem aja gitu."

Kansa menggaruk pelan kepalanya yang tak gatal karena bingung harus menjawab apa.

"Kansa, jangan ngelamun gitu! Abang takut nih jadinya, takut kamu kesurupan."

"IH, ABANG APAAN SIH?!"

"Makanya jangan kebanyakan ngelamun. Buruan masuk ke rumah."

Kansa melangkah masuk ke dalam rumah menuruti perintah sang kakak namun juga sesekali melirik ke arah pagar yang sudah tertutup, berharap masih bisa melihat Jaemin di sana.

"Kamu ngeliatin apa?" tanya Kun, kakak laki-laki Kansa yang terpaut usia berjarak tujuh tahun dengannya.

"Hng, enggak kok aku nggak liat apa-apa." jawab Kansa tergesa-gesa kemudian berlari menuju kamarnya yang berada di lantai atas untuk segera membersihkan diri.

"Tuh anak kenapa sih? Kok tingkahnya jadi mencurigakan gitu." gumam Kun ketika melihat adik perempuannya berlari menaiki tangga bahkan sempat terpeleset kemudian memamerkan cengiran polos ke arah Kun.

"Kamu kenapa, Kun?"

"Eh, Ayah."

"Kamu mikirin apa sih kayaknya serius gitu? Terus adek kamu mana? Udah pulang dia?" tanya Minho, sang ayah.

"Iya, udah pulang kok dia. Barusan aja naik ke kamarnya tuh sambil lari-larian."

"Bagus deh kalau gitu. Tapi kamu mikirin apa tadi sambil ngeliat ke arah luar rumah?"

"Itu, aku curiga deh kalau Kansa nyembunyiin sesuatu gitu, Yah."

"Loh? Maksudnya gimana?"

"Tadi dia juga ngeliatin depan rumah terus, kayak ada yang dia harap-harapkan gitu. Aku curiga kan jadinya, mana dia pulang telat hari ini."

"Ya udah jangan terlalu di pikirin, nanti kita tanya aja langsung sama anaknya. Mending sekarang kita ke ruang makan. Tapi sebelumnya kamu cek dulu adek kamu di kamar, suruh shalat maghrib, dia kan ketinggalan."

"Oke, Yah." setelah memerintakan Kun untuk naik tangga menuju kamar adiknya, Minho kembali ke ruang makan di mana sang istri tengah menyiapkan berbagai macam sajian untuk mereka makan malam bersama.

"Ada apa, Yah? Tadi kayaknya Bunda denger ada berisik gitu dari arah tangga."

"Itu loh Bun, si Kansa lari-larian naik tangga buat ke kamar katanya."

"Ada-ada aja anak gadis yang satu itu." Yoona tertawa kecil memaklumi kelakuan putri bungsu nya tersebut.

"Tapi kata Kun tadi, tingkahnya Kansa mencurigakan gitu masa, Bun." ujar Minho sembari memeluk Yoona yang tengah menata piring di atas meja dari arah belakang.

"Curiga gimana?"

"Ya katanya kayak ada yang Kansa sembunyiin gitu."

"Oh ya? Mungkin aja Kansa punya pacar?"

"Wah kalau gitu kita harus siaga satu dong, Bun."

"Hahaha, Ayah ini masih aja overprotective kalau urusan pacar buat Kansa. "

"Ya gimana Bun, namanya juga orang tua kan khawatir kalau anaknya salah pilih pasangan."

"Kasih kepercayaan buat mereka, Yah."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nana dan Senja ; NA JAEMINWhere stories live. Discover now