Sawah, ladang dan hutan kau babat habis
Kau ganti dengan bangunan beton yang kokoh
Tak peduli nasib orang-orang disekitarnya
Tak peduli dengan segala keadaan yang mengancam
Menyingkirkan semua hal yang menghalangi rencanamu.
Dengan uang seakan kau bisa melakukan segala hal
Kau remehkan nasib orang-orang disekitar
Dengan jabatan kau seakan berkuasa semaunya
Hingga lupa kau menjabat untuk siapa.
Kepedulian terhadap sekitar seakan tak ada sedikitpun
Kau begitu rakus dengan harta
Kau berikan jabatan kepada keluargamu
Seolah kau ingin mengganti politik demokrasi menjadi politik dinasti.
Kau bela mati-matian oligarki
Perlahan kau buat semua mati
Buruh pabrik dan buruh tani
Semua hanya bisa meratapi.
Kau adalah pemimpin bangsa yang besar
Pemimpin bangsa yang memiliki banyak pulau, suku, dan bahasa
Begitu banyak keanekaragaman bangsa ini
Dan perlahan kau memudarkan keanekaragaman bangsa ini.
Sungguh ironis nasib bangsa ini
Diporakporandakan oleh sekelompok manusia yang tak punya hati
Entah seperti apa siksaan yang kau dapat diakhirat nanti
Semoga hal baik selalu diberikan oleh sang illahi.
Kami para rakyat jelata meminta keadilan
Ratakan semua hukum bagi para penjahat bangsa
Usut tuntas semua kejahatan yang ada di negeri tercinta
Jangan keluarkan para napi dari jeruji besi
Dan jangan kau ubah ideologi bangsa ini.
Jika ingin dipuji-puji
Mohon kembalikan hak milik kami
Sudah cukup bangsa ini merugi
Tolong dengarkan suara kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena_waktu
De TodoSetiap Kata adalah seni, baik keindahan maupun keburukan semuanya adalah seni. Melantunkan puisi, sajak dan pantun adalah seni begitu juga bercerita dengan bobot pembelajar hidup itu adalah seni nyata. Masing-masing dari kita semua adalah tokoh utam...
