chapter :9

12 8 0
                                    


Dimaspun mengejar Zira namun Zira terlanjur jauh pergi dengan naik taksi, Dimas segera mengambil mobilnya dan mencari Zira Dimas mencari Zira ke pantai,  kedanau, tapi Dimas tidak menemukan Zira. Lalu pada akhirnya Dimas berfikir "apa Zira pergi ke rumah yaa..  Tapi gak mungkin Zira kalau lagi sedih pasti kepantai atau ke danau...tapi aku cek ke rumahnya aja yaa..... "
Dimas langsung pergi ke rumah Zira pada saat sampai Dimas mengetuk pintu rumah Zira sambil memanggil nama Zira, bik Ina pembantu Zirapun membukakan pintu dan berkata "eh nak Dimas ada apa?" Dimaspun berkata "Ziranya ada bik? " bik Ina pun menjawab "mohon maaf nak Dimas katanya non Ziranya gak mau diganggu" Dimaspun menjawab  "sebentar aja bik saya mohon 🙏" namun bik Ina tetap berkata "mohon maaf nak Dimas,  tadi non Zira terlihat kesal dan bilang kalau dia tidak mau bertemu siapa-siapa,  bibik takut biarin nak Dimas masuk. Kalau ada yang penting di bicarakan di sekolah saja yaa nak Dimas, bibik takut nanti dimarahin,  soalnya non Zira jarang sekali terlihat kesal kayak gitu"  Dimaspun bertanya kepada bik Ina "apa Zira aka sekolah besok bik? " bik Ina pun menjawab "pasti sekolah,? non Zira itu bukan orang yang lari dari masalahnya,  non Zira itu kuat mendingan sekarang nak Dimas pulang yaa, mohon maklum " 
"yaudah deh bik makasi yaa.... " ucap Dimas
Dimas merasa sangat bersalah karena telah membuat Zira menangis.
Keesokan harinya Dimas mencari Zira karena ingin menjelaskan semuanya
Dimas membawa Zira ketaman dan mengajaknya bicara "Zira kamu harus dengerin aku dulu" ucap Dimas
" aku gak mau dengerin kamu lagi!  Aku kecewa kamu! " ucap Zira
"Zira kamu sendiri kan yang bilang kalau inti dari sebuah hubungan adalah kepercayaan? Tapi ini jalankan kamu percaya sama aku, kamu bahkan gak mau dengerin aku sama sekali" ucap Dimas
" kamu yang udah hianatin arti dari sebuah kepercayaan! Kamu bohong sama aku kamu bilang kamu dirumah tapi didepan mata aku kamu jalan sama cewek lain,,,  bukan hanya kepercayaan tapi juga kejujuran, kamu langgar keduanya!  semua udah jelas menurut aku, kamu hianatin aku! " ucap Zira sambil menangis
"aku gak pernah hianatin kamu, kamu salah paham Zira makanya kamu dengerin aku" ucap Dimas,  Zira hanya melihat Dimas lalu pergi.
Pada saat jam pulang Dimas menghampiri Zira "Zira aku anterin kamu pulang yaa... ?"
"gak usah aku naik taksi!" ucap Zira
Bagaspun datang mengajak Zira pulang. Karena kesal kepada Dimas Zirapun menerima ajakan Bagas.
Dimas merasa sangat sedih dan pulang dengan wajah murung.

Dimobil Bagas,  Bagas bilang kalau dia harus membeli sesuatu dulu ke mall Zirapun hanya me iyakan ajakan Bagas.

Kembali ke cerita Dimas,  saat Dimas sampai dirumah mama Dimaspun berkata kepada Dimas "Dimas apa bener kamu kemarin ninggalin Nayla pulang? "
"iya ma" ucap Dimas
"Dimas kamu kok gitu sih sama perempuan,  tadi mama udah minta maaf atas nama kamu dan sebagai gantinya kamu bakalan ajak Nayla jalan-jalan kemall lagi,  bentar lagi dia dateng kesini" ucap mama Dimas
Dimaspun mengelak "mama kenapa sihh?  Sekalinya mama ada dirumah mama malah nyuruh aku melakukan hal yang aku gak suka,, mama mau jodohin aku?  Maaf maa tapi sampai kapanpun aku gak akan mau! "
Mama Dimaspun menjawab  "Dimass kamu gak boleh kayak gitu bagaimanapun ayahnya Nayla sudah banyak banget bantu kita,  kalau gak ada papanya Nayla mungkin kita udah bangkrut dari dulu lohh ,,,, mau yaa...  Mama gak paksa kamu suka sama dia kok,,, tapi seiring berjalannya waktu mungkin kamu bisa terima Nayla udah sana ganti baju Nayla bentar lagi dateng lohh"  Dimaspun tidak bisa menolak permintaan mamanya.

Naylapun datang dan mama Dimas memanggil Dimas,  Dimaspun keluar
"yaudah mama pulang cuma mau bilang gitu sama kamu, mama balik ke kantor lagi yaa... Kalian hati-hati bayy" mama Dimaspun pergi
Dan Dimas langsung berangkat kemall bersama Nayla.

Di mall Bagas dan Zira bertemu Dimas dan Nayla. Nayla menatap Dimas dengan dengan marahnya setelah mereka berhadap-hadapan Zira berkata "awalnya aku mau kasih kamu kesempatan kedua dan mau dengerin kamu tapi ternyata apa yang aku fikirkan gak salah, kamu memang hianatin aku! "
Dimas berkata "Zira kamu salah paham ini gak seperti yang kamu fikirin"
Zira menjawab "Percuma! Ini bukti yang kedua kalinya! Aku gak bisa maafin kamu lagi!"  Zira menarik nafas dan berkata "kita putus!"  Dimas kaget dan berkata " tidak aku gak mau putus sama kamu! Zira apa kamu sadar apa yang kamu katakan tadi?"
"Aku sadar! Sangat sadar" ucap Zira langsung pergi sambil menangis, Bagas ikut pergi bersama Zira. Dimas ingin mengejar Zira tapi Nayla memegang tangan Dimas dan berkata "udahlah gak usah dikejar, kamu mau ninggalin aku lagi?  Mau mama kamu kecewa?  Aku yakin kamu bakalan pilih menjaga perasaan mama kamu daripada mengejar perempuan itu! "
Dimas sangat marah dan menatap  Nayla dengan tatapan tajam dan berkata "kalau loo yakin gue bakalan pilih nyokap gue daripada Zira,  loo salah besar! Loo gak tau kan kenapa gue milih Zira?  Gue jelasin sekarang!, sebelum gue kenal Zira hidup gue selalu sendiri, gue sepi gak ada yang mau nemenin gue gak ada yang tulus sama gue. Bahkan hari ini kalaupun gue mau jalan sama loo bukan karena gue gak mau kecewain nyokap, tapi Zira yang selalu ngajarin gue untuk tidak membenci orang tua dan menghargai permintaannya. Asal loo tau Zira yang membuat gue merasa kalau gue gak sendiri, gue merasa setelah kedatangan Zira hidup gue gak sunyi lagi. Loo tau kenapa hidup gue sunyi?  Itu karena nyokap sama bokap gue gak pernah ada buat gue mereka gak pernah peduliin gue,  mereka cuma sibuk bekerja,  gak pernah perhatiin gue dan awalnya gue sangat membenci mereka tapi Zira yang menyadarkan gue, Zira yang merubah kebencian gue terhadap mereka menjadi kebaikan. Jadi gue gak bakalan bisa hidup tanpa Zira" Nayla hanya terdiam Dimaspun berkata sambil berteriak emosi "dan sekarang gue putus sama Zira gara-gara eloo!!! " Dimas langsung pergi.

Mata Nayla berkaca-kaca Nayla merasa sangat tersentuh dengan perkataan Dimas dan berkata "apa itu namanya cinta yang tulus?  Kenapa gue merasa bersalah karena udah berusaha merebut Dimas?  Cinta mereka sangat tulus, kenapa gue harus memisahkan mereka, gue merasa bersalah banget karena udah bikin mereka putus, cinta mereka begitu besar mereka tidak pantas terpisahkan..."

Bersambung.........

Jangan lupa vote yahh temen-temen😊
Mohon maaf apabila ada salah ketik

IDEALS OF LOVE (Dimas and Zira)  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang