chapter :6 (jadian)

16 11 0
                                    


Keesokan harinya Zirapun mencari Bagas di sekolah, dan akhirnya Zira melihat Bagas dan memanggilnya "kak Bagas" ucap Zira.
"heii Zira gimana mau gabung gak? " tanya Bagas kepada Zira, "Iya kak aku mau gabung di osis, tapi aku belum berpengalaman kak" ucap Zira "gak perlu berpengalaman tugas kamu cuma bantu aku kok soalnya aku suka kewalahan dengan tugasku. " ucap Bagas "iya kak" jawab Zira
"yaudah nanti jam istirahat kamu ke ruang osis yaa, tugas kamu dimulai dari hari ini" ucap Bagas lalu pergi.

Zirapun mengikuti pelajaran di kelasnya setelah jam istirahat berbunyi Zirapun keluar dan menuju ke ruang osis disana Zira membantu Bagas menyelesaikan tugasnya. Pada saat mengerjakan tugas perut Zira berbunyi karena lapar (Zira merasa malu)
"Kamu lapar? " tanya Bagas
"hehe iya kak soalnya tadi aku gak sempat makan" ucap Zira
"kalau kamu lapar kamu bisa makan dulu, kalau gini kamu bisa sakit lohh, bisa gak konsentrasi juga. " ucap Bagas, Zirapun menjawab "iya kak maaf, soalnya aku takut kakak nunggu lama disini,  saya kan baru masuk masak udah telat" Bagaspun berkata "yaudah....kamu makan bekal aku aja yaa.. Nih bekalku, kamu makan disini sambil kerjain tugasnya aku ke ruang guru dulu langsung masuk kelas,,,,,nanti kalau udah jam masuk kelas kamu langsung ke kelas aja yaa.."   "iya kak" jawab Zira. Iyapun membuka makanan yang diberikan Bagas tapi susah sekali membukanya sehingga membuat tangan Zira terluka, Zirapun langsung mengambil kotak p3k disana.

Pada saat pulang sekolah Zira mencari Bagas karena ingin mengembalikan kotak makanan Bagas. Setelah bertemu Zira mengembalikan kotak makanan tersebut,  Bagaspun melihat tangan Zira yang terkuka "tangan kamu kenapa?"  Ucap Bagas (sambil memegang tangan Zira) "iya kak tadi luka waktu buka kotak makanan kakak" ucap Zira
"ohh maaf yaa..  Atas nama kotak makanan aku" ucap Bagas bergurau Zirapun tertawa dan berkata     "apaan sih kak justru aku yang terimakasih sama kakak udah kasi makanan ke aku makasih yaa... " "iyaaa" jawab Bagas.

Tiba-tiba Dimaspun datang "Zira ikut aku bentar" ucap Dimas dengan raut wajah marah"
Zirapun mengikuti Dimas sampai di taman sekolah.
Disana Dimas berkata, " kamu apa-apaan sih baru aja sehari jadi osis udah pegangan tangan gitu, kamu jarang whatsapp aku bahkan kamu gak mikirin aku ada!"
"kok kamu ngomong kayak gitu,, hmmm kamu cemburu yaa?? " ucap Zira mengejek Dimas,
Dimaspun berkata "iya! Aku cemburu"
Zira berkata " loh kok cemburu? "
Dimaspun menjawab " karna aku suka sama kamu!"  "apa? " ucap Zira kaget, "iya... Selama ini aku selalu mikirin kamu, aku senang kalau aku ngeliat kamu, aku selalu nyaman kalau sama kamu, lalu apa namanya kalau gak suka?  Apa namanya kalau bukan cinta?? Sekarang terserah sama kamu, kalau kamu suka sama Bagas silahkan aku gak bakal ganggu kalian,  yang penting aku udah ungkapin perasaan aku sama kamu." ucap Dimas dengan kesal.
Lalu Dimaspun langsung pergi tapi Zira tidak membiarkan Dimas Pergi, Zira memegang tangan Dimas dan berkata sambil matanya berkaca- kaca "kamu tau gak sebenarnya aku juga suka sama kamu,  tapi aku berfikir mustahil kalau kamu juga suka sama aku, karna apa?  Karna kamu adalah cowok yang populer di sekolah ini, kamu cowok yang dingin, jadi gak mungkin kamu suka sama orang biasa kayak aku. Tapi ternyata kamu suka sama aku?  Aku gak percaya"
Dimaspun berkata "aku beneran cinta sama kamu, aku gak tau kenapa aku punya perasaan ini. Tapi... Kalau kamu suka sama aku kenapa kamu gak bilang langsung sama aku kenapa kamu harus bikin aku cemburu dulu??" Zirapun menjawab " itu karena aku belum pernah sakit hati karna cinta,  dan kalau aku bilang ke kamu aku takut kamu jauhin aku karna aku fikir kamu gak suka sama aku.... Tapi satu hal yang harus kamu tau aku gak pernah punya niat buat bikin kamu cemburu " 
"aku belum pernah mengatakan hal ini ke cewek manapun karna aku gak bisa mempercayakan hatiku kepada Siapapun. Tapi hari ini aku akan mengatakan ke orang yang aku cinta untuk pertama kalinya. Apa kamu mau jadi pacar aku? " ucap Dimas sambil memegang tangan Zira.
Zira tersenyum bahagia dan berkata "iya"
"Jadi sekarang kita pacaran?" ucap Dimas
Zirapun menjawab "yaaa begitu deh" Dan Dimaspun memeluk Zira. Mereka sangat bahagia karena Zira yang akhirnya menemukan cintanya, dan Dimas yang akhirnya tidak kesepian lagi.

Bersambung.......

IDEALS OF LOVE (Dimas and Zira)  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang