LightNovel Fugou Keiji: Balance:Unlimited [Decoy]

2

“Aku akan menyembunyikan identitasku dan melakukan kontak dengan mereka, lalu aku memberikan pekerjaan yang akan memaksa mereka menghabiskan banyak uang,” kata Daisuke dengan nada santai. "Yah, kurasa aku bisa melakukannya secara paralel dengan membuntuti mereka."

“Pekerjaan apa yang kamu pikirkan?” tanya Kojima sambil menatap Daisuke dengan jorok.

"Haha," wajah cerah Daisuke menjadi sedikit merah. "Saya belum memikirkan tentang itu, tetapi saya fleksibel bergantung pada pihak lain."

"Itu omong kosong." Ninobiki berkata sambil tersenyum lebar. “Kalau begitu, perlu perhitungan yang jelas selain kebijakan penyidikan yang tepat, Pak Kambe. Penjahat ini tidak akan terjebak jika Anda hanya mengandalkan intuisi. "

"Tidak, menurutku itu bukan ide yang buruk." Saruwatari mulai mendukung Daisuke. “Dan dibandingkan dengan semua orang, Kambe-kun akan menjadi sempurna untuk peran itu.”

"Mengapa?" Saruwatari menjawab, menghadap Kapten Fukuyama, matanya bersinar penuh minat. “Untuk membuat orang membelanjakan uang, kami juga perlu menunjukkan kepada mereka bahwa kami berbelanja lebih dulu. Itulah cara terbaik untuk mendorong orang untuk berbelanja. Kambe, kamu adalah detektif termuda di sini jadi kamu harus bisa mendekati keempatnya dengan mudah dan jika salah satu dari keempatnya adalah pelakunya, maka dia ingin menghabiskan uang hanya dengan bersama Kambe. Meski Kambe tidak sadar, dia hanya akan melihat bagaimana Kambe membelanjakan uangnya. ”

"Apakah kamu juga ?," kata Fukuyama dengan sedikit hati-hati kepada Saruwatari yang sangat mendukung lamaran Daisuke.

Saruwatari menjawab tanpa ragu, “Saya tidak punya uang. Saya tidak merasa seperti itu karena saya sudah menyerah sejak awal. Tapi penjahat ini berbeda. Dia punya uang tunai 500 juta yen. "

"Bagaimana jika Anda berteman dengan tersangka, lalu dia diidentifikasi sebagai pelakunya?" Kojima mengerutkan kening. "Jika itu masalahnya, aku akan membalasmu."

Pada saat itu, Saruwatari tertawa terbahak-bahak.

“Tidak akan ada kemungkinan dia akan diekspos. Adakah detektif yang mengendarai Cadillac, membuang cerutu bahkan tanpa setengah menghisapnya, meninggalkan korek api ¥ 100.000 dan berjalan di tengah hujan dengan mengenakan setelan khusus dari Inggris? Jika Kambe mengungkapnya, itu karena dia seorang jutawan jadi semakin kecil kemungkinan dia dicurigai sebagai detektif. "

“Apakah kamu selalu melakukan itu?” Kapten Fukuyama memandang Daisuke dengan wajah kagum. “Meninggalkan korek api seharga 100.000 yen?”

“Itu akan konyol. Aku tidak selalu melakukan itu, ”Daisuke menatap Saruwatari sejenak, lalu mengalihkan wajahnya yang memerah ke arah Fukuyama yang tidak puas. Daisuke mengerutkan alisnya karena dia sedikit kesal ..

“Bagaimana Cap? Mohon maafkan saya jika saya perlu menghubungi keempat tersangka. Saya pikir rencana ini pantas untuk dicoba. Bahkan jika tidak berhasil, itu tidak akan mengganggu penyelidikan selanjutnya. Tentu saja saya tidak akan pernah mengungkapkan identitas saya sebagai detektif sampai akhir dan saya akan mencegah diidentifikasi sebagai detektif dengan cara apa pun. Anda boleh memutuskan bahwa ini urusan pribadi, meninggalkan pekerjaan saya sebagai detektif. "

"Yah, tidak masalah sekarang." Fukuyama mengangguk. “Oke, saya akan mengizinkan itu. Saya hanya sedikit khawatir menggunakan properti pribadi Anda untuk penyelidikan ini, tetapi Anda akan menghabiskan uang untuk orang-orang yang terlibat. Ada baiknya untuk mempertimbangkan bahwa Anda perlu mengenakan biaya penyelidikan setelah kasus ini diselesaikan. "

"Itu satu-satunya kebijaksanaan Kapten." Kata Kojima dengan ekspresi frustasi karena keputusan itu tidak dikonsultasikan dengannya.

"Ya," Fukuyama melirik Kojima. "Aku tidak mendengarkan salah satu dari kalian tapi aku akan mengizinkannya." Dia mengangguk, menatap Daisuke. “Kamu bisa melakukannya tapi hati-hati. Para tersangka belum menjadi penjahat. Setiap orang harus diperlakukan dengan sopan meskipun dia adalah tersangka. Jika mungkin tidak ada dari mereka yang menjadi pelakunya, jangan repot-repot lagi, oke? ”