Hans...

31 3 2
                                    

Hai... Aku Eve. Umurku baru saja menginjak usia ke 20 tahun.
Aku seorang penulis di salah satu aplikasi novel online yang ada di app store. Dan sudah banyak cerita yang aku terbitkan dan sudah banyak juga cerita yang berstatus akhir, namun belum ada satupun dari karyaku yang terbit. Hahaha...

Hobiku menulis, mendengarkan lagu dan makan yang banyak. Aku tidak mempunyai kegiatan sekarang. Eitss! Tapi jangan salah, aku sedang fokus untuk mengikuti tes polwan tahun ini. Kegiatanku setiap harinya adalah berolahraga setiap pagi, siang dan sore. Malam hari? Jangan ditanya lagi. Malam hari, ku gunakan untuk pergi berkencan dengan pacarku.

Yaa...
Aku memiliki seorang pacar yang bernama Hans. Kami memiliki jarak umur yang lumayan jauh, umurku 20 tahun dan umurnya 24 tahun. Hans adalah seorang seniman musik. Aku bertemu dengannya saat aku sedang mengunjungi sebuah cafe disaat ibuku berulang tahun. Cafe tersebut menyediakan live acoustic setiap malam nya. Dan disanalah Hans bermain dengan teman-teman pemusik lainnya.

Awal perkenalan kami biasa saja. Hans datang ke meja ku dan mengajakku mengobrol sembari mengucapkan selamat ulangtahun pada ibuku, lalu Hans mencium tangan ibuku sambil tersenyum.

November 2019

"Selamat ulangtahun tante" ucapnya sambil tersenyum lebar hingga kedua bola matanya tidak terlihat.

"Makasih Hans" ucap ibuku.
"Ibu udah kenal dengannya?" batinku.
"Mbak, kenalan dulu nih sama Hans" ucap ibuku.
Aku yang sedang menunduk memandangi ponselku, sontak langsung mendongak menatap Hans yang berada didepanku saat ini.

"Hai" sapa nya sambil tersenyum padaku.
"Hai" sapa ku balik.
"Hans" ucapnya sambil mengulurkan tangan.
Aku segera menjabat tangannya.
"Eve" ucapku sedikit tersenyum.
"Yaudah tante, aku balik ke meja ku ya, lagi break soalnya" ia pamit pada ibuku dan pergi.

Aku segera menginterogasi ibuku.

"Ibu kenal sama dia?" tanyaku.
"Kenal, dia sering main disini, ibu kan kalo arisan disini terus, jadi udah kenal sama anak-anak musik disini" jelas ibuku.

Aku hanya mengangguk dan kembali memainkan ponselku.

*

*

*

*

*

Tak lama Hans kembali ke atas panggung. Kali ini Hans membawakan lagu kesukaanku, Fiersa Besari - Waktu Yang Salah.

Aku segera meraih ponselku dan segera merekam Hans disaat reff. Aku dan ibuku ikut bernyanyi bersama. Sontak Hans menatapku dan tersenyum padaku. Aku segera mengakhiri rekaman videonya. Dan kembali memainkan ponselku.

Sampai pada akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Hans dan teman-temannya segera membereskan alat-alat musik mereka, seperti gitar dan cajon.

Setelah semuanya beres, Hans menghampiriku kembali.

"Eve, kamu tadi ada ngerekam aku kan?" tanya Hans padaku.
"Ooh ada kok ada" ucapku sambil mengangguk cepat. "Kenapa? Mau video nya ya?" tanyaku.
"Iya Eve" jawabnya sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.
"Yaudah hidupin bluetooth nya" ucapku.
"Kirim dari WA aja gimana Eve? Boleh?" tanya Hans ragu.
"Oh boleh, sini nomernya" ucapku.

Hans segera menyebutkan nomer ponselnya perlahan-lahan.

"Udah aku kirim ya, kayanya bakalan lama deh, soalnya ukuran videonya gede banget" jelasku padanya.
"Gapapa kok Eve, makasih ya" ucapnya sambil tersenyum padaku.
"Iya sama-sama" balasku sambil tersenyum.

Suasana tiba-tiba hening. Tidak ada obrolan antara aku dan Hans. Kami sama-sama terdiam sambil menatap layar ponsel masing-masing.

Tiba-tiba ibuku datang dan mengajakku pulang.

"Mbak, ayo kita pulang" ajak ibuku.
"Oke" jawabku singkat.

Hans segera berdiri dan menyalami ibuku. "Hati-hati ya tan, Eve" ucapnya sambil tersenyum.
"Iya Hans" jawab ibuku.
"Udah malem tan, mau diiringi ga baliknya?" tawar Hans pada ibuku.
"Gapapa Hans, rumah tante jauh. Tante sama Eve aja, dia ngebut kok kalo bawa motor" ucap ibuku.

Hans tertawa kecil.

"Okedeh tan, kalo ada apa-apa langsung telfon Hans ya tan" ucapnya.
"Iya Hans" ibuku tersenyum pada Hans.

Aku dan ibuku segera pergi meninggalkan cafe tersebut. Kebetulan sudah tengah malam dan jalanan juga sepi, dari cafe kerumahku hanya membutuhkan waktu 15 menit saja.

Sesampainya dirumah aku segera bersih-bersih dan mengganti pakaianku dengan pakaian tidur. Tak lupa untuk memakai skincare.

Saat sedang asik memakai skincare, ponselku berbunyi.

"Siapa?" tanya ibuku. "Udah tengah malem gini masih aja ngechat orang" tambahnya.

Aku segera membuka notif tersebut.

Room Chat

Hans:
Udah nyampe?

Real Life

"Si Hans" ucapku singkat.
"Udah tukeran nomer hp nih ceritanya?" goda ibuku.
"Apasih" jawabku ketus. "Tadi dia minta video sama mbak, pas dia nyanyi tadi mbak ngerekam dia" jelasku pada ibu.

Ibuku hanya merespon dengan senyuman yang menyebalkan.

Setelah selesai memakai skincare, aku segera berbaring diatas tempat tidur dan membalas pesan dari Hans tadi.

Room Chat

Hans:
Udah nyampe?

Eve:
Udah kok

Hans:
Bagus deh hehehe

Eve:
Iyaa hehe

Hans:
Besok dateng lagi ga?

Eve:
Engga, kenapa?

Hans:
Besok ibu kamu pasti ke cafe lagi

Eve:
Aku ga ikut, ga dikasih soalnya
Itu aja boleh ikut karna ibu ulangtahun

Hans:
Bilang sama ibu kamu, besok kamu ikut ke cafe, udah janjian sama aku
Hahaha

Eve:
Hahaha iya nanti dibilangin

Hans;
Yaudah kamu tidur deh, udah malem

Eve:
Iya ini mau tidur kok

Eve went offline

Hans:
Okay

Malam, Eve...

Hans went offline

*

*

*

*

*

NEXT

EVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang