Prologue

79 9 12
                                    

.
.
.

"Haah… Haah…"

Dengan nafas terengah-engah dan keringat yang membanjiri wajah hingga punggungku, aku mengutuk.

"Mimpi sialan."

Rasa nyata dari mimpi yang sangat membebani tubuhku dan terus berulang membuat pikiranku lelah.

Aku selalu… dan terus mencari cara agar menghilangkan mimpi sialan ini.

Dari membaca buku, mencari di internet, dan berbagai cara lainnya. Namun, aku tetap tidak bisa menghilangkannya.
.
.
.

*DUAK! BUAK!*

"KAU BERBOHONG PADA GURUMU BAHWA AKU TIDAK MERAWATMU?"

Sambil meringkuk, aku menahan rasa sakit dari pukulan yang terus dengan kasar melukai tubuhku.

"DASAR ANAK SIALAN! KAU MEMBUATKU TERLIHAT BURUK DIMATA ORANG LAIN!"
.
.
.

Aku membuka hpku dan mengetuk ikon Google dari layar hpku lalu membaca semua list pencarian yang telah ku cari.

Bagaimana cara menghilangkan mimpi yang terus berulang?

Bagaimana cara untuk tidur tanpa mimpi?

Bagaimana cara kabur dari rumah tanpa ketahuan polisi?
.
.
.

Aku terus membaca dan berhenti pada 1 kalimat.

Bagaimana caranya bunuh diri?

_______________________________________



Untuk sekarang prolog dulu, kalau dah rajin baru lanjut :v
-Pemalas

[DISCONTINUED]The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang