OKE END YAA!! AKU BAKAL BIKIN KAYA GINI LAGI DI ONESHOOTNYA DENGAN JUDUL B.U.Z.Z.Y! TERIMAKASIH!!
.
.
"mau makan?" Kenan bertanya pada gadis disebelahnya sedangkan dirinya fokus menyetir."terserah," jawab gadis itu cuek.
Kenan menghela nafas. Ingatkan dia untuk memberi pelajaran Calista nanti. Saat ini kemarahan Kayla lebih penting. Kenan membawa mobilnya dan Kayla ke apartemennya. Ini pertama kalinya Kenan membawa Kayla ke apartemennya.
"katanya mau makan," Kayla menatap pria disampingnya. Kenan menganggukkan kepala sambil memarkirkan mobil di basemant.
"grab food aja, gue capek," ucap Kenan namun tak ayal ia membuka pintu untuk Kayla dan menarik gadis itu.
"terus kenapa gue dibawa kesini?" tanya Kayla. Sedikit was-was dengan cara Kenan menanggapinya.
"temanin gue makan,"
Kayla dan Kenan memasuki lift. Saat pintu lift tertutup, dengan tindakan cepat Kenan menarik Kayla dan menyatukan bibir mereka. Kayla memberontak namun tenaganya kalah dengan lelaki dihadapannya.
"mhmmphhh, cukuphmmm," protesannya tidak digubris Kenan. Sampai lift berdenting dan menunjukkan lantai 5, tempat apartemen Kenan berada. Kenan melepaskan Kayla yang terengah-engah lalu menyeret gadis itu menuju apartemennya.
"mau makan apa?" tanya Kenan sesaat sudah di dalam. Ia membuka bajunya sedikit membuat Kayla tegang.
"sate?" cicit Kayla sambil melihat ke arah lain.
Kenan mengangguk lalu memesan makanan. Sedangkan Kayla menelusuri apartemen lelaki itu. Beberapa figura dengan Kenan didalamnya berdiri sendiri tersusun rapi di atas nakas ruang bersantai. Hanya ada satu figura yang menampakkan wajah Kenan, ayahnya dan saudara kembar lelaki itu, Kayvan.
"jangan naksir Kayvan. Lo punya gue," tiba-tiba lelaki itu sudah ada dibelakang Kayla sambil memeluk pinggang wanita dihadapannya posesif.
"gue gak naksir siapa-siapa,"
"termasuk gue?"
"Lo tau isi hati gue," Kayla melepaskan belitan tangan Kenan. Kakinya melangkah menuju kamar lelaki itu. Tercetak figura sedang berisi wajah Kayla yang sedang tersenyum. Wanita itu salah tingkah.
Kayla menyusuri lagi rak lelaki itu. Matanya terpaku menatap figura kecil. Foto itu nampaknya sudah lama diambil, menggunakan polaroid keluaran lama, dan masih kurang jelas warnanya.
"ini," Kayla berusaha menerka.
"Taman Bunga Nusantara. Gue pergi kesana di umur 13 tahun. Sendirian lagi. Pas itu ada anak kecil, nangis di bawah patung merak. Katanya eskrim jatuh kena senggol om om galak. Waktu itu bekal gue cuman 50.000, males lagi mecahin nya. Jadi gue labrak tuh om om pakai muka sangar terus bilang gue kakaknya. Mau gak mau tuh om om ngasi uang 5000an buat beli eskrim baru. Kalau lu liat muka tu bocah udah kayak jelly pomade, lendir," kekeh Kenan di akhir ceritanya.
"kayak gue lagi kecil," ucap Kayla sambil mengambil figura itu. Ada anak perempuan yang sedang memegang eskrim berpose dengan menunjukkan eskrimnya.
"emang elo," jawab Kenan santai. Didudukannya tubuh di ranjang, setelah mengambil kaus kutang di dalam lemari. Mengabaikan tatapan Kayla yang keheranan.
"Tapi kan waktu itu, nama kakak yang bantuin gue Farsha,"
Kenan menjulurkan tangan kanannya. Kayla menatap tangan besar itu tak ayal membalas membuat mereka seperti orang bersalaman.
"kenalin, gue Kenan Farsha D'Claudion. Antara D sama C ada koma atas," Kenan menarik tangan Kayla membuat gadis itu jatuh terduduk di pangkuan Kenan.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR KEY [two shoot story]
Cerita PendekGAADA DESKRIPSI. LANGSUNG PROLOG SHORTSTORY BY MISSALFAEL ADULT ONLY!!! FOR 18++