Siwon duduk bersama kedua sahabatnya di kantin sekolah. Yoona masih belum selesai belajar, jadi ia memutuskan menunggunya. Sudah beberapa bulan belakangan ini mereka begitu dekat. Ia selalu mengantar yoona pulang.
"Apa rencanamu setelah lulus nanti hyung?" Tanya Kyuhyun, dia satu-satunya dari mereka yang memiliki otak pintar sehingga dalam hal apapun siwon selalu berunding dengannya.
"Biarkan mengalir seperti air" ujar Siwon, ia tidak pernah memusingkan hal apapun. Walaupun ujian akhir sudah di depan mata.
"Kyu, kamu tidak perlu menanyakan masa depan pada hyung. Tidak ada guna" ujar Henry, "Dia punya perusahaan besar buat apa pusing"
Siwon membekap mulut Henry.
"Perusahaan kepalamu" ujar Siwon "kalian akan melanjutkan sekolah keluar negeri?"
"Hyung-hyung, apa daun bisa berubah jadi uang? Kalau bisa maka aku akan berangkat ke Harvard. Kalau kyuhyun masih mungkin mendapatkan beasiswa" ujar Henry
"Aku akan tetap di Seoul, bekerja untuk membantu keluargaku" ujar Kyuhyun
"Kalau begitu kita bertiga menjadi anggota gengster benaran saja" ujar henry dan ia mendapat pukulan dari kedua sahabatnya itu. Lalu ketiganya tertawa.
***
Siwon membawa Yoona berkeliling sebelum mengantarnya pulang.
"Oppa pulanglah" ujar Yoona saat sudah tiba di depan rumahnya. Siwon memintanya masuk lebih dulu, setelah itu ia baru melaju pulang.
"Kamu darimana saja?" Yoona begitu terkejut saat mendengar suara appanya. Bukankah appanya masih berada di Jepang.
Ahjushi Kim sedang berada tak jauh darinya.
"Appa, aku pulang dari les,,"
"Masih saja berbohong" ia melempari yoona dengan foto yang didapatnya dari orang suruhannya. Beberapa minggu belakangan ini, tempat les yoona sering mengabari kalau yoona tidak mengikuti pelajaran. Ia memilih mempercayai putrinya, ia diam-diam meminta orang mengikuti putrinya dan nyatanya putrinya bergaul dengan beberapa brandalan.
"Appa,,"
"Ahjushi kim dipecat saja karena kamu tidak mau diantar jemput ahjushi lagi kan?" Ujar tuan im dan yoona memohon untuk tidak memecat ahjushi kim. Semua ini salahnya, bukan salah ahjushi atau siapapun.
"Aku janji tidak akan nakal lagi. Appa, jangan memecat siapapun" ia menangis.
"Yoong, kamu tahu harapan appa dan eomma ada padamu. Jika kamu berubah menjadi nakal begitu, siapa yang bisa appa harapkan lagi?" Tanya tuan Im
"Mianhae appa, mianhae" ujar yoona dan tuan im memeluk putrinya.
***
Paginya saat berangkat ke sekolah, yoona diantar oleh appanya. Siwon yang berdiri di dekat rumahnya pun mengangguk mengerti dengan kode yang diberikan Yoona. Yoona sudah mengiriminya pesan tadi, tapi ia tidak membacanya.
Siwon tiba lebih dulu di sekolah dan bertemu kedua sahabatnya di parkiran.
"Tumben tidak menjemput yoona" ujar Kyuhyun
"Yoona diantar appanya" ujar Siwon
"Tentu saja naik mobil lebih nyaman dari panas-panasan denganmu hyung" ujar henry
"Hyung, orang seperti yoona tidak pantas berteman dengan brandalan seperti kita" ujar Kyuhyun, "Hidup kita tidak jelas, sedangkan dia sudah terencana dengan baik. Kamu dan dia tidak akan memiliki masa depan" menyakitkan tapi memang ini adalah hal yang logis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something between Us
FanfictionWalaupun seluruh dunia memandang rendah dirimu, percayalah di mataku kamu adalah yang terbaik. Aku mencintaimu, aku mencintaimu yang seperti ini. ~Im Yoona Kita berasal dari dunia yang berbeda, bahkan kita tidak pantas berteman bagaimana aku boleh m...