3. Mengetahui Rahasia?
Lily mengayuh sipingki dengan semangat sesekali ia bersenandungan dan melihat kiri kanan dedaunan yang masih basah.
Sebelum masuk rumah. Lily menatap dengan sendu bangunan didepannya. Bangunan yang didesain khas Surakarta, berbahan kayu dan ornamen dari ukiran. Terlukis jelas tatapan redup dimatanya.
Ia berjalan sambil memeluk tubuhnya yang terbalut Hoodie milik Risang yang berwarna hitam.
"Assalamualaikum," salamnya sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam, non Lily hujan-hujanan toh?" Jawabnya setelah membukakan pintu.
Lily menganggukkan kepalanya, melihat sekeliling rumah yang tampak sepi.
"Pak Arya dereng pulang non, dan Bu Ajeng nembe saja menjemput non Rissa," ujarnya dengan logat Jawa.
Tanpa dijawab oleh Bi Narti, Lily tahu sangat tahu dimana mereka ketika jam pulangnya. Tanpa berucap apapun ia langsung pergi menaiki tangga.
"Sing kuat gih non," lirih Bi Narti melihat kepergian Lily. Setelah itu Bi Narti menerfon seseorang.
"Den, Non Lily kayak sedih lagi,"
"Makasih infonya Bi. Tolong pantau terus ya Bi,"
Sesampainya dikamar, Lily melemparkan tasnya ke arah kursi kayu dekat jendela. Tanpa mengganti seragam yang basah itu Ia langsung merebahkan dirinya dikasur. Ia tidak peduli meskipun tubuhnya kedinginan.
Lily memegangi kepalanya yang sedikit pusing. Kejadian-kejadian yang tidak ingin ia ingat tiba-tiba kembali datang seolah-olah berputar seperti film dikepalainya.
10 tahun lalu.
"Bunda aku mau telur rebus," ujar Rissa.Ajeng mengelus kepala Rissa dengan sayang, "wortel rebus juga mau?"
"Bunda ily mau telul mata sapi," ujar Lily sambil mendongak keatas menatap bundanya.
"Jangan aneh-aneh," tegur Ajeng.
Lily hanya menunduk.
"Bunda aku gak jadi telur rebus. Maunya telur gulung," pinta Rissa.
"Iya sayang."
7 tahun lalu
"Bunda Ili menang lomba lari," teriak Lily."Bunda Issa menang lomba model cilik," teriak Rissa.
Ajeng langsung memeluk Rissa dan mengelus kepalanya dengan tulus.
"Wahh princess bunda hebat,"
Lily yang melihat itu berusaha untuk mendapat perhatian sang bunda.
"Ily juga menang lomba lari nda," ujarnya sambil memperlihatkan piagam penghargaan.
"Perempuan itu enggak cocok lomba lari, cocoknya seperti Rissa lomba model cilik. Ayok Sa sebagai hadiah bunda buatkan kue kesukaanmu," ujarnya sambil menggandeng Rissa.
Lily yang melihat itu langsung berlari memasuki kamar.
5 tahun lalu.
Sesuai rencana siapa yang mendapat juara satu berarti dia yang menentukan tempat liburan. Dan sesuai permintaan Rissa ingin berlibur dipuncak.Ketika itu Rissa dan Lily sedang bermain kejar-kejaran. Tak sengaja Rissa terpeleset, Lily yang menyadari langsung menarik lengannya. Namun sayang karena badan Lily yang kecil tak mampu menariknya, dan mereka berdua jatuh menggulung-gulung kebawah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Risang
Teen FictionDia adalah Risang bad boy, most wanted, dan pemimpin The Leander yang memiliki pesona amat luar biasa. Dia memiliki topeng yang amat bagus sehingga sahabatnya sekalipun tak bisa membaca topeng tersebut. Dia menakutkan diamata lawannya. Dia pahlawan...