BAB 3 : SATU DUA TIGA

61 9 18
                                    

Now Playing : Treasure - Come To Me

"Apa takdir se-ingin itu membuat kita bersama? Sehingga berulang kali, kebetulan itu ada."

***

Kratos kelimpungan menghadapi Ares--dewa perang dalam mitologi Yunani yang merupakan salah satu musuh yang sulit untuk dikalahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kratos kelimpungan menghadapi Ares--dewa perang dalam mitologi Yunani yang merupakan salah satu musuh yang sulit untuk dikalahkan. Bahkan, Kratos hampir saja tumbang setelah kuda emas milik Ares menyemburkan aithon kepadanya.

"Gila woy gue harus ngapain ini?!" pekik Kenzo mulai frustasi dengan game God of War yang sedang ia mainkan. Kenzo pun mengotak-atik stik PS-nya agar dapat meblokade serangan musuh.

Satu-satunya cara untuk mengalahkan Ares sepertinya dengan mengeluarkan senjata blad of chaos yang dimiliki Kratos--tokoh yang Kenzo mainkan dalam game tersebut. Saat hendak menekan tombol L1, tiba-tiba saja terdengar suara teriakan yang berasal dari luar kamarnya.

"KENZOOO!" Teriakan itu membuat Kenzo kehilangan fokusnya. Alhasil, Kratos tumbang karena Ares terlebih dahulu melempar tombak kepadanya.

"Kampret! Siapa yang teriak-teriak kek nenek lampir kehilangan wig putihnya, sih?!"

"Heh apa kamu bilang? Nenek lampir?" Itu adalah suara dari seorang wanita yang wajahnya sudah mengerut dimakan denyut waktu--Kirana.

Kenzo meringis kesakitan. "Ampun nenek lam--eh maksudnya mama."

"Emang anak nggak ada akhlak kamu ya, mamanya sendiri dikatain nenek lampir!"

"Ya salah sendiri teriak-teriak, nggak nyadar apa suara mama cempreng kek babi kejepit" desis Kenzo sambil mengusap-usap telinganya yang berubah kebiru-biruan.

"Ya gimana mama nggak teriak-teriak? Orang kamu dipanggil daritadi aja nggak nyaut-nyaut."

"Ya Kenzo kan lagi main ps."

"Ya salah siapa main ps."

"Yaudah cewek selalu benar!" pungkas Kenzo penuh penekanan.

Jangan heran dengan tingkah mereka. Statusnya memang sebagai anak-ibu, tetapi terkadang Kirana bisa berubah figur menjadi teman Kenzo yang nyantol jika diajak mengobrol apa saja. Karena sosoknya yang seperti ini, tidak jarang membuat Kenzo melunjak lalu perdebatan pun akan menjadi makanan sehari-sehari mereka.

Meski begitu, Kenzo sangat beruntung memiliki ibu seperti Kirana. Sosok ibu yang dapat menemposisikan diri sebagai orangtua sekaligus sahabat yang baik untuk anaknya.

"Ngapain manggil-manggil sultan, hm?" tanya Kenzo mengalihkan topik pembicaraan.

Pletakkk

"Sultan dari mananya, cuih."

"Lah Kenzo kan emang sultan. Rumah tingkat lima. Punya dua belas hotel bintang lima. Puluhan mobil berjajar rapi di luar sana. Dan yang paling penting, cuan yang nggak bakal habis tujuh turunan!"

Limerence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang