CHAPTER 2B

31 7 16
                                    


CERITA PART INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA. BUKAN UNTUK DITIRU ATAU DICONTOH. KALAU KURANG SUKA BISA SKIP PART INI. TERIMAKASIH

Bonus foto Azriel dan Keinsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus foto Azriel dan Keinsha.


Happy reading❤❤❤


***

Tidak lama kemudian mobil pun mendarat di loby hotel, Azril turun terlebih dulu lalu membukakan pintu buat gue, ya dia selalu memperlakukan gue dengan istimewa.

"Ayo turun pelan-pelan,"Azril pun menuntun gue turun, karena gue emang udah pusing Banget.

Setelah masuk dan menyelesaikan urusan dengan receptionist,Azril bawa gue ke salah satu kamar.

Azril dengan sempoyongan membuka kunci pintu kamar.

Gue di dudukin di tepi ranjang dan Azril menutup pintu lalu menyalakan lampu tidur, suasana hening, dada gue bergemuruh entah perasaan apa, kayak panas banget rasanya.

"Kei...."

Gue tersentak, Azril meluk gue dari samping, suara nya parau banget matanya merah menatap dalam gue, gue akui Azril emang cowok ganteng menurut gue.

"sshhh ahhh pusing."

"Kei sayang sini hei lihat aku." Azril menarik wajah gue agar sejajar dengan wajah nya, apa gue salah denger Azril menyebut dirinya aku. Efek mabok kayaknya.

"Emmh kenapa?" Gue mendongakkan kepala bertanya.

"Kamu sayang aku kan?".

"Kamu kok nanya nya kaya gitu sih? Jelas aku sayang kamu, cinta juga sama kamu cuma kamu gamau sama yang lain." Kei memeluk tubuh Azril, hangat. Kei menghirup dalam-dalam aroma tubuh Azril, pelukan Azril bagi nya adalah sebuah penenang.

Azriel membalas pelukan Kei, meraba pelan punggung Kei.

"Kei.." suara Azril tepat di telinga gue

"Iya sayang?" gue tetep memeluk erat Azril.

"You wanna play hm?".

"Emm." gue cuma bisa bergumam makin lama kepala gue makin sakit.

Azriel mengurai pelukan, tangan nya menyentuh bibir gue, lalu.
"Cup." awal nya kecupan pelan namun lama-lama kecupan itu menjadi sebuah lumatan, dia melumat bibir bawah gue, gue ga bisa respon apa apa, karena gue sendiri juga bingung harus apa.

"Manis ya bibir kamu, aku suka."

Azril melanjutkan ciuman nya, di lumat kasar bibir gue bahkan dengan sengaja Azril menggigit bibir bawah gue

"Awwhhh sakit." gue ngelepas pagutannya.

"Sakit ya? Lagi ya nanti juga ga sakit ko." Azriel menarik tengkuk leher gue, menghisap, melumat kedua bibir gue, lalu memasukkan lidah ke dalam mulut gue menjelajahi gigi gue, hingga tanpa sadar gue membalas permainan lidah nya, suasana hening dalam kamar hanya terdengar suara decapan ciuman panas kita berdua.

The Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang