CHAPTER 2 A

34 10 3
                                    

Keinsha Pov

 Setelah pertemuan di bar saat itu ,hubungan gue dengan Azril semakin lama semakin dekat.  Bahkan tiap hari Azril rela mengantar jemput gue entah ke sekolah atau pun ke tempat kerja. Padahal sekolah Gue dan Azril jaraknya lumayan jauh.

 Pernah saat itu gue tanya ke Azril apa dia tidak terlambat karena mesti antar gue dulu ke sekolah? tapi dia selalu jawab santai aja.  Selama gue bersama Azril, dia selalu bisa buat gue tertawa dengan sikap konyol dia.  Gue gak nyangka aja gue kira Azril seperti anak orang kaya lainnya ternyata tidak.  Azril bahkan punya kerja sambilan sebagai fotografer, selain itu dia juga menjadi pegawai magang di kantor ayahnya.

 Gue salut dengan dia yang mandiri.  Hari ini gue dan Azril mempunyai janji setelah pulang dari cafe, kita mau jalan sebentar ke taman kota.  Setelah gue selesaikan pekerjaan gue.  Gue pun berpamitan pada rekan kerja gue.  Saat gue keluar dari cafe ternyata Azril sudah menunggu dengan berdiri disamping motor ninja merah miliknya,gue pun berjalan menghampirinya.

"Haii Ril, udah lama ya nunggu?" sapa gue berdiri dihapan dia.

"Enggak kugs, gue baru aja habis 3 batang rokok" terang Azril sambil tertawa. Gue pun ikut tertawa bersamanya.

"Maaf ya, gue mesti selesaiin pekerjaan gue dulu" terang gue.

"Iya santai aja" ujar Azril sambil mengenakan helm ke kepala gue.

 Sungguh perlakuan Azril pada gue membuat gue bahagia. Setelah memastikan helm gue terpasang aman, dia pun mengenakan helmnya dan memintaku menaiki motornya. Kita pun berkendara memecah kehening malam. Sambil berbincang diatas motor membuat kita tak sadar jika kita sudah sampai ditaman kota.

 Pemandangan taman kota saat malam hari sangatlah tenang dan damai. Meski hanya diterangi lampu jalan namun tak membuat pengunjung ditaman ini berkurang, apalagi ini malam minggu.  Bahkan banyak sekali orang yang bersantai bersama pasangannya.  Gue dan Azril akhirnya memutuskan duduk di salah satu kursi yang berada ditengah taman.

" kei tunggu disini sebentar ya. Gue tinggal bentar aja nanti gue kembali." terang Azril gue pun menganggukan kepala dan Azril lansung berlari meninggalkan gue sendiri.

 Gue melihat sekeliling taman, banyak sekali pasangan muda mudi memadu kasih. Gue memutuskan duduk saja dikursi sambil membalas pesan para sahabat gue. Crystal, Jelvica, dan Agatha sejak kejadian di halte bis waktu itu hubungan kita menjadi makin dekat.  Bahkan kemana pun mereka akan pergi, gue selalu diajak dan asiknya mereka gak kepo satu sama lain. Mereka itu menghargai privasi masing-masing dan itu membuat gue nyaman sahabatan ama mereka.

 Tak lama kemudian datang Azril, astaga ini serius gue menganga tak percaya melihat Azril membawa banyak banget balon dan boneka yang sangat besar.  Trus Azril tiba tiba bersimpuh di bawah kaki gue.

"Kei will you be my girl friends?."ujar Azril sambil menyerahkan sebuah boneka teddy bear sebesar dia dengan balon-balon yang di ikatkan pada boneka.

 Sontak sikap Azril menyita perhatian semua orang di taman.  Gue malu dan terharu juga, seumur-umur belum ada yang sweet seperti Azril ini.

"Gue bersedia Rill."ujar Gue sambil membangunkan Azril dari bawah.

 Hal selanjutnya yang membuat gue syok adalah, Azril langsung memeluk gue dimana banyak pengunjung taman yang bersiul dan tepuk tangan ngelihat gue sama Azril.  Astaga gue malu banget gue jamin pipi gue udah semerah tomat mateng ini mah.

"Ril, udah ih malu diliatin banyak orang disini."ujar gue sambil menepuk punggung Azril.

"Makasih kei, makasih udah mau nerima gue jadi cowok lo."bisik Azril ditelinga gue sambil menguraikan pelukannya.  Senyum dibibir Azril pun tak pudar hingga senyuman itu menular ke bibir gue.

The Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang