end

1.1K 88 10
                                    

(semua bisa disebut takdir tapi takdir bisa saja diubah, semua orang percaya itu!)

°
°
°

Keadaan sudah aman. Sudah dinyatakan bahwa tidak akan ada ombak susulan sekarang semua bisa kembali tenang
walau menyisakan banyak kepedihan bagi semua orang yang kehilangan

Angin kencang menerpa boruto mengibas rambut pemuda kuning itu.
Dengan kencang ia melempar batu kecil kelaut

"SARADA!!" teriak boruto diatas puing puing bekas terpaan ombak dengan keras mengeluarkan segala emosi yang ada di dirinya. Kesal? Tentu saja. Menyesal? Pasti. Ia benci terhadap dirinya sendiri karna ia lah sarada terkena bencana ini. Ia membiarkan sarada sendirian ditepi laut dan malah meninggalkan nya.

Tapi sebenarnya ini bukan sepenuhnya kesalahan boruto.. ini takdir tidak ada yang tau apa yang terjadi selanjutnya?

Dibawah rembulan yang bersinar, Tetesan demi tetesan air mata jatuh dipipi pemuda berambut kuning itu dengan Rasa sedih yang tak tertahankan Ia mengacak ngacak surainya sendiri. Dulu ayahnya berkata bahwa "laki laki tidak boleh menangis" tapi saat ini, tangisannya pecah begitu saja

Benar kata orang orang.. penyesalan selalu diakhiri. Seketika ia teringat dengan salah satu ucapan sarada beberapa minggu lalu

"emang bingungin tapi.  Gw bakal ngikutin alurnya sampai akhir ..kita gatau apa kejadiannya nanti. Semuanya udah diatur"

Jadi ini alur nya, ini alur yang sudah diatur? Tidak adil.

Teman temannya yang berdiri lesu dibelakang boruto hanya bisa mengasihani sarada dan diri mereka sendiri. Jika saja sarada langsung ikut bersama mereka pulang.. mungkin ini tidak akan terjadi.

"Sa - sarada.. hiks.." lirih chouco dengan sedikit terbata bata sangat terpukul karna baru saja kehilangan sahabat terbaiknya, Himawari mengelus pundaknya pelan berusaha menenangkan chouco

"Sabar kak.. hima nanti malah tambah sedih.." ucap Himawari yang berusaha tagar menghadapi situasi ini. Walau kejadian ini benar benar membuat ia shock.

Bagaimana tidak sedih? Sarada sahabatnya lagi pula semua orang pasti akan begitu bukan?? Tidak bisa dipercaya yang awalnya dimulainya dengan candaan dan senda gurau secara cepat akan berakhir seperti ini.

"Sabar bolt.." shikadai dan inojin mendekat dan mengelus pundak boruto berharap boruto bisa sedikit tenang

Siapa yang tidak sedih kehilangan sahabat plus orang yang ia cintai. Semua orang pasti akan sedih ini hal wajar..

"Gw payah shik! gw PAYAH!" Teriak kencang emosional boruto mengahadap keatas langit dengan segala perasaan yang tercampur aduk.

"Iya.. kita semua payah" balas inojin dengan pelan. Mereka hanya bisa pasrah
.tidak ada yang bisa dilakukan mereka
Ini sudah terlambat

5 jam berlalu

Beberapa jonin sudah ditugaskan oleh hokage ke7 untuk mencari orang orang yang hanyut karna terpaan ombak. Entah itu hidup atau mati

banyak orang yang telah ditemukan.Tapi sayangbya sarada belum ditemukan, boruto dan yang lain sangatlah berharap bahwa sarada dapat ditemukan walau ditemukan secara tak bernyawa.

"Bagaimana sensei??" Tanya shikadai kepada konohamaru yang ditugaskan menjadi ketua tim dalam pencarian ini

Konohamaru menggeleng ia tidak menemukan sarada.. jujur, ia sudah berusaha semampunya untuk menemukan sarada karna sarada juga adalah muridnya yang paling berharga. "Baiklah" balas lesu shikadai

HOLD ME!  [•Borusara•] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang