SATU📍IT'S YOU

36 4 0
                                    

Happy Reading 📖
Jangan Lupa Ditekan Tombol ⭐

🎶 Played Now ( Ali Gatie - It's You )

Tiga Tahun Yang Lalu....

Langkah kakinya yang ringan bergerak mengikuti setiap nada yang mengalun dengan gerakan tubuh yang bisa memanjakan mata penonton yang menatapnya. Seolah tariannya adalah sihir bagi mereka untuk diam dan menikmati.

Gadis itu, semakin mempercepat langkahnya saat nada dengan tempo cepat mengalun. Menandakan tariannya sudah akan berakhir, ia membungkukan badan untuk hormat lalu undur diri pergi ke tempat kedua temannya yang duduk menonton tak jauh dari tempatnya.

Sorakan dan tepukan penonton memenuhi lapangan indoor sekolahannya, menandakan bahwa ia telah sukses memukau mata penonton dengan baletnya.

" Emang, mantul lo. " Puji Rian, salah satu sahabat dan sepupunya.

Sea, gadis itu langsung tergelak tawa tatkala Rian mulai menari berputar mencoba meniru gerakannya tadi.

" Yan, dilihatin banyak orang, nyet. Jangan bikin malu, deh. " Sentak Galaksi yang juga sahabatnya.

Rian hanya membalas dengan menjulurkan lidahnya mengejek.

" Nih, pakai. " Suruh Galaksi dengan menyerahkan Jaket miliknya.

" Jangan kemana-mana, tungguin gue, oke? " Tukas Galaksi seolah memperingati putrinya.

Sea mengangguk sambil memakai jaket pemberian Galaksi, " Iya, bawel. "

" Bawel. " Ejek Rian yang mendapat pelototan tajam Galaksi.

Sedangkan tak jauh dari tempat Sea berada, seorang pria menyunggikan senyum kemenangannya tatkala menatap Gadis yang baru saja menyelesaikan Baletnya sebagai pembukaan pertandingan final Basket antar SMA.

" Cantik kan? Bidadari-nya CHS noh, susah banget didapetinnya. Kalau lo mau, harus hadapin anak cowok se Sekolah. " Ujar pria dengan rambut gondrong dan memakai baju basket.

Samudra, pria itu menoleh ke temannya, Revan. " Termasuk lo? " tanyanya dengan wajah horornya, ia tahu kalau Revan sudah punya pacar dari sekolah lain bahkan ia juga mengenalnya.

Revan meringis ditatap seperti itu, " Gue-- cuma suka aja kok. Hehehe-- jangan kasih tau Linda ya? " Pintanya.

Samudra menggeleng tak mengerti dengan ke playboy-annya Revan, padahal sudah punya pacar yang cantik dan sabar banget. Emang kurang bersyukur, ya gitu.

" Mau gue bantuin biar dekat sama Sea, gak? " Tawar Revan bermaksud menyogok Samudra agar tidak ember ke kekasihnya.

" Gak, selera gue tinggi. " Tolaknya ketus, lalu ia pergi karena bertepatan pelatih basket mereka memanggil untuk berkumpul sebentar.

" Halah--, selera tinggi, selera tinggi. Entar kepincut ngemis-ngemis minta dicomblangin. " Cibir Revan diakhiri kekehannya. Ia berlari ikut menyusul Samudra.

" Selamat datang di pertandingan final basket antar sekolah SMA se Jaksel. " Tepuk tangan dan sorakan riuh memenuhi lapangan Indoor.

KETIKA JATUH & CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang